5. Bagian Lima

149 62 11
                                    

Hari ini adalah hari Minggu. Hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh Kanaya.

Tidak seperti kebanyakan siswa yang memanfaatkan hari minggu untuk hang-out bersama teman-teman atau sekedar jalan-jalan dengan pacar.

Kanaya justru memanfaatkan hari minggu ini untuk memenuhi hasrat "kebo" nya.

Bukan apa-apa, hanya saja ia sangat rindu dengan kasur disiang hari yang akhir-akhir ini sangat jarang ia kunjungi.

Maklumlah, namanya juga full day school jadi udah resiko buat gak tidur siang selama 313 hari selama tiga tahun, karena 52 hari nya adalah hari minggu dan itu adalah monentum terbaik untuk tidur siang.

"Hoaam" Kanaya terbangun tepat pukul 2 siang dengan badan yang sedikit kaku.

Bayangkan saja, Kanaya tadi tidur dari jam 8 pagi. Itu artinya Kanaya sudah tidur selama 7 jam.

Kebo sih kebo, tapi gak gitu juga kali nay -,-

"Tok..tok.. tok" mendengar pintu diketuk, Kanaya lantas bangkit dari kasurnya dan buru-buru membukakan pintu.

Kalau ia tidak cepat bisa-bisa mamanya akan mengomel lagi seperti satu jam yang lalu.

Memang satu jam yang lalu Kanaya sudah sempat bangun karena dimarahi sang mama. Tapi karena tidak tahan dengan kantuk, akhirnya Kanaya memutuskan untuk tidur kembali.

"Tok...tok...tok"

"Duilah si mama, ribut banget dah"

"Iya ma, bentar" Kanaya melompat dari kasurnya kemudian merapihkan sedikit bajunya yang berantakan.

"Kenapa sih ma ribut bang.." Kanaya melotot melihat siapa yang ada didepan pintu kamarnya.

Bukan wajah cantik mamanya yang menyambut, melainkan wajah menyeramkan yang paling tidak ingin Kanaya lihat di dunia.

Kalaupun Kanaya terpaksa harus melihat. Kanaya pastikan ia sedang menggunakan kacamata radiasi, agar mata Kanaya tetap terjaga.

Dengan gerakan secepat kilat Kanaya menutup kembali pintu kamarnya. Tapi Sial, ia kalah cepat.

Ia mendengus keras saat melihat sebelah kaki seseorang telah berada disela2 pintu untuk menahannya agar tetap terbuka.

"Ngapain sih lo pagi-pagi kesini, ganggu orang tidur tau gak!"

"Pagi-pagi?" Laki-laki jangkung yang berada tepat dihadapan Kanaya merubah ekspresinya dengan tampang cengo.

Apa ia tidak salah dengar? Barusan Kanaya bilang pagi-pagi 'kan? Sedangkan ini sudah jam 2 siang!

Jam 2 siang loh, sianggg!

"Ini udah siang Kay"

"Masa?"

"Ih, dikasih tau juga" laki-laki itu cemberut. Mukanya ditekuk macam baju belum disetrika.

"Gausah sok ngambek Na"

Alkana makin cemberut mendengar penuturan Kanaya.

Kalian pasti sudah tau sejak tadi 'kan siapa biang rusuh dirumah Kanaya? Dan kalau kalian menjawab Alkana. Selamat, jawaban kalian benar.

Sejak pagi laki-laki itu memang sudah bertandang ke rumah sang pujaan hati. Tapi karena Kanaya belum bangun akhirnya Alkana balik lagi ke rumah.

Nah kalau sekarang sudah kali ketiga Alkana bolak-balik kesini. Tapi baru kali ini ia membangunkan Kanaya. Soalnya, kalau tadi-tadi ia tidak tega.

Tapi kata mama Kanaya, kalau tidak dibangunkan Kanaya bisa tidur hingga jam 6 sore. Jadi Alkana terpaksa membangunkan Kanaya.

"Gue emang beneran ngambek Kay!"

ALKANA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang