Standing alone is better than standing with someone who hurt you -Eccedentesiast
Identitas
Nama: Azalea Lee
Usia: 24 tahun
Jenis kelamin: Perempuan
Lulusan: Korea University
(Free University of Berlin)
Anggota keluarga: Ayah, ibu, tiga kakak perempuan
Riwayat penyakit: Bipolar disorder
Kondisi mental: typing..Author POV
Suara derap langkah kaki terdengar sahut-sahutan disana. Ditambah suara ketikan dari keyboard komputer seolah mengiringi jalannya semua orang disana. Azalea termasuk disana yang tengah berjalan melewati lorong disana. Baru saja keluar dari kamar mandi setelah menenangkan dirinya. Dia memang selalu seperti itu, merasa ikut takut dan khawatir setelah mendengar cerita dari para pasiennya. Seakan Azalea ikut merasakan sakitnya yang dialami para pasiennya.
Azalea resmi dilantik sebagai psikolog sekitar 7 bulan lalu. Dan dia sudah dapat cap sebagai psikolog yang telaten dan hampir menyerempet profesional sebentar lagi. Tidak ada hari yang mudah, namun sebisa mungkin Azalea menjadikan itu sebiasa mungkin. Ini jalan yang dia ambil, dia ingin membuat dunia menjadi lebih baik. Dia ingin semua orang tau bahwa ada banyak orang orang yang menyayangi mereka. Dia ingin semua orang yang memiliki masalah sepertinya akhirnya terbantu. Walau pada saat itu Azalea terlambat mendapat bantuan, tapi dia tetap berpikir bahwa..... Dia seperti melihat dirinya sendiri jika menemui seseorang yang memiliki masalah serupa darinya. Dan jika orang itu tidak kunjung mendapat bantuan, orang itu pasti akan kesusahan.
Dari dulu Azalea selalu mementingkan orang lain dan mendorong masuk semua perasaannya. Tidak peduli seberapa berat bebannya, dia selalu berusaha mendahulukan masalah orang lain walau itu yang terkecil. Dia selalu mendengarkan semua masalah orang seolah masalah mereka yang terpenting. Menyembunyikan semua perasaannya dibalik wajahnya. Azalea merupakan pendengar yang baik, dia tidak pernah menghakimi cerita orang lain yang tidak lebih buruk darinya.
"Dia memiliki hubungan keluarga yang tidak baik. Anak tunggal. Ini kasusnya untuk lebih jelas."
Azalea mengambil data tersebut dari tangan rekan kerjanya. Ia hanya membuka buka sekilas. Menganalisis masalah apa yang membuat gadis yang akan menjadi pasiennya nanti. Hei, dia 24 tahun sekarang, dan sudah tidak begitu peduli dengan masa lalunya. Walau masih belum bisa melupakannya, tapi setidaknya dia harus tidak mempedulikannya. Karena ia punya hidup yang menurutnya sudah cukup sempurna. Dan bisa dibilang akhirnya dia cukup bahagia.
Tapi,Cklek..
semua masa lalunya seolah kembali melalui pintu saat ia melihat Danae, pasiennya. Memori kelam dihidupnya kembali terputar dengan cepat. Melihat gadis itu seperti melihat dirinya sendiri dimasa lalu. Dia begitu rapuh, hancur, dan benar benar serupa dengan Azalea. Namun setelah Azalea menceritakan pengalaman yang terjadi padanya, gadis itu menangis sejadi jadinya. Sambil terisak, dia berkata 'Akhirnya.. ada orang yang mengerti aku' dengan suara bergetar yang kentara.
'Akhirnya, ada orang yang mengerti aku.'
Azalea putar terus kata kata itu dikepalanya. Terus berputar seperti kaset rusak yang sudah sangat lama. Jika saat Azalea seumurannya dan pada saat itu dia bertemu orang yang memiliki masalah yang sama dengan dia, dan bercerita. Akankah Azalea masih bisa merasakan harapan lebih awal? Dia sangat terlambat mendapat bantuan, terlambat menyadari apa yang sudah ia lakukan selama ini. Dia pasti bisa membayangkan kalau masih ada celah untuk bahagia saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Random"Apa kamu pernah mendengar tentang Eccedentesiast?" "Yang kutahu Eccedentesiast adalah seseorang yang selalu tersenyum walaupun senyumannya palsu." "Ya, tapi mereka yang Eccedentesiast lebih dari yang kau bayangkan. Mereka adalah orang orang yang...