"Tuhan jagakan hatiku agar tak patah karena-nya"
Venia
Kringggg.....
Bunyi bel istirahat pun berbunyi.
UKS yang tadinya sepi karena hanya ada venia dan vino sekarang kini rame karena kedatangan sahabat2 mereka siapa lagi kalo bukan Bela, Tisa, Aldi, Rafi, dan Reza.
"Astaga Ven lo kenapa sampai pingsan gini ya tuhan" Heboh tisa."jangan pernah bilang ada yang nyakitin lo ven karena orang itu akan hilang. Tandas aldi sambil meniru kata2 Dylan.
Venia,tisa,bela,vino dan rafi hanya mengelengkan kepala mendengar aldi tapi beda dengan Reza yang mendengar aldi membuang nafas pelan menahan emosinya " aldi lo bisa nga sehari nga permaluin diri lo sendiri"
"Suka-suka gue za, perasaan setiap gue ngomong lo selalu sensi deh" jawab aldi dengan mulut yg dibikin seperti duck face.
Eh bytheway kenapa kalian telatnya bisa bareng yah ?? tanya bela.
"Kepo amat yang penting mereka tidurnya nga bareng" celetuk reza yg melirik bela dengan senyum smirk di wajahnya.
"Gue nanya venia sama vino bukan elo ngapain lo yang jawab" balas bela dengan sengit.
Venia yang hanya diam sedari tadi mulai kesel akhirnya bicara "Udah-udah apaan sih kalian semua berisik tau, minggir gue mau ke kantin"
"Nga boleh, lo masih lemes lo kan baru sadar tadi" kata vino yang menahan venia agar tidak bangun dari ranjang uks.
"Ihhh gue tuh pingsan bukan sakit vino"
"Kalo gue bilang engak yah ngak venia"
"VIN" bujuk venia.
"Ngak"
"Nyebelin iih"
"Biarin"
Sahabat-sahabat mereka yang sedari tadi memperhatikan vino dan venia cekcok merasa ada yang aneh dengan keduanya.
"Lo berdua udah pacaran?" Tanya rafi"Eng......"
Baru saja venia ingin menjawab vino sudah mendahuluinya."Iyaaa udah" jawab vino dengan enteng seenteng entengnya.
"Whaaaaaaw pj klo gitu mah, nga mau tau gue pokoknya nga dikantin" jawab aldi seenaknya.
"Yaudah besok malam di cafe nine eight gue traktir lo semua itung2 rayain jadian gue sama venia" kata vino dengan tangan yg merangkul pundak venia.
Jangan tanya kenapa venia tidak membantah,, venia benar-benar sudah tidak tau harus berkata apa lagi, ditambah jantungnya yg berdegup kencang, rasanya ingin skali ia tersenyum mendengar perkataan vino barusan, tapi tertahan oleh gengsi. Dan Sepertinya ini jalan dari tuhan untuk venia.
"Ya tuhan aku tidak ingin patah lagi "batin venia.
****
Malam hari pukul 21:00
*Grup Whatsapp*
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (TAHAP REVISI)
Teen FictionLari bukan berarti menjauh.. Pergi bukan berarti pilihan.. Menghindar bukan berarti selesai.. Lantas apa yang harus venia lakukan??