(20) : Praktek

35 4 5
                                    

"Semuanya sudah siap ?" Tanya seorang guru. Namanya pak Sudir. Guru Fisika, sekaligus penanggung jawab kegiatan praktek.

Mereka sedang membentuk barisan perkelas untuk masuk ke dalam beberapa bus yang telah si siapkan.

"SUDAH PAK" jawab siswa-siswi yang mengikuti rombongan praktek

"TUNGGU SAYA PAK" teriak seorang siswa perempuan dari belakang.

Siswa-siswa lain menggelengkan kepala. Melihat tingkah lakunya.

"Tuh anak kenapa sih ? Udah sehat apa ?" Celetuk Lala

"Ya sudah langsung ke barisan kelas saja" ucap pak Sudir itu. Divia menyalami sebentar ke pada guru-guru yang ada di sana sebelum pergi ke barisan kelasnya.

"Lo ada-ada aja sih !" Ucap Lala pada Divia sedangkan Divia hanya terkekeh

"Kok lo datang ke sekolah ? Emang lo udah sehat ? Wajah lo masih pucat gitu!" Tanya Nitha

"Udah  tenang aja. Gue gak mau nyianyiin kesempatan." Ujar Divia enteng

"Kesempataan apaan ?" Tanya Nitha

"Gue denger nih, setelah praktek kita masih sehari lagi di sana " Jawab Divia sedikit berbisik

"Ngapain ?" Tanya Lala berbisik juga

"Yang gue denger, katanya buat refresing. Jadi gue mau seneng-seneng" Lala berohria

"Emang yah, lo itu gak pernah ketinggalan berita" ujar Nitha sambil terkekeh

"Iya dong" balas Divia

"Tapi emang lo udah gak papa nih ?" Tanya Nitha khawatir

"Iya udah kalian tenang aja. Gue bosan di rumah sakit. Adik lo, Theo lagi gak bisa di jenguk kata dokter karena perlu istirahat penuh hari ini. Dan gue juga gak mau nyia-nyiain setiap momen seru bareng kalian."

"Uuuu tayang tayang tayang cwett banget" ujar Lala dengan nada gemas

"Uuuu iya iya iya" balas Divia. Mereka bertiga tertawa

"Eh by the way, Vian mana nih ?" Tanya Divia

"Tuh, dia ikut rombongan OSIS" ujar Nitha.

"Baik lah anak-anak, karena semuanya sudah siap. Vian kamu pimpin doa sebelum kita berangkat !" ucap pak Sudir

"Baik pak !. Teman-teman, sebelum kita berangkat dan melakukan kegiatan kita selanjutnya. Marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing. Berdoa di mulai !" Pimpin Vian

Semua siswa-siswa berdoa dengan khusyuk.

"Amin. Berdoa selesai !" Ucap Vian lagi

"AMIN" ucap serentak siswa-siswi yang ada beserta guru-guru.

"Oke anak-anak silahkan masuk ke bus kalian masing-masing. Ingat ! Sesuai kelas kalian" ucap pak Sudir yang merupakan penanggung jawab kegiataan ketika memberi arahan.

"DIVIA !" Teriak tante Sisi ketika turun dari mobilnya

"Waduh" ucap Divia sambil menepuk dahinya. Teman-teman kelas mereka menganga

It's About HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang