Part 11

545 357 51
                                    

Pagi ini Natha datang lebih cepat ke sekolah karena ingin menjemput Kallisya terlebih dahulu. Ia sudah siap dengan gaya ala Badboy nya, kancing seragamnya sengaja ia buka sehingga terlihat lah kaos yang ia kenakan, rambut warnanya yang acak-acakan membuatnya sangat lebih tampan.

"Pagi ma, pa" teriak Natha saat menuruni tangga rumahnya.

"Pagi sayang, gak usah teriak-teriak juga kali" Claudia.

"Tumben kamu bangun pagi" heran jordhan dengan tingkah putranya.

"Papa mah semua di salahin, bangun pagi juga salah, ntar kalo telat juga marah-marah" kesal Natha.

Claudia dan Jordhan terkekeh melihat tingkah putra semata wayangnya. Natha memang datar dan dingin, namun jika sudah di depan orang tuanya ia tidak menunjukannya lagi. Karena ia tidak mau membuat orang tuanya sedih hanya karena melihatnya bersikap seperti itu karena masa lalunya yang sangat ia benci. Apalagi ia putra semata wayang tentu saja orang tuanya sangat menyayanginya.

"Yaudah kamu mau sarapan apa sayang?" tanya Claudia.

"Gak usah deh ma, Natha pergi dulu" ia langsung pergi begitu saja dan tak lupa mencium pipi mamanya.

"Kebiasaan tuh anak" Jordan menggelengkan kepalanya melihat tingkah putranya.

Natha langsung mengendarai  motor sport miliknya dengan cepat menuju rumah Kallisya.
Sesampainya di sana Natha langsung memarkirkan motornya di area pekarangan rumah mewah keluarga Abhivandya saat satpam di rumah tersebut membukakan gerbang untuknya. Satpam tersebut juga sudah mengenal Natha, karena Natha sering main kesini dengan temannya yang lain juga.

Natha menekan bel rumah tersebut, tak lama keluarlah wanita paruh baya yang terihat cantik.

"Pagi tan" sapa Natha tersenyum.

"Eh Natha, pagi juga" Evelyn tersenyum ramah.

"Kallisya nya ada tan?" tanya Natha.

"Ada kok lagi sarapan, kamu sama Kallisya pacaran ya?" tanya Evelyn tersenyum.

"Iya tan" jawab Natha tersenyum tanpa ada ragu.

"Wah dapat calon mantu ganteng tante nih" Evelyn terkekeh.

Natha hanya tersenyum menanggapinya. Tak lama Kallisya keluar sambil menyandang tas di pundaknya, Natha tersenyum ke arahnya begitu juga dengannya.

"Ma Kallisya berangkat dulu ya" pamit Kallisya sambil mencium tangan mamanya.

"Kita berangkat dulu tan" pamit Natha sambil menyalimi tangan  Evelyn.

"Iya hati-hati" Evelyn.

Natha dan Kallisya sudah berada di atas motor sport milik Natha, namun Natha tak kunjung juga menjalankan motornya.

"Kok belum jalan juga sih" kesal Kallisya.

"Pegangan sayang" Natha tersenyum.

Pipi Kallisya terasa memanas menahan senyumnya. Tanpa pikir panjang lagi ia langsung melingkarkan tangannya di pinggang Natha. Natha tersenyum senang dan langsung menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, karena jika bersama Kallisya ia tidak berani membawa motornya dengan ugal-ugalan.

Sesampainya di sekolah mereka langsung jadi pusat perhatian.
Natha dengan santainya merangkul Kallisya, sedangkan Kallisya menahan malu karena jadi pusat perhatian.

"Natha jangan gini, malu diliatin orang" Kallisya.

"Udah biar aja diliatin, biar mereka tau kamu pacar aku" Natha tersenyum.

"Serah kamu aja deh" pasrah Kallisya.

Siswa-siswi yang melihat mereka mulai berbisikan satu sama lain.

POSSESIVE NATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang