Akhir-akhir ini, Joohyun selalu terlihat begitu bahagia.
Bukannya itu hal yang buruk, itu hal yang bagus tentu saja. Ia mungkin senang karena aku tengah libur bekerja dan saat Jennie dan yang lainnya bilang mereka akan datang berkunjung sepertinya kebahagiaan Joohyun bertambah dua kali lipat; ia tersenyum dan tertawa setiap saat dan ia tidak tahu apa itu "Personal Space."
Serius, Joohyun begitu clingy dan selalu ingin aku peluk dan cium dimanapun dan kapanpun. Tidak peduli jika aku tengah menyapu lantai, ia akan menaiki punggungku lalu menciumku dengan tiba-tiba. Itu menggemaskan, ia tidak terlihat seperti seorang wanita berusia 31 tahun melainkan seorang murid SMA.
Selain itu, Joohyun juga dengan mudah merasa... horny.
Let me tell you guys.
Flashback
"Pssst, Seulgi.... bangun."
Aku perlahan terbangun oleh goncangan pelan di bahuku, samar-samar kudengar bisikkan Joohyun yang memanggil-manggil namaku sembari terus menepuk-nepuk pipiku.
"Nghhh~" erangku malas masih mengantuk namun tepukan lembut dan bisikkan, atau bahkan rengekkan Joohyun tidak berhenti dan malah terdengar semakin manja. "Seulgi-ya~ bangun~"
Mengeluarkan geraman malas, aku perlahan membuka kelopak mataku yang terasa begitu berat lalu mengedipkan mereka beberapa kali; sosok samar Joohyun didalam kegelapan pun menyapaku.
"Sayang..." panggilku malas seraya mengusap kedua mataku pelan. "Kenapa?"
"Seul, aku... menginginkanmu."
"Huh?"
Terhenyak sedikit kaget, aku melotot kearah Joohyun yang masih setia telungkup menghadap kearahku lalu mengernyitkan dahi dalam-dalam. Kulihat ia menggigit bibir bawahnya gugup, kedua mata besarnya juga terus menatapku lekat.
"Aku sangat menginginkanmu~" ungkapnya manja lalu dengan mudah menindih tubuhku dengan miliknya yang terasa sedikit lebih berat sekarang ini. Joohyun pun menangkup kedua pipiku, memaksaku menyaksikan bibirnya yang berkerucut lucu.
"Hon, ini pukul.... 2 dini hari." kataku lelah sambil memijat pelipisku. "Dan aku lelah, sayang. Tidakkah kau lelah juga setelah seharian memasak untuk Yerim dan yang lainnya?"
"Hmp~!" ia malah merengek manja seraya menggoyang-goyangkan tubuhnya diatasku, kedua telapak lembutnya yang masih menangkup pipiku sekarang mencubit-cubit mereka seperti anak kecil
"Pokoknya aku menginginkanmu. Sekarang."
Skak mat. Aku hanya mampu mengadah keatas dimana Joohyun menggembungkan satu pipinya memasang wajah merajuk. Itu terlihat menggemaskan namun sweater longgar yang ia kenakan melorot hingga satu bahunya terlihat, rambut pendeknya kusut dan aku pun berkata;
"Fine."
Dengan senyuman sumringah Joohyun langsung mencium bibirku dengan penuh semangat, kedua tangannya tak menunggu lama untuk menyelip masuk kedalam kaos yang kupakai untuk meraba otot-otot perutku pelan.
Sedikit mendesah, aku yang masih mengantuk berusaha membalas kecupan-kecupan agresifnya dengan hasrat yang sama; sentuhan nakalnya diperutku membantu libido-ku naik ke permukaan dan memancing nafsu hingga aku terbangun sepenuhnya.
Tak mau menjadi satu-satunya yang dijamah, aku meluncurkan kedua telapak tanganku di pinggangnya; menyingkap sweater abunya keatas hingga ia dengan reflek mengangkat kedua tangannya keudara selagi aku lanjut menyingkirkan potongan kain itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Into You 2
Fanfic⚠MATURE CONTENT [gxg, NC] "A little less conversation and a little more touch my body."