Sahabat sejati kini seperti bunga Raflesia. Langka dan hampir punah -Eccedentesiast
Author POV
Azalea menggunakan jam kosong dikelasnya untuk men-search seputar psikologi. Tentang kepribadian ganda, bipolar, anxiety, dan semacamnya. Beberapa hasil searching yang ia dapat langsung ia tuliskan dibuku khusus-nya yang tidak sengaja terbawa. Beberapanya antara lain:
-Athazagoraphobia
-Hypopherenia
-Hypomania
-Thantophobia"Apakah aku mengidap semua itu?" Tanyanya pada diri sendiri sambil tersenyum miris. Dirinya benar benar kacau. Sedari masuk kelas tadi, masih ada yang menyapanya dan masih ada yang mau berbicara dengannya, bahkan tertawa bersama. Tapi Lisa, Jisoo, dan Rose sama sekali tidak berbicara dengannya. Bahkan enggan melihat kearah Azalea. Dan bertingkah seolah Azalea tidak ada.
"Azalea baik baik saja.. Azalea sudah terbiasa, jangan khawatir.." Lirihnya pelan sambil merekam suaranya pada pena yang memang dirancang bisa merekam perkataan seseorang.
Hari ini Azalea sedikit merasa baik, tapi juga merasa sangat buruk. Namun ada seseorang yang bilang,
'Everyday may not be good. But there is something good in everyday'
Bagi siapapun pemilik kalimat itu, Azalea sangat sangat berterima kasih dengannya. Karena dengan kalimat itu membuatnya menjadi sedikit menghargai hari harinya, juga menghargai dirinya sendiri. Azalea tidak minta terlalu banyak. Ia hanya ingin bahagia dan dikelilingi orang orang baik. Azalea juga ingin dibilang 'Kau baik' 'Azalea hebat' 'Kamu luar biasa' dan beberapa pujian kecil untuknya sudah bisa membuatnya tersenyum. Yang Azalea paling inginkan, seseorang memeluknya dengan erat lalu berbisik 'Kau akan baik baik saja, aku bersamamu' lalu memberikan senyum lebar.
Tuk..tuk..
"Hm?"
Azalea mengarahkan pandangannya kesamping jendela. Dan melihat seekor kucing kecil tengah menatapnya. Dan kaki depannya yang seakan mengetuk jendela minta dibukakan.
Sruukk..
Azalea mengulas senyum lalu menggendong kucing kecil itu. Membuat teman sekelasnya yang mendengar suara 'meow' dari kucing itu langsung mendatanginya.
"Uwahh.. Lucunya.."
"Imut sekali!"
"Kucingnya sangat mungil~"
"Suaranya nyaring tapi empuk, aku sukaaa.."Saat kucing kecil itu diangkat oleh salah satu temannya, selang beberapa detik kucing itu langsung kembali pada Azalea. "Sepertinya dia suka padamu, Za." Ucap Nana yang sudah duduk disebelah Azalea. Azalea hanya tersenyum menanggapinya, lalu mengangkat kucing itu untuk menatapnya.
"Meong.."
"Aku akan membawamu kerumahku, Hawthorn."
Kucing kecil yang ada ditangan Azalea langsung turun dan mengangkat kedua kakinya seakan senang karena Azalea akan mengadopsinya. Membuat Azalea memekik tertahan karena gemas. Namun saat pelajaran, kucing kecil itu langsung berlari keluar jendela dan duduk dipohon yang ada disamping jendela. Memperhatikan Azalea dengan tatapan innocent. Membuat Azalea harus tersenyum geli sambil menggelengkan kepalanya pelan. Sejenak dia berpikir, apakah dia barusan terkekeh? Hanya dengan tingkah seekor kucing dia bisa tertawa.
Greekk..
Azalea sedikit menoleh kearah samping, dimana Rose -teman sebangkunya hari ini- pergi bersama Lisa dan Jisoo tanpa mengatakan apapun padanya. Bahkan sekedar berpamitan mau keluar saja tidak. Hal itu sukses membuat Azalea tersenyum miris. Menertawakan dirinya sendiri, mengiyakan semua kata kata menyakitkan yang berasal dari Sang Suara. Ekor matanya menangkap tatapan Hawthorn -nama kucing kecil tadi- yang menatapnya nanar. Seakan mengasihani Azalea saat ini.
'Bahkan aku terlihat menyedihkan dimata seekor kucing.'
*****
Azalea dan Hawthorn kini sedang berada didalam kelas. Hari ini sekolah dipulangkan cepat karena sebagian guru mengadakan rapat penting diluar sekolah. Azalea yang terlanjur bilang pada kakaknya untuk dijemput pada jam sekolah biasanya menunggu dikelas dan bermain bersama Hawthorn. Ia sebenarnya bisa saja mengirim pesan pada kakaknya, tapi Azalea mau menikmati kesendiriannya.
"Hawthorn.. Namamu aku ambil dari bunga hawthorn yang berarti harapan. Kata orang, jika punya masalah lalu berbicara pada seekor kucing, masalah akan terasa lebih ringan. Aku mau menjadikanmu harapanku. Help me.." Ujar Azalea dengan nada lirih diakhir kata.
"Aku tadi membaca salah satu artikel berjudul Eccedentesiast. Eccedentesiast adalah orang orang yang tetap tersenyum meskipun senyumannya palsu. Senyuman tersebut menyembunyikan banyak hal, yakni seperti depresi, traumatis, kesedihan, bahkan luka dihatinya. Disana tertulis bahwa seorang Eccedentesiast sangat pintar menghibur orang lain disaat dirinya tersakiti. Berarti selama ini aku adalah Eccedentesiast? Someone who hide pain behind a smile. Itu yang aku lakukan setiap hari. Tapi sekarang aku lelah..
Hawthorn, kau tidak tau apa yang sudah terjadi padaku selama ini. Hatiku sakit, sangat sangat terluka. Aku tidak tau harus bagaimana lagi. Aku sangat ingin mati dan meninggalkan semua luka ini. Tapi bagaimana.. keluargaku membuatku semakin sulit untuk pergi. Aku tidak bisa menemukan kebahagiaanku. Aku tidak tau 'bahagia' yang aku maksud seperti apa. Aku mencoba untuk menjadi sahabat yang baik pada mereka. Tapi dimata mereka aku selalu terlihat salah dan tidak berharga. Bahkan kotoran tidak lebih buruk dari aku.."Azalea menghela nafasnya pelan. "It's hurt.. Semua yang aku rasakan harus aku tanggung sendiri. Aku tidak punya siapapun. Aku benar benar lelah.. Aku ini tidak berharga, aku takut.. Semua orang jadi membenciku setelah aku berteriak kemarin.. Aku--"
Tes..
'Aku tidak dapat melanjutkannya. Aku ingin sekali bunuh diri, tapi gantung diri dan cara yang lain terlalu menyakitkan.'
"Meong.."
Hawthorn terlihat mendekat kearah Azalea, kaki depannya yang mungil memeluk lengan Azalea. Tatapannya seakan mengatakan kau-akan-baik-baik-saja juga jangan-menangis. Membuat Azalea kembali tersenyum tipis, dan beralih memeluk kucing mungil yang baru ia temukan itu. Baginya, memelihara seekor kucing tidak terlalu buruk, malah dia merasa senang karena bisa mengutarakan perasaannya. Karena Azalea yakin, seekor kucing akan mendengarkannya dengan baik dan tidak akan membocorkan semua perkataannya. Dia senang, mempunyai satu teman lagi pada hari ini.
_____________________________
To Be Continue..Azalea's Cute Little Cat
ECCEDENTESIAST
Hope you guys like it~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Random"Apa kamu pernah mendengar tentang Eccedentesiast?" "Yang kutahu Eccedentesiast adalah seseorang yang selalu tersenyum walaupun senyumannya palsu." "Ya, tapi mereka yang Eccedentesiast lebih dari yang kau bayangkan. Mereka adalah orang orang yang...