CHAPTER 48

14.6K 439 234
                                    

Author Pov

Setelah mendapat kesadarannya Nicole sudah diizinkan untuk meninggalkan Hospital oleh Pihak Hospital. Akan tetapi, Nicole harus menjalani Bed Rest selama beberapa hari guna mengembalikan tenaga dan menyetabilkan kondisinya.

Karena Doctor menganjurkan Nicole untuk Bed Rest sementara, Justin berinisiatif untuk segera mengakhiri liburan Mereka, dan segera pulang ke Rumah agar Nicole lebih nyaman untuk istirahat sehingga cepat kembali pulih dan bisa melakukan aktivitas seperti sediakala.

Namun, inisiatif baik Justin tidak bisa berjalan dengan mudah, karena Nicole bersikeras untuk tetap tinggal hingga masa liburan Mereka selesai. Niocle tetap ingin melanjutkan liburan Mereka dengan alasan setelah masa liburan ini belum tentu Mereka bisa menghabiskan waktu santai seperti ini. Terlebih sahabatnya Demi dan Charlie akan segera kembali ke New York untuk melanjutkan study Mereka karena liburan Musim Panas Akan segera berakhir.

"Tapi, Nic Kamu harus Bed Rest untuk sementara waktu karena tadi siang Kamu mengalami pendarahan" Ucap Justin berusaha sabar dan terus membujuk Nicole agar Mereka segera pulang.

"Tinggal besok saja Just Kita disini. Lusa Kita sudah pulang. Lagipula Aku sudah baik-baik saja. Baby Twins juga sudah baik-baik saja. Bahkan Mereka sudah menendang seperti biasanya sejak di Hospital" Jawab Nicole masih kekeh dengan keputusannya.

"Tapi-"

"Tidak ada tapi-tapian, intinya Aku masih ingin disini. Titik" Ucap Nicole dengan nafas memburu sebagai tanda Nicole sudah mulai emosi.

"Akhh..." Ringis Nicole tiba-tiba merasa nyeri di bagian perutnya.

"Kamu tidak apa-apa" Ucap Justin kembali panik melihat Nicole meringis sakit sembari memegang perutnya.

"Jangan sentuh-sentuh, Kamu sudah tidak sayang Aku dan Baby Twins lagi. Jadi, jauh-jauh saja jangan coba-coba untuk menyentuh anak-anakku" Ucap Nicole merajuk dan menepis tangan Justin yg mencoba untuk menyentuh perutnya karena Justin mencoba menghancurkan momen liburan yg sudah di tunggu-tunggunya.

Bahkan selama mengandung Nicole tidak pernah pergi kemanapun selain kuliah atau pergi belanja keperluannya seperti susu ibu hamil dan pergi ke Doctor untuk Check Up Kandungan. Selebihnya Nicole selalu menghabiskan waktunya di Rumah bersama Justin dan Keluarga Bieber lainnya.

Melihat Nicole yg berkali-kali menepis tangannya membuat Justin menghela nafas, Justin ingin sekali egois untuk kali ini. Namun, sepertinya hasil akhirnya akan tetap sama, Justin harus tetap mengalah dan menuruti semua kemauan Istri tercintanya. Justin tidak ingin emosi Nicole jadi naik turun hingga bisa berdampak dengan kandungannya. Sudah cukup tadi siang Justin merasa jantungnya ingin lepas dan melompat dari tempatnya, melihat Nicole terbaring di atas pasir sembari menahan sakit.

Yg terpenting sekarang psikis Nicole harus dijaga. Emosi Nicole harus stabil agar kejadian seperti tadi siang tidak terulang kembali. Bahkan Justin masih bisa merasakan dinginnya darah yg mengalir dari selangkangan Nicole di lengannya. Biasanya Justin akan merasa terganggu dengan darah Nicole, namun pengecualian untuk tadi siang, Justin memang merasa terganggu namun dengan alasan lain. Rasa takut kehilangan lebih dominan. Dan bisa melihat Nicole baik-baik saja seperti sekarang adalah kebahagiaan tersendiri untuknya, Justin memang tidak bisa mengucapkan dengan kata-kata seberapa bahagianya Dia sekarang.

"Baiklah... Kita akan pulang lusa seperti jadwal yg sudah ditentukan" Putus Justin.

"Benarkah?" Tanya Nicole memastikan dengan wajah berbinar dan Justin mengangguk sebagai jawaban.

VAMPIRE Is My Husband ~The Beginning~ (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang