Aku sudah cukup bahagia sekarang, tolong jangan seret aku kemasa laluku lagi. Aku sudah nyaman -Eccedentesiast
Author POV
Tap..tap..
Seorang gadis dengan rambut hitam keriting yang dikuncir satu melangkah pelan menuju kelasnya. Ia meletakkan tasnya lalu kembali keluar dari kelasnya. Menuruni tangga dan berbelok lalu melihat kebawah tangga itu.
"Guten morgen, Ace!!"
"Guten morgen,"
Gadis yang dipanggil Ace tadi mendudukkan diri disamping Azalea. Gadis tadi bernama Grace Kim, yang biasa dipanggil Ace oleh para sahabatnya. Disinilah Azaela, berada di Berlin dengan 4 teman yang baik yang selalu bersamanya. Mereka membuat squad dengan nama Milk&Tea, karena kedua minuman itu sama sama memiliki rasa yang enak, dan bila dicampur rasanya juga masih enak. Seperti mereka, walau terpisah mereka masih berteman baik dan heboh, apalagi kalau disatukan.
Sudah 2 tahun Azalea berada di Berlin, dia menjadi lebih bahagia daripada sebelumnya. Pertama kali, dia merasa sangat takut karena ini pertama kali dia keluar negeri dan tinggal disana. Azalea beberapa kali masih dihantui masa lalunya, dan beberapa kali depresinya kambuh. Tapi tidak separah sebelumnya, dan ya.. dia belum menjelaskan apa yang terjadi padanya sebelum ke Berlin. Azalea masih belum cukup percaya dengan orang baru. Tau bagaimana respon keempat temannya saat Azalea tidak bisa menceritakan apa yang terjadi?"Oh, okay. Berceritalah jika kau sudah siap! Hehehe~"
Benar benar duluar dugaan, Azalea pikir keempat temannya akan marah dan menjauhi dirinya karena dia punya banyak rahasia yang disembunyikan. Tapi tidak sama sekali, mereka berlima masih bisa bersahabat dengan erat. Seolah dunia bukan masalah bagi mereka. Adeline, Fiorenza, Grace, dan Leona serta 3 orang lainnya lagi adalah teman teman Azalea saat ini. Yang terbentuk karena pertemuan tak tersengaja. Dan menggiring mereka kejenjang pertemanan yang lebih erat.
Sejenak retina mata Azalea melirik kearah para sahabatnya yang sedang bercanda ria. Azalea berharap selalu seperti ini. Dia dengan orang orang bahagia yang baik disekililingnya. Tapi juga tidak lupa dengan dia yang Eccedentesiast. Teman temannya masa bodoh dengan bagaimana Azalea, Azalea ya tetap Azalea, teman mereka. Mereka tidak peduli seberapa buruk Azalea dimasa lalu, karena mereka sudah nyaman dengan situasi seperti ini. Dan berharap tidak ada seseorang, sesuatu, atau apapun yang merusak hubungan mereka. Tidak lagi, Azalea sudah sangat muak jika itu terjadi kembali."Za!! Ish!! Ini dibawah tangga nanti kalau kau kerasukan bagaimana!?"
Teriakan dari Fiorenza membuyarkan lamunan Azalea. Ia tersenyum kikuk dan menggumamkan maaf, tapi diiringi dengan tawa teman temannya. Mereka memang seperti ini, berbicara keras adalah ciri khas mereka. Dan untunglah ciri khas mereka itu tidak menggangu dan malah dianggap sebagai sekelompok yang fun oleh semua orang. Azalea suka, ketika orang-orang menganggapnya positif.
"Aku.. aku sudah siap bercerita,"
Kali ini Azalea yakin dan harus berani. Dia tidak boleh terus terusan bersembunyi seperti ini. Dia harus berubah, sebisa mungkin sampai dia tidak terlihat seperti Azalea yang dulu. Azalea yang dulu akan berubah, tujuannya agar kelak Azalea tidak akan di'begitu'kan lagi.
"Uwahh!! Ayo ceritakan sekarang!"
"Sangat pas, aku sedang ingin mendengar sebuah cerita!!"
Azalea langsung terbelalak mendengar teriakan antusias teman temannya. Dia tidak mungkin menjelaskan sekarang juga. Nanti kalau tiba tiba ada seseorang yang menguping dan mendengar semua cerita Azalea akan bahaya. Pada akhirnya, Azalea menceritakannya dicafe saat pulang sekolah. Cafe itu sedang sepi jadi mereka tidak begitu masalah. Mereka berempat diam mendengarkan cerita Azalea, walau Azalea tau ada banyak hal yang ingin keempat temannya katakan. Namun Azalea hanya bercerita tentang garis besarnya saja, karena jika menjelaskan secara rinci akan membuat hatinya kembali sakit.
"Hahh.. begitulah. Rasanya sedikit lega sudah menceritakannya." Ujar Azalea sambil tersenyum simpul seraya menduduk.
Ia mendongak dan terkejut melihat temannya yang berkaca kaca. Seolah mereka sedang melihat film haru yang mengoyak emosi. Padahal nyatanya mereka hanya mendengar cerita Azalea. Semenyedihkan itukah hal yang pernah dialaminya?
"Aku tidak mengerti.. Kau selalu nampak ceria hingga tidak pernah tau kau menyimpan banyak luka.."
"Kau pasti lelah dan sedih kan? Tidak apa, itu wajar.."
"Perempuan sialan!! Awas saja akan ku sayat mulut dan tenggorokkan mereka jika bertemu denganku!"
"Maaf kami tidak peka padamu dari awal, Za.. Maaf kami tidak tau bahwa kau begitu kuat memendam semua masalahmu sendirian."
Hal itu, kalimat kalimat yang sangat ingin Azalea dengar dari mulut seorang teman selama ini akhirnya tersampaikan. Kata kata yang belum pernah ia dengar pada akhirnya keluar juga bertepatan dengan kata kata yang ingin ia dengar. Sebuah keajaiban, dirinya bertemu dengan teman teman yang baik seperti ini.
*******
"Hei, Ash. Nanti kita kunjungi Nala ya?! Aku bawa bunga dari Berlin, daripada bunga itu malah aku petik dan aku jadikan mainan, lebih baik untuk Nala. Diakan dari dulu sangat ingin pergi ke Jerman. Boleh?"
Lelaki itu mengangguk, menyetujui ajakan gadisnya. Kemarin Azalea menyelesaikan 4 semester kuliahnya di Jerman. Sisanya akan dia habiskan di Korea sama seperti progam universitasnya. Azalea bisa dibilang mengalami perubahan yang sangat drastis. Mulai dari sifat, fisik, dan pemikirannya. Dia beberapa kali dibilang cantik oleh teman teman kuliahnya, padahal sebelumnya mendapat pujian kecil seperti itu saja dia tidak pernah. Sama sekali, yang ia dapat hanya 'candaan' yang condong kesebuah ejekan.
"A-Azalea Lee.."
Tubuhnya menegang, suara ini yang selalu membuatnya terpuruk setiap saat. Bahkan sudah lewat 3 tahunpun dia masih tidak bisa melupakannya. Asher menepuk pundak Azalea beberapa kali dengan tatapan ini-bukan-masalah. Mencoba meyakinkan Azalea untuk berbalik dan menghadap ketiga orang itu. Dan saat berbalik, beberapa temannya tiba tiba datang dan berdiri tepat disekeliling Azalea. Tidak heran, ketiga 'sahabat' Azalea dulu tersentak atas kedatangan banyak orang disekitar Azalea.
"Hai, tidak disangka kita bertemu disini? Oh ya, perkenalkan. Ini Asher, kekasihku. Dan mereka semua, sahabatku."
Kekasihnya adalah orang yang pertama kali membantunya. Dia juga memiliki keempat teman seru yang baik dan real. Ia termasuk orang orang yang 'terlihat' dikehidupan yang sekarang. Keluarganya juga memberi perhatian dan kasih sayang yang seimbang. Bagi Azalea, hidupnya sekarang sudah cukup sempurna dan cukup bahagia.
____________________________
To Be Continue..ECCEDENTESIAST
Hope you guys like it~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Random"Apa kamu pernah mendengar tentang Eccedentesiast?" "Yang kutahu Eccedentesiast adalah seseorang yang selalu tersenyum walaupun senyumannya palsu." "Ya, tapi mereka yang Eccedentesiast lebih dari yang kau bayangkan. Mereka adalah orang orang yang...