Happy reading!
Kallisya dan Rayyen saat ini tengah berada di bandara untuk mengantarkan mama dan papanya.
"Bang kamu jagain adeknya baik-baik ya" perintah papanya.
"Iya pah" Rayyen.
"Kok murung mulu dari tadi, senyum dong sayang" Evelyn.
Kallisya tersenyum tipis dan langsung memeluk mamanya.
"Nantik kalo udah sampe mama kabarin kamu" Evelyn.
Kallisya mengangguk dan tak lama kemudian terdengar panggilan keberangkatan pesawat.
"Mama sama papa pergi dulu, jangan sedih mulu" Evelyn tersenyum sambil mencium puncak kepala Kallisya.
"Jaga kesehatan kamu" Gibran mencium puncak kepala Kallisya.
"Bang ingat pesan papa" Gibran.
"Iyaa pah" Rayyen.
Gibran dan Evelyn berjalan menuju pesawat dengan beberapa bodyguardnya. Tak lama kemudian pesawat mereka pun lepas landas.
"Mau diem disini terus lo dek" Rayyen.
"Elah lu bang, ayok cepat berangkat ntarr telat lagi" Kallisya.
"Dasarr bocah, gue mulu yang di salahin" Rayyen.
Rayyen mengikuti langkah Kallisya yang sudah dulu masuk ke dalam mobil.
Rayyen mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, membuat Kallisya yang berada di sampingnya was-was.
"Abanggg" teriak Kallisya saat Rayyen menambah kecepatan mobilnya.
"Diem ngapa dek, ntarr kita telat lagi" Rayyen.
"Ya gak gitu juga kali, ntar gue mati lagi, gue belum nikah" Kallisya.
"Ngebet mau nikah lo" Rayyen tertawa kecil.
Kallisya mendengus kesal, dan tak lama kemudian mereka telah sampai di parkiran sekolah. Tepat mereka sampai di sekolah, bel pun telah berbunyi.
"Bang ayok cepat" Kallisya berlari meninggalkan Rayyen di parkiran.
"Dasar adek lucknut" Rayyen bermonolog sendiri.
Sesampainya di kelas Kallisya mengatur nafasnya sehabis berlari.
"Ngapain lu tong, sesak napas" Khezia.
"Lah napa lu sya, di kejar setan, astagaa dimana setannya sya biar gue jambakk" Belva berteriak histeris di dalam kelas, membuat seisi kelas menatap mereka.
"Gue hampir telatt ogeb, bukan di kejar setan" Kallisya.
"Lo mah bilang dari tadi kek" Belva cengingiran, saat merasa di perhatikan seisi kelas.
"Lo gak nanya, langsung nyambarr aja lu kek petirr" Kallisya.
Kallisya melihat sekelilingnya yang menatap ke arah mereka, pandangannya tertuju ke arah Zelin yang sedari tadi melihatnya dengan tatapan benci. Sheryl yang melihat itu pun langsung mengeluarkan suaranya.
"Weeh matanya santai aja kali mbakk" Sheryl menatap Zelin sinis.
Zelin yang merasa pun, langsung mengalihkan pandanganya pura-pura tidak tahu.
Tak lama kemudian datanglah guru yang mengajar di kelas mereka.
****
Natha dan Kallisya saat ini tengah berada di kantin bersama yang lainnya juga.
"Ntar malam tidur di rumah gue kuyy, mumpung besok sabtu libur, mama sama papa gue juga lagi di jerman" Rayyen.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE NATHA
Teen FictionNathaniel Navindra jordhano Memiliki wajah yang sangat tampan, membuatnya di gilai kaum hawa manapun. Ia merupakan putra semata wayang dari keluarga Navindra. Ia Memiliki segalanya. Dingin dan datar itu lah yang menjadi penghalang kaum hawa untuk me...