Kuberitahu, melakukan fakesmile setiap hari sangatlah menjijikkan. Aku tidak perlu dikasihani -Eccedentesiast
"Berhentilah menjadi Eccedentesiast."
Azalea terbelalak tak percaya. Berhenti menjadi Eccedentesiast? Itu sangat mustahil jika harus dilakukannya. Berhenti melakukan hobinya saja sudah sangat sulit, bagaimana dia bisa berhenti menjadi Eccedentesiast.
"Aku tidak bisa. Semua orang pasti pernah tersenyum seolah tidak terjadi apa apa bukan? Kakak juga pasti pernah melakukannya." Sanggah Azalea dengan tidak terima.
Kakaknya menghela nafas, sebenarnya Maisa tau bahwa berhenti tersenyum seolah semua baik baik saja itu sulit. Dan Azalea tidak mau mengumbar kesedihannya karena jika ia melakukan hal itu, dia akan dituduh mencari perhatian. Azalea tidak tau dia harus bagaimana untuk membuat orang-orang percaya padanya.
"Okay, setidaknya berhentilah melukai dirimu sendiri. Dan terimakasih sudah mau bercerita tanpa terkecuali. Langsung datang kekamarku jika kau punya masalah."
Cklek..
Azalea menutup wajahnya lalu kembali mendongak dengan mata berair setelah kakaknya keluar dari kamar. 'Tubuhku mati rasa. Aku tidak bisa menghentikan semua ini.'
'''''''''
Azalea terbangun, sedikit mendecak karena memimpikan ucapan kakaknya semalam. Berhenti menjadi Eccedentesiast? Itu mustahil sekali. Bahkan bisikan bisikan itu tetap tak berpindah dari otaknya. Ia membuka ponselnya untuk melihat jam, masih cukup pagi. Mungkin saja matahari sedang menunjukkan setengah dirinya. Ia lalu turun dari ranjangnya dan pergi kekamar mandi, dan melangkahkan kaki menuju balkon. Ia sengaja membawa ponselnya untuk menyetel beberapa lagu.Ini adalah kebiasannya semenjak dirinya didiagnosa dengan depresi. Pergi kebalkon saat matahari mulai muncul.
Dokternya bilang, dengan berada dibawah sinar matahari menyebabkan tubuh memproduksi vitamin D yang memicu pelepasan serotonin. Serotonin sendiri adalah kunci hormon kebahagiaan. Dimana jika semakin banyak serotonin, maka semakin besar kebahagiaan yang dapat dirasakan.
Azalea hanya bisa melakukan ini untuk menambah hormon tersebut, karena berolahraga-pun dia merasa malas karena faktor depresinya yang membuat dirinya tidak ingin melakukan apapun. Kalau memikirkan hal hal bahagia, dia tidak yakin apa yang bisa membuatnya bahagia. Karena impian sederhananya adalah menjadi bahagia. Dia juga tidak bisa selalu mengonsumi makanan yang mengandung tryptophan karena dia kadang malas makan, terkadang malah sangat ingin.Jadi hampir setiap pagi dia berdiri dibalkon seraya menyetel musik menikmati cahaya matahari dan angin pagi.
Mencoba mencari ketenangan yang tertimbun dihidupnya.Sebenarnya mungkin ada salah satu hal yang membuat Azalea dibenci seperti ini. Dulu, salah satu teman sekelasnya yang hendak ulangtahun akan mengajak beberapa orang untuk menonton. Dan Azalea sudah bilang bahwa ia akan ikut pergi menonton. Tapi tiba tiba temannya itu malah membuat rencana baru dibelakangnya. Mereka tetap pergi menonton tanpa mengajak dirinya. Mereka merencakan agar Azalea tidak usah ikut. Azalea sudah tau hal itu, Azalea sangat tau. Tapi dirinya menunggu apakah rencana itu benar atau tidak.
Pada hari H, mereka benar benar pergi menonton tanpa dirinya. Saat itu Azalea demam, ia mengetik sesuatu dan mempost disalah satu akun SNS-nya. Ia hanya mengikuti bisikan Sang Suara, karena demamnya ia tanpa sadar melampiaskan emosinya pada teman temannya. Dan pada akhrinya ia harus berdebat dengan Lisa. Pada malam setelah itu, ia mencoba bunuh diri. Setelah Lisa mengatakan dirinya yang tidak akan pernah dewasa dengan sikapnya seperti itu, juga ia sadar bahwa semua temannya menjauhi dirinya, Azalea benar benar drop.
Ia memakan makanan yang diyakininya banyak mengandung bahan kimia. Azalea juga mengiris lehernya untuk mempercepat kematiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Random"Apa kamu pernah mendengar tentang Eccedentesiast?" "Yang kutahu Eccedentesiast adalah seseorang yang selalu tersenyum walaupun senyumannya palsu." "Ya, tapi mereka yang Eccedentesiast lebih dari yang kau bayangkan. Mereka adalah orang orang yang...