12. Arkan

19 4 0
                                    

"seketika semuanya runtuh,
Aku tidak menangisi perginya
Tapi aku menangisi diriku sendiri
Bodohnya diri ini yang masih mengasihi walaupun telah di buat patah berkali-kali"

Venia tak dapat lagi menyembunyikan rasa sakit yang iya rasa ,kini air matanya tak terbendung lagi, dadanya sesak sangat sesak setiap mengingat arkan.

Mungkin bagi setiap orang menganggap kalo venia sangatlah lebay. Tapi venia bukanlah sosok yang bisa melupakan sesuatu begitu saja.

Dulu pada saat Bara tidak sengaja menghilangkan kucing kesayangannya, venia ngambek seharian di dalam kamar. Dan hanya Arkanlah yang bisa membujuknya lagi. Sikap Arkan seakan-akan sangat mengerti venia.
Arkan akan memeluk venia saat menangis.
Arkan akan membela venia saat orang lain mengganggunya.
Arkan akan membujuk venia saat ia ngambek.
Arkan akan bertingkah konyol saat venia badmood.
Arkan akan selalu menjadi pendengar bagi setiap keluh kesah venia.
Dan....
Arkan berjanji akan menjaga venia.

Tapi kini kenyataan yang venia lihat tadi pagi di taman.
Arkan tertawa, tersenyum, berlari, tapi bukan lagi dengannya. Tapi dengan seorang gadis lain yang mungkin saja telah mengantikan posisinya yang dulu.

Masalah terbesar wanita adalah mengingat terlalu banyak, sedangkan masalah terbesar pria adalah melupakan terlalu cepat.

*****



"Ven lo kenapa nangis?"

Tak ada jawaban yang keluar dari bibir venia ,hanya air matalah yang dapat mengambarkan peerasaanya saat ini.

Vino yang tak bisa melihat perempuan menangis langsung menarik venia ke dalam pelukannya.

"Ini kedua kalinya lu nangis di pelukan gue dan gue ngatau sebabnya apa? Gue harap lu mau cerita apa yang sebenarnya lu sembunyiin dari gue"

Tangis venia mulai redah, dia melepaskan pelukan vino.
"Vin bantu gue buat lupain dia"

"Dia??siapa??"  Tanya vino yang kini mulai penasaran dengan orang yang membuat venia menangis di depannya.

"Sahabat gue dulu"

"Trus??kalo dia cuman sahabat lu, kenapa lu harus lupain?"

"Karena gue sayang sama dia tapi dia nga"

"Gue masih nga ngerti ven? Jangan bilang lu liat dia di taman tadi?"

"Iya dia ada vin, hmmm... sama cewe"  jawab venia dengan ragu.

"Jadi lu nangis karena liat dia sama cewe lain?" Sergap vino.

"Bener"

"Bodoh"  tegas vino.

"Tuhkan lu nga niat bantuin gue" rengek venia dengan melas.

"Okey gue bantuin lu tapi lu harus janji sama gue"

"Janji apa???"

*****

Next

Segini aja sedih2nyaaa, Abis ini ketawa2 dulu 😊

PROMISE (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang