16. The Consequence

19.4K 747 93
                                    

Warn : Konten dewasa yang eksplisit.









"Kau benar-benar membuatku kesal kali ini, sayang."

Menghela nafas berat, aku dengan kuat menahan tubuh setengah telanjang Joohyun yang telungkup diatas ranjang dengan cara menduduki bokong dan menekan pinggangnya dengan kedua tangan.

Joohyun dibawahku sudah tak mampu berkutik; namun deru nafas cepat dan suhu tubuhnya yang memanas memberi tahuku bahwa ia terpengaruh oleh posisi kami saat ini.

Terkekeh pelan, aku mendekat lalu menggigit ujung telinga kirinya; membuatnya sedikit merinding dan merengek karena spot sensitifnya itu tercumbu. Joohyun lanjut menggeliat gusar lalu merintih pelan selagi aku meraba punggung dan pinggangnya sembari menciumi sisi leher juga punggungnya.

"Seulgi~"

Ia mendesah untuk pertama kali begitu kedua tanganku merayap menuju dada-nya, meremas mereka dengan lembut dibalik bra hitam yang masih ia kenakan. Aku membungkamnya dengan satu kecupan singkat dipipi, turun ke bahu dan lanjut ke punggungnya untuk membuka kaitan bra-nya dengan gigiku.

Joohyun menghela nafasnya pelan begitu aku menyingkirkan bra yang ia pakai; meletakkannya asal lalu kembali menghujani kulit punggungnya yang begitu halus dan lembut dengan ciuman dan sedikit gigitan.

"Seul~"

"Hmm, kau tidak akan aku ampuni kali ini, Joohyun." bisikku pelan keatas kulitnya; menggigitnya kecil sambil sesekali menjilatnya. Mulutku terus perlahan turun menyusuri tulang belakangnya sambil menarik menarik turun celana dalamnya.

"Kau sudah membuatku kesal sepanjang malam," ucapku setelah memberikan satu kecupan kecil di punggung bawahnya; melempar celana dalam yang berhasil aku lepas dari tubuhnya kelantai. "Saatnya memberimu pelajaran."

Joohyun terkesiap tajam begitu aku menangkup pantatnya kedalam genggamanku; meremasnya lembut sembari kembali menghujani bahunya dengan kecupan dan gigitan yang membuatnya merinding dan mengeluarkan rintihan samar.

Aku lanjut meremas satu pantatnya, kali ini lebih kuat selagi mulutku menghisap sisi lehernya dan meraba dadanya dengan satu tanganku yang bebas; merasakan setiap inci kulitnya yang begitu halus dibawah sentuhanku. Terutama bokongnya.


PLAK

"Ah!"

Teriakan yang cukup keras Joohyun keluarkan begitu tamparan keras berhasil mendarat di pantatnya; tubuhnya menggeliat kesakitan dan kedua jemarinya sudah mengepal kuat diatas ranjang. Melihatnya begini membuatku menyeringai puas; aku suka melihatnya diam tak berdaya dibawahku.

"Itu untuk membuatku kesal," Lirihku pelan namun kemudian mengusap pantat yang aku tampar barusan dengan lembut. Hanya beberapa saat, aku kembali mendaratkan tamparan keras lainnya dan membuat Joohyun mengerang kesakitan.

"Ah~ Seul-!"

"Itu untuk membuatku mencapai batas kesabaranku." kataku lalu lagi; menampar pantatnya tak kalah keras dari yang sebelumnya.

Suara tamparannya mengisi seluruh ruangan; diiringi oleh jeritan Joohyun yang sama keras dan terkadang mendesahkan namaku. Aku hanya tersenyum kecil, memperhatikan Joohyun yang mulai berkeringat dan terengah-engah dengan bokong memerah bekas tamparanku.

"Sudah kapok?" kekehku mengejek begitu Joohyun mendesis perih. Ia hanya melenguh lemah sebagai jawaban, membuatku tertawa kecil karena ia terlihat begitu menggemaskan namun menggairahkan dalam waktu yang sama.

"Aw, kita baru saja mulai, sayang." Kataku dengan nada menenangkan sembari menciumi punggungnya yang mulai berkeringat; terus turun menuju satu pantatnya belum tersentuh dan mengecupnya pelan.

[M] Into You 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang