"Apabila bisa bertemu dengan tuhan, Aku hanya ingin berkata kepadanya bahwa hidup ini adalah secangkir kopi yang tak pernah aku minta"
Vino
Di dalam kelas X IPS 1 vino dan venia merasa canggung mereka berdua tidak lepas dari tatapan sahabat2 mereka.
Vino yang melihat venia seperti merasa risih atas tatapan sahabatnya pun angkat bicara "kondisiin mata lo semua kalo ngak mau gue jadiin sate"" Wihhh stop guys doinya marah tuh hihi" reza yang tertawapun diam setelah mendapat tatapan tajam dari vino.
"Nah kicepkan lo rez HAHAHAHA" Aldi tidak bisa menahan tawanya yang kini sudah terdengar seisi kelas termasuk ibu sinta yg sedang menulis di papan.
"ALDI MALDINI ADA APA KENAPA KAMU KETAWA???"
" Ngak Bu ini sih reza katanya naksir sama ibu dia sukanya yg lebih tua sekarang bu, ibu mau nga sama reza?"Reza yang mendengar alasan aldipun menautkan alisnya melihat aldi yang seenak jidatnya berkata, sambil menahan amarahnya reza membisikkan sesuatu ke telingah aldi "abisss lo bentar lagi sama gue anak setan"
"ALDI REZA KALIAN KELUAR" Bentak ibu sinta karena tidak tahu lagi bagaimna menghadapi aldi dan reza yang selalu membuat kekacaun di kelas ini.
13:00pm
Kringgggg.... bel pulang sekolah pun berbunyi.
Seluruh siswa XIPS 1 pun bangkit dan bersiap untuk pulang."Ven ven ngumpul di apart lo yuk bosen nih gue dirumah ya ngak Tis? Tanya bela.
Venia yg telah selesai membereskan buku-bukunya pun mengangguk"kuy cabut".
Di parkiran sekolah Vino cs masih asik mengobrol di atas motor masing2
"Rez, Al, Raf jalan dulu yuk males gue pulang" ajak vino."Aduh sorry vin gue mau jemput mami gue di bandara bentar"
"Gue juga mau nganterin nyokap blanja bentar" kata Reza sambil menggaruk tengkuknya yang merasa tidak enak pada vino.
"kalo lo semua pada sibuk ngausah nexttime aja, yaudah balik sono gue juga mau cabut nih" vino pun menyalakan motornya bersiap untuk pergi tapi tiba2 matanya menangkap sosok venia cs berjalan menuju parkiran.
Vino pun melirik kesamping motornya ternyata mobil vania teparkir tepat di samping motornya vino pun tersenyum kecil dan mematikan motornya.
"Lah katanya mau cabut ngapain di matiin" tanya aldi.Reza yang mulai jengah dengan aldi menjawab "Lo gak liat dari tadi motor vino parkir samping mobil venia lo liat tuh venia lagi jalan kesini maklumlah pengen pamit dulu sama calon hehe"
Venia yang melihat vino di samping mobilnya pun memperlambat langkahnya.
"Ven sejak kapan lo tiba2 jadi siput gini?" Tanya bela yang merasa perubahan pada venia.
"Sejak si vino ada di samping mobilnya bel ,lo kayak nga ngerti aja makanya cari pacar sono biar ada pengalaman" Timpal tisa.
"Emang susah yah kalo ngomong nga ngaca kayak situ punya pacar aja" balas bela.
"Kalo gue sih emang belum mau pacaran" alibi tisa.
Venia yang jengah akhirnya angkat bicara "udah udah kalian apaansih gue sama vino tuh nga ada apa2, yuk cepetan masuk mobil"
Venia yang melihat vino berbicara dengan rafi pun mempercepat langkahnya tetapi baru saja venia mau membuka pintu mobilnya tangannya sudah di tarik oleh vino
"Nih" vino menyodorkan hpnya ke venia"Apaan?" Jawab venia masih memegang hp vino
"Masukin nomor Wa lo?" Suruh vino.
Venia tampak berfikir masih mengengam hp vino."Cepatan venia kalo lo nga mau gue bisa minta sama sahabat lo kalo perlu sama sekolah ini" ancam vino
"Ck yaudah nih awas gue mau pergi" suruh venia yang kesal dengan sikap vino yang pemaksa.
"Hati - hati" kata vino.
"Cieeee Seru sahabat2 vino yang melihat perubahan pada diri vino yang dingin bagaikan kutub kini mencair karena venia anak baru di kelasnya yg awalnya menabrak vino atau vino yang menabraknya.
mudah-mudahan venia bisa memberi rasa manis dalam hidup vino yang terasa pahit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (TAHAP REVISI)
Teen FictionLari bukan berarti menjauh.. Pergi bukan berarti pilihan.. Menghindar bukan berarti selesai.. Lantas apa yang harus venia lakukan??