01

986 148 0
                                    

Jungkook mendudukkan tubuhnya di sofa.

Dari informasi yang ia cari,apa yang dilakukan wanita tadi itu menangis dan percobaan bunuh diri ? Persis seperti di drama yang ia dapat dari sistemnya.

Tapi Taehyung tidak pernah menangis,yang selama ini ia tunjukkan cuma gusar atau kekhawatiran terhadap dirinya.

Ia mendongak saat dirasa rambutnya diusak,melihat Taehyung yang tersenyum dan duduk dihadapannya kemudian mengambil koran.

"Taehyung aneh."

"Kenapa aneh ?"

"Jungkook selalu melihat orang membaca kertas usang itu di pagi hari. Tapi Taehyung selalu di malam hari."

Taehyung tertawa terbahak. Masih tetap membaca korannya.

"Jungkook tahu Taehyung tidak punya waktu luang begitu banyak kan. Makanya Taehyung membaca kapan Taehyung ada waktu,dan selama ini waktu Taehyung hanya dimalam hari."

Jungkook mengangguk,lalu memalingkan kembali wajahnya ke Taehyung.

"Taehyung,tadi Jungkook melihat wanita mau bunuh diri. Awalnya Jungkook tidak tahu. Tapi saat perjalanan pulang Jungkook mencari tahu lewat sistem Jungkook."

Taehyung terdiam kaku mengalihkan pandangannya ke Jungkook.

"Lalu ? Dia menabrakkan diri ? Lompat dari jembatan ? Atau gedung ? Atau....pisau ?"

Jungkook menggeleng pelan.

"Dia mau menabrakkan diri. Tapi Jungkook tahan mobil yang mau menabrak tubuhnya dari belakang,jadi tidak tertabrak."

Menghembuskan napas lega. Menatap robot yang ia ciptakan dalam.

"Kerja bagus. Tapi jangan sampai mencelakai dirimu hm ?"

"Nde Taehyung."





***

Mingyu menggeram marah. Melempar botol wine ditangannya sampai mengenai dinding. Tapi itu tidak membuat pelayannya gentar karena sudah terbiasa dengan apa yang tuannya lakukan.

"Berbuat seenaknya!"

Mingyu mengepalkan tangannya dan menutup mata rapat.

"Keadaannya ?"

Sekretarisnya tersentak saat Mingyu menatapnya tajam.

"Nona Chaeyoung ?"

"Aku tidak peduli. Mau dia mati sekalipun terserah! Menyusahkan saja. Yang kutanyakan keadaan temanku."

Sekretarisnya menunduk segan. Menjawab sambil pandangan menatap lantai.

"Kata dokter yang menanganinya belum ada perkembangan tuan."

Mingyu memijit pelipisnya keras. Dia harus bangun! Karena bagaimana pun selain orang tuanya dan kakaknya,hanya dia diantara teman-temannya yang bisa mengendalikan Mingyu bagaimana pun keadaan Mingyu. Temannya yang lain tidak bisa berbuat banyak bahkan untuk memberi masukan pun mereka sangat kurang diandalkan.



***

Terbangun dengan keadaan lemas. Mengeryit heran saat ia tidak tahu berada dimana.

Meraba pelipisnya yang sedikit basah dan terdapat kain kompresan.

Memandang bingung kain tersebut dan ruangannya sekarang.

"Kau bangun ?"

Lelaki itu tersenyum ramah. Meletakkan alat yang dibawanya diatas meja.

"Halo aku Park Jimin. Kebetulan semalam aku melihatmu terbaring dijalanan saat aku baru pulang bekerja. Jadi aku bawa kau kerumah ku. Aku dokter dan juga psikolog."

I'm Robot ! What do you think ? (KookRoseGyu) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang