(19) : Happiness ?

17 4 0
                                    

Nitha berjalan keluar gerbang sekolah. Lala sudah pulang terlebih dulu. Jadilah Nitha menunggu angkot sendiri saat ini. Nitha akan pergi ke rumah sakit sesuai janjinya pada Theo.

Tiba-tiba seseorang menahan lengan kirinya. Vian ? Kenapa lagi ini ? Nitha ingin menjauh saat ini

"Nitha ? Gue mau ngomong sesuatu sama lo!" Ucap Vian

"Nanti aja, gue mau pulang" balas Nitha bohong

"Kok lo kayak jaga jarak gitu sama gue ?" Tanya Vian lagi

"Enggak" elak Nitha

"Nit--" ucapan Vian terpotong karena kedatangan seseorang yang langsung berdiri dihadapannya sambil bersedekap.

"Dia pulang bareng gue!" Ucap Vino.

"Apaan sih lo !" Balas Vian dengan tatapan tak suka

"Apanya yang apaan ?" Balas Vino sambil menghalangi Vian yang ingin melihat Nitha. Vian ke kiri, Vino ikut ke kiri, Vian ke kenan, Vino ikut ke kanan.

"Ck ! Jangan sok deh lo anak baru" hardik Vian

"Gue anak baru di sekolah ini, tapi gak baru buat Nitha." Balas Vino. Vian semakin kesal.

"Kalian kenapa sih ?"  Nitha akhirnya angkat bicara

"Nitha, kita perlu bicara !" Seru Vian

"Gak boleh, Nitha sibuk !" Bukannya Nitha yang menjawab, malah Vian. Tapi Nitha bersyukur setidaknya hal itu membantu Nitha untuk  menjauh

"Lo siapanya Nitha, sotoy banget jadi orang ?" Ucap Vian kesal

"Gue majikannya Nitha dan Nitha pembantu gue" jawab Vino enteng. Nitha membulatkan matanya seraya memukul punggung Vino yang 90° derajat itu.

"Eh ! maksud gue dia pembantu hati gue" lanjut Vino dengan mengangkat-ngangkat alisnya sebelah. Nitha kembali memukul punggung Vino lebih keras yang membuat Vino mengeluh sakit.

"BANYAK BACOT LO!"  Vian sudah bersiap meninju Vino karena saking kesalnya dia. Nitha sudah hampir berteriak.

"Eitt ett ett durhaka loh mukul orang" ucap Vino seraya mengangkat tangannya kedepan. Vian kemudian menurunkan tanggannya dengan kesal kemudian langsung pergi.

"Emang yah lo itu rajanya bikin orang kesel" ujar Nitha kemudian langsung pergi namun kembali di cegah Vino

"Lo mau ke mana ?" Tanya Vino

"Bukan urusan lo"

"Urusan gue lah"

"Minggir" usir Nitha

"Gue ikut"

"Gak"

"Ikut"

"Gak"

"Ikut"

"Gak"

"Gak"

"Ikut" Nitha langsung murung seketika

"Yes... oke kalau gitu lo naik motor gue" Vino bersorak penuh kemenangan. Nitha hanya pasrah mengikuti Vino. Dia tidak bisa menolak Vino karena tetap saja anak itu akan melakukan berbagai cara agar Nitha mengiyakannya.

It's About HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang