Choose

133 15 0
                                    

Biarkan aku bebas, jangan mengekangku seolah kamu adalah ibuku. Kamu bukan siapa siapa, dan aku bukan boneka -Eccedentesiast

Author POV

Azalea kini melihat dirinya sendiri disebuah ruangan tak berbatas yang gelap. Hanya ada satu cahaya yang menyinari dirinya sendiri. Dia kebingungan, sudah mencoba mencari jalan keluar tapi seakan dia hanya berputar putar. Pikiran pikiran aneh mulai menghantuinya. Dia ada dimana? Apakah dia sudah mati? Itulah sekilas pikirannya saat itu. Hingga terdapat sebuah cahaya lagi, kali ini menyinari 'Azalea' yang lain. 'Azalea' itu terlilit tali yang nampak sangat kuat, dengan kedua kaki yang dirantai tanpa batas. 'Azalea' tengah menunduk dalam, jika diperhatikan ada tetesan airmata yang jatuh seiring dengan waktu.

'Apakah itu aku..?'

"Itu adalah kamu, Azalea."

Pandangannya teralih, ia melihat bayangan hitam yang hampir menyerupai dirinya. Tapi kali ini dengan aura jahat dan kelam yang kuat, berbeda dengan 'Azalea' yang suram dengan kesedihan yang sangat mendalam. Azalea mencoba untuk mendekat dengan tatapan siapa-kau.

"Aku? Bagaimana menjelaskannya ya.. Sebut saja aku Sang Suara."

"Jadi kau? Yang selama ini menjadi suara sialan yang terus menyuruhku mati? Kau juga bagian jiwaku, kau harusnya tidak seperti itu. Apa maksudmu menyuruhku melakukan hal seperti itu??"

"Bukan, aku bukan bagian dari jiwamu. Jiwamu ada disana itu, yang terkekang dengan perasaan sedih serta amarah. Tapi kalau kau mulai lemah dan menyerah, bisa saja aku mengambil alih tubuhmu. Sepenuhnya,"

"Kau tidak punya hak atas tubuhnya!!"

Kini suara lain terdengar. Tapi kali ini terdengar lebih lembut dan nyaring, dan Azalea bisa merasakan hawa positif dari balik tubuhnya. Ia sontak berbalik, dan terbelalak melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang.

"Sekeras apapun kau mencoba mengambil alih tubuhnya, aku tidak akan membiarkanmu! Bukan cuma aku, jiwa dari tubuh yang akan kau ambil juga akan melawan. Azalea gadis yang kuat, dia pasti akan mempertahankan apa yang sudah menjadi miliknya. Azalea tidak boleh menyerah, aku yakin kau pasti bisa!!  Bertahanlah, Za!!"

Deg!!!

Azalea terbangun dengan perasaan kaget serta tidak percaya. Mimpinya tadi terasa sangat nyata, seolah dia masuk kedalam pikirnya saat itu. Ia melirik kearah jam digital yang ada dimeja nakas samping ranjangnya. Masih pukul 3 dini hari, apakah dia tidur selama itu? Hal terakhir yang ia ingat setelah dari ruang tengah ia langsung tertidur, dan itu baru sore hari. Pantas saja dia terbangun dini hari begini.
Tangannya terjulur mengambil ponsel yang berada tidak jauh dari jam digital dinakasnya. Membuka grup chat kelasnya berniat mengecek apakah ada informasi penting atau tidak.

Jung ssaem: Ujian akan dilaksanakan minggu depan, kalian semua harus belajar dengan serius untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Yah, hanya itu. Selebihnya hanya percakapan membosakan dari teman sekelasnya. Ia terdiam sejenak, ujian kali ini dia tidak boleh main main. Dan dia harus belajar dengan tekun jika ingin masuk ke-universitas yang baik, yang terpenting jauh dari mereka bertiga. Karena jika hal itu terjadi, Azalea sudah menyerah.

Cling..

Melintas rekomendasi universitas yang baik di Korea maupun luar negeri. Membuat Azalea mengurungkan niatnya untuk menutup ponselnya saat itu. Tepat waktu karena dia juga ingin mencari universitas, dan akan mengambil jurusan psikologi. Dia ingin membantu orang-orang yang memiliki masalah sepertinya untuk menjadi lebih darinya. Agar orang-orang itu dapat keluar dari masalah mereka dan hidup bahagia.

Bukankah itu tugas seorang Eccedentesiast? Membuat orang lain bahagia dengan menyelesaikan masalah mereka walau Azalea tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.

"Asher? Kau belum tidur atau terbangun?"

"Hm? Aku terbangun karena haus. Ada apa menelponku dini hari begini? Kau butuh sesuatu?"

Azalea terdiam sejenak, sekilas meyakinkan dirinya sendiri. "Bantu aku masuk ke Free University of Berlin."

.

Hari ini berjalan dengan datar bagi Azalea, dia berangkat sekolah diantar kakaknya lalu memasuki kelas dan memulai pelajaran. Beberapa kali mereka bertiga mencoba berbicara dengan Azalea, tapi Azalea hanya membalasnya dengan satu-dua kata. Dia benar benar tidak ingin berurusan dengan siapapun kali ini. Bahkan dia juga menghindari Nana yang mengajaknya berbicara. Sungguh, hari ini dia malas sekali melakukan kehidupannya. Tapi syukurlah hari ini dia tidak bertemu dengan Seongju, karena moodnya akan benar benar hancur kalau hal itu terjadi.

"Azalea.."

"Apasih?? Jangan menggangguku!!" Sarkas Azalea dengan cepat saat Rose mencoba berbicara dengannya. Rose langsung terdiam dan menunduk sambil menggumamkan kata maaf, setelah itu pergi dari sana.

Dari hari ini Azalea belajar, bahwa membalikkan situasi begitu mudah. Azalea ingin terus seperti ini, roda kehidupannya yang tidak diatas, tapi juga tidak dibawah. Tapi ia juga berpikir lebih jauh. Kalau membalikkan situasi dengan begitu mudahnya, apa mereka juga akan seperti itu? Membalik situasi seperti semula lalu membalas dendam lebih dari dendam Azalea pada mereka. Itulah yang selama ini Azalea takuti lebih dari apapun. Ketika dia sudah berhasil lepas, tapi dia ditarik kembali dan terjerembab dan diinjak lalu tidak dapat berdiri kembali.
Azalea berpikir tentang hal hal yang telah ia alami. Ketika hari itu lebih buruk dari kemarin, dan dia berharap esok tak lebih buruk dari hari itu. Hari harinya terasa begitu menyiksa bagai neraka. Bagaimana jadinya jika Azalea sudah menyerah lebih dulu? Tapi kalau dia masih bisa menahannya barang sebentar saja, untuk apa menyerah? Siapa yang tau apa yang akan terjadi setelahnya? Jika kejadian ini terjadi lagi padanya, dia benar benar akan menyerah. Masalah yang sangat berat ini, Azalea tidak mempunyai keberanian yang cukup untuk menghadapinya. Dia memendamnya jauh didalam lubuk hatinya yang terdalam.

Orang-orang terus melihatnya sebagai sosok yang selalu ceria. Tanpa tau ada luka yang tidak bisa disembuhkan dengan cara apapun.

Lalu, Azalea benar benar serius dengan pilihannya saat ini. Dia harus bisa keluar dari situasi yang mengekang seperti ini. Tapi caranya, dia harus berusaha dengan sangat keras. Karena hanya inilah satu satunya cara ia kabur dari masa lalunya.

_____________________________
To Be Continue..

ECCEDENTESIAST

Hope you guys like it~♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you guys like it~♡

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang