On My Mind

119 15 1
                                    

DEPRESSION

Gelap,
Disini dingin,
Sakit..

Aku tidak tau sejak kapan aku jadi seperti ini. Mulai tidak nafsu makan, tidak ingin keluar rumah, tidak berniat melakukan aktifitas apapun, malas bertemu oranglain, dan aku merasa bosan. Aku merasa ada yang merantai kakiku dan tidak membiarkanku keluar. 'Dia' selalu membisikkan kata 'Jangan pergi', 'Tetap disini' berulang kali setiap aku ingin bergerak. Terkadang, dia membisikkanku kata kata jahat yang menyakitkan, namun sarat akan kebenaran. Seolah mencoba membunuhku, membuatku berteriak dalam diam.
Aku tidak ingat sejak kapan Sang Suara mulai menguasai pikiranku. Terus mengajakku untuk mati. Berkata seakan aku hanyalah sampah yang tidak berharga. Penuh kesalahan, seseorang terburuk, sesuatu terendah didunia. Kata mereka, aku adalah kesalahan terbesar didunia. Mereka tidak ingin aku pergi, tapi aku selalu di sia-siakan. Aku tidak pernah menceritakan ini pada siapapun, aku lebih memilih tenggelam sendirian. Menarik diri dari dunia. Pipiku terasa sangat pegal karena harus terus tersenyum untuk menutupi semua rasa sakit yang aku rasakan. Aku ingin sekali mati kalau tidak bisa bahagia. Bahkan kalau ada seseorang yang memelukku lalu berkata 'Kau akan baik baik saja, aku bersamamu', aku akan sangat berterima kasih padanya.

Aku tidak bahagia, aku hanya pintar menyembunyikan segalanya.
Aku tidak kuat, aku masih mencoba mempertahankan jiwaku.
Aku hanya menyembunyikannya, bukan melupakannya.

Rasanya benar benar menyakitkan, bisakah aku berhenti?

DARKNESS

Kesal,
Aku tidak suka,
Aku takut..

Berapa lama aku berada didalam kegelapan ini? Entahlah, kurasa sudah sangat sangat lama. Tenggelam dalam lautan airmata yang gelap. Bahkan aku tidak dapat melihat siapa diriku yang sebenarnya. Ketika ada ingatan bahagia yang melintas, aku selalu berpikir, 'Apa itu aku?' kemudian setelah itu tersenyum miris. Karena sadar bahwa aku tidak bisa lagi seperti itu. Aku benar benar tidak tau kenapa aku bisa seperti ini. Sejak kapan mulai berhalusinasi, mulai berteriak gila, selalu membanting benda saat marah. Sejujurnya, aku jadi punya teman dengan adannya Sang Suara.

Iya kalau baik, tapi bagaimana kalau dia malah membuatku semakin merasa jadi lebih buruk?

'Dia' selalu datang ketika aku terpuruk. Bukan, dia bukan membantuku, tapi dia malah semakin membuatku jatuh. Membuat pandanganku tertuju pada pisau kecil yang terletak diatas meja nakas-ku. Membisikkan kata 'Lakukan' berulang kali, menyuruhku untuk menyakiti diriku setiap aku terpuruk. Terus mengatakan hal hal keji untuk membuatku mati secara perlahan.
Terkadang dia menunjukkanku sebuah cahaya yang aku yakin itu adalah kebahagiaan. Aku merasa iri ketika melihat wajah bahagia tertera disana, tapi tanpa aku. Ingin sekali aku menggapai cahaya itu. Tapi 'mereka' terus menahanku untuk maju. Seakan mereka ingin sekali aku untuk tidak pergi dari kegelapan.

Tolong aku, aku ingin keluar dari sini..

THE LIGHT

Cahaya itu..
Terang,
Pasti hangat.

Walau aku belum pernah merasakan cahaya itu, tapi aku yakin cahaya itu amat hangat. Dipenuhi kebahagiaan, senyuman, dan tawa. Dan aku harap semua yang ada disana tidak pernah mengeluh. Aku sangat benci ketika ada seseorang yang selalu mengeluh karena masalah kecil. Sedikit-sedikit menangis, mengatakan kalau hidup mereka hancur. Lalu meng-klaim tidak ada yang peduli padanya, dan seenaknya bilang kalau oranglain selalu bahagia tidak seperti dirinya.

Benci, aku sangat benci. Lantas apa yang ia pikirkan tentangku?

Orang-orang seperti itu hanya berpikir kalau penyakit mental seperti yang aku alami hanyalah kebohongan. Mereka mengira kalau aku hanya melakukan drama ini demi perhatian. Kalau aku tidak benar benar depresi, aku juga tidak mau drama seperti ini! Kalau iya-pun, aku tidak mau ikut serta dalam berperan.

'Anak ceria yang pura-pura depresi'?

Aku pasti akan menentang program itu jika ada! Kumohon, mengertilah aku. Aku sedang sendirian didalam kegelapan ini. Berjuang melawan monster sialan yang terus memanipulasi hidupku. Ketika aku mendongak, aku dapat melihat cahaya itu dengan cukup jelas. Tapi saat menggapainya, itu terlalu jauh. Terasa sangat jauh sampai aku tidak bisa merasakan setitik hangatnya.

Apakah aku akan bisa merasakannya, suatu saat nanti?

*******

ME, SUNRISE, RAIN, TWILIGHT, WIND,SONG

Hujan..
Rasanya menyenangkan bisa melihat butiran air itu jatuh dari langit. Langit abu abu itu bersikap egois tak membiarkan matahari untuk bersinar. Menginvasi dunia dengan awan gelap yang dingin. Suara derasnya air dan gemuruh pelan terasa familiar ditelinga. Suara tik,tik dari tabrakan air dengan tanaman juga saling beradu. Harum tanah yang terkena air terasa menenangkan bagi siapa yang menghirupnya. Sebenarnya, aku tidak benar benar baik. Lagi lagi aku mengingat ketika aku mengeluarkan banyak fakesmile. Dan aku benci ketika tanpa sadar melampiaskannya dan mengubah sifatku menjadi dingin. Itu hanya akan membuatku semakin dibenci. Di-cap sok dingin dan sok cuek. Aku merasa kalau fakesmile sekarang adalah bodyguard 'menjijikkan' yang melindungiku. Dengan senyum ikhlas, semua akan berakhir kan?

Aku hanya bisa menatap kebahagiaan dari balik kegelapanku. Tanpa sadar, aku menjadi sendirian, hanya ditemani 'teman'ku. Siapa lagi kalau bukan sunrise, hujan, senja, angin dan lagu. Sunrise yang selalu mengucapkan selamat pagi padaku. Hujan yang menemaniku saat aku menangis. Senja.. itu membuatku tersenyum atas kehangatannya. Angin yang berhasil membuatku bebas. Dan juga lagu yang membuatku tenang. 
Mungkin gila adalah hal yang mencolok padaku. Ketika semua orang memilih keluar dari zona nyaman mereka, aku hanya diam melihat dan tidak tertarik melakukannya. Katanya 'be yourself', dan inilah aku. Aku suka diriku yang sekarang apapun itu. Aku hanya benci dengan penyakit yang aku derita yang membuatku membenci diriku juga.

Dan aku benci dengan kalian semua yang selalu menganggapku bukan apa apa.

Aku hanya minta didengar, diingat, dan dianggap. Apa itu sulit dan terlalu banyak?

_____________________________
To Be Continue..

ECCEDENTESIAST

Hope you guys like it~♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you guys like it~♡

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang