Part ini didedikasikan untuk yeonn__p
***
Sudah tiga hari ini Kanaya mendadak uring-uringan sendiri. Perasaannya tidak pernah tenang sejak Alkana pamit tidak masuk sekolah selama satu minggu.
Ia merasa, jika kepergian Alkana bukan karena ada urusan keluarga. Melainkan karena hal lain yang sengaja Alkana rahasiakan darinya.
Sebenarnya Kanaya tidak yakin mengingat hubungannya dengan Alkana belum sejauh itu sampai-sampai laki-laki itu harus menyembunyikan sesuatu darinya.
Hanya saja, tiga hari ini perasaan was-was dan khawatir selalu ia rasakan. Terlebih lagi jika ia mengingat kelakuan absurd Alkana yang biasanya. Ia bisa tiba-tiba ingin menangis tanpa alasan.
Ini seperti sebuah pertanda yang tidak pernah Kanaya tahu apa artinya. Tapi satu hal yang selalu mengganggu pikirannya.
Alkana baik-baik saja kan?
"Agrrhh ngapain juga gue jadi mikirin Alkana sih?" Seakan baru tersadar dari lamunannya, Kanaya bergumam sembari memukul pelan dahinya.
Ia merasa makin hari otaknya makin geser saja. Dua hari yang lalu ia berteriak kegirangan karena Alkana tidak akan menganggunya selama satu minggu full. Tapi pagi ini ia malah ingin Alkana datang dan merusak harinya seperti biasa.
"Gue kayanya mau gila deh"
"Lo gila Nay?" Kanaya mendengus, kenapa juga harus ada yang mendengar gumamannya barusan.
"Nggak!" balas Kanaya cuek.
"Terus?"
Afara ini kenapa jadi menyebalkan sekali.
"Gue cuma lagi gak mood aja"
"Ohh" Afara meneliti penampilan Kanaya. Tidak seperti biasanya batinnya."Lo kenapa kok lesu gitu?" Tanya Afara kemudian.
Kanaya menggeleng "Gakpapa, gue cuma lagi gak enak badan aja" dusta Kanaya. Ia tidak mungkin bilang yang sejujurnya kepada Afara kan?
Lagipula ia tidak yakin jika dirinya benar-benar sedang menghawatirkan laki-laki itu. Ia rasa perasaannya ini hanya karena ia takut kalau-kalau ternyata Alkana dalam bahaya dan ia belum sempat berbaikan dengan laki-laki itu. Itu saja, tidak lebih.
Mata Afara memincing, ia menatap Kanaya dengan curiga "Lo gak lagi mikirin Alkana kan Nay?"
"Ya enggaklah! Gila aja lo!" Sahut Kanaya ngengas.
Ia merasa tidak terima saat Afara menuduhnya sedang memikirkan Alkana. Walaupun sebenarnya tebakan Afara tidak meleset sama sekali bahkan tepat sasaran.
"Yaudah biasa aja dong ngomongnya gak usah pake kuah juga!"
Kanaya nyengir "Hehe maap elah"
"Mau gue anterin ke UKS aja?" tanya Afara perhatian. Eh ralat, Afara tidak pernah benar-benar perhatian padanya. Perempuan itu pasti hanya berbasa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA [On Going]
Teen FictionAlkana batu. Kanaya juga batu. Mereka dua manusia batu yang sama-sama gak mau ngalah. Tapi pernah denger bahwa cinta mengalahkan segalanya? Ya seperti itulah mereka. Alkana jatuh cinta sama Kanaya dan berkali-kali mengalah sama cewek bar-bar itu...