Get Out of Here

145 16 0
                                    

Apakah akan merasa lebih baik jika aku menghilang begitu saja? -Eccedentesiast

Author POV

Ujian kelulusan tinggal besok saja lalu berakhir. Dan Azalea sudah belajar mati-matian dibantu oleh kakak-kakaknya dan juga Asher. Omong omong, Asher sudah kuliah karena dia ikut akselerasi saat JHS. Lelaki itu juga kuliah di Berlin, dan itu alasan Azalea meminta bantuan pada lelaki tersebut. Hanya saja dia sedang ambil cuti semester jadi dia pulang ke Korea. Rencana-nya, Azalea akan masuk ke Korea University yang mengadakan program percobaan kuliah diluar negeri. Dan Azalea mengambilnya dengan alasan ingin keluar dari masa lalunya.
Hei, jika dia berhasil masuk di KU dia bisa pergi ke Berlin dan membangun hidup baru. Bisa saja dia nanti menemukan banyak teman baik yang real disana. Azalea sungguh mengharapkan itu. Sebenarnya ia tidak peduli masuk keuniversitas manapun, yang penting dia bisa mendapatkan teman teman yang baik. Walaupun Azalea kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan baru karena kurang percaya diri. Itu pengaruh dari dia berteman dengan ketiga orang itu. Mereka menjadi racun yang membuat Azalea menjadi sangat tidak percaya diri. Sering merendahkan dirinya dan berakhir depresi seperti sekarang.

Azalea sangat ingin bisa merasakan 'kebahagiaan' yang ia harapkan selama ini.

Kemudian daripada itu, selama ujian berlangsung ini dia masih tidak mau berbicara dengan mereka. Azalea hanya datang dan pulang setelah ujian selesai. Begitu saja terus, hingga kakaknya sudah hafal keseharian Azalea disekolahnya saat itu. Benar benar bukan Azalea yang mereka tau, Azalea yang mereka tau sedikit terbuka dan melembut. Tapi saat ini benar benar bukan seperti gadis itu. Azalea hanya berwajah datar dengan tatapan tajam seolah akan memakan siapapun yang diliriknya. Sesekali hanya menopang kepalanya dan menghela nafas. Dia tidak banyak bicara sekarang.

Tap..

Azalea berbalik begitu merasa ada yang menepuk bahunya. Ia memandang Asher yang ada dihadapannya sekarang. Posisi mereka sedang ada ditaman belakang sekolah Azalea. Ini sudah jam pulang sekolah, jadi Azalea tidak khawatir tentang apa saja yang akan dibicarakan Asher. Tidak ada yang mau menetap disekolah ketika sudah pulang sekolah apalagi ini sedang ujian.

"Apa kau tidak mau membicarakan masalah kalian sekali lagi?"

"Tidak,"

Sudah diduga, jawaban Azalea pasti seperti ini. Bukan, bukannya Azalea tidak mau, ia hanya tidak ingin mengungkit semua hal sakit, memalukan, dan menyedihkan itu lagi. Sudah cukup dengan apa yang ia alami selama ini, dia sudah tidak mau lagi.

"Masalahku sudah selesai. Aku tidak mau membahasnya lagi..!" 

"Itu bohong. Kau selama ini terus merasa kelelahan. Aku tau kau selalu menangis tiap malam. Tidak perlu bersembunyi lagi, tidak usah menghindar lagi. Kau punya aku, ketiga kakakmu, dan semuanya."

Benar, Azalea memang benar benar lelah. Dia ingin berhenti saja dari semua kehidupannya. Walau Azalea sudah berpura pura tenang, semua itu masih tidak mempan untuk menahan perasaannya. Semua ini benar benar menyakitkan, ingin sekali Azalea menghilang dari dunia. Tapi sekarang dia sudah tidak bisa melakukan apapun. Ada hal yang mengganjal dihatinya setiap malam, dan berakhir dengan menangis. Azalea tau, masih ada banyak orang yang memiliki masalah lebih berat darinya. Tapi baginya ini sudah sangat berat, hatinya tidak sanggup menahan semua ini.

"Semua pasti merasakan sakitnya terluka. Hanya kita sendiri yang tau seberapa parah hati kita terluka. Kamu hanya terlalu lembut. Tapi ini semua bukan salahmu.. Jadi, kau boleh berbagi kesulitanmu denganku."

******

Sejak saat itu, atas usul Asher, Azalea mau berbicara dengan Lisa dan kawannya. Tepat satu minggu setelah ujian mereka selesai, dan Azalea yang diterima masuk ke KU membuat rasa senangnya tak terbendung. Dia akan keluar dari semua ini.

Mereka bertiga merasa ada ketidak nyamanan dalam hubungan mereka. Setelah Azalea pergi, mereka menjadi lebih menderita. Mereka semua menunduk sambil menangis, meminta maaf banyak kali pada Azalea. Tapi, Azalea tidak bergeming. Ia tidak merasa marah, senang, ataupun kasihan. Aneh, dia tidak merasakan emosi apapun saat ini. Lisa, Jisoo, dan Rose ingin meminta maaf setulusnya. Mereka ingin membuang semua rasa bersalahnya dan menenangkan dirinya. Tapi, Azalea tetap tidak peduli.

"Berhentilah. Aku sudah tidak peduli. Walaupun kalian meminta maaf sambil berlulut, tetap tidak ada yang berubah."

Azalea akan mengubah sudut pandangnya. Itu semua akan ia jadikan sebagai masa lalu. Hal yang pernah ia alami, dan sekarang sudah dilewatinya. Mereka merasa hampa kan? Dunia nyata ini bukan seperti film atau drama. Tidak akan ada kesempatan untuk membalas dendam. Kau mungkin tidak tau kalau kejahatan didunia nyata bisa menjahati dirimu sendiri. Kita semua akan menjalani hidup baru seperti tokoh utama.
Pada akhirnya, berhasil atau tidaknya luka dihati ini disembuhkan.. tergantung pada diri kita sendiri. Azalea dan mereka akan menjalani hidup masing masing tanpa memikirkan satu sama lain, seperti yang sudah mereka lakukan selama ini. Setelah keluar dari cafe ini, Azalea akan kembali kedalam rutinitasnya. Azalea akan mengabaikan semua hal yang sudah pernah terjadi padanya. Walaupun selama ini dia selalu dihantui masa masa kelamnya, Azalea akan tetap berusaha. Karena sekarang dia punya banyak orang yang menyayanginya. Tidak ada lagi tempat bagi mereka dihidupnya. Semua itu hanya akan memperkeruh masa depannya.

Azalea akan hidup bahagia. Hanya itu yang diperlukannya.

_____________________________
To Be Continue..

ECCEDENTESIAST

Hope you guys like it~♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hope you guys like it~♡

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang