Part 17

494 275 41
                                    

Happy Reading!


Kallisya berjalan menuju kelasnya setelah mencuci muka dari toilet. Dia masuk ke kelasnya dan langsung duduk di kursinya.
Teman-temannya menatap aneh kearah mata Kallisya yang sembab.

"Lo kenapa sya?" tanya Belva.

"Gue gapapa" Kallisya tersenyum tipis.

"Pasti Kavin?" tanya Sheryl.

Kallisya hanya mengangguk kecil.

"Udah deh gausah di bahas lagi" Khezia.

Mereka pun mulai fokus ke arah guru yang mengajar sudah datang.

Bel pulang sudah berbunyi, guru pun menutup pelajaran hari ini.

"Baik anak-anak sampai disini dulu, Selamat siang"

"Siang buk"

Kallisya bergegas menyimpan semua barangnya ke dalam tas dan berjalan menuju parkiran bersama teman-temannya.

"Gue duluan ya, sopir gue udah nungguin" Khezia melambaikan tangannya dan berlari menuju gerbang.

"Ryl gue pulang sama lo aja ya, gue ga bawa mobil" Belva.

Sheryl mengangguk, dan mengeluarkan kunci mobilnya dari saku bajunya.

"Sya kita duluan ya, hati-hati lo" Sheryl.

Kallisya mengangguk dan tersenyum.
Ia berjalan ke arah Natha yang tengah duduk diatas motor sportnya tanpa melihat ke arah Kallisya, raut wajahnya berubah datar.

Kamu ga latihan basket?" tanya Kallisya.

Natha tidak meresponnya, dia langsung memasangkan helmnya, dan Naik ke motornya tanpa melirik ke arah Kallisya. Kallisya bingung melihat tingkah Natha yang malah mengacuhkannya. Apa yang sudah ia lakukan sehingga sampai Natha menjadi begini, ia pun tidak paham sama sekali kenapa tiba-tiba Natha berubah.

"Naik" Perintah Natha.

Kallisya pun langsung Naik dan Natha langsung menancapkan gas motornya.
Kallisya memeluk pinggang Natha erat, karena Natha mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Dagunya bertengger manis di bahu Natha.

"Tha pelan-pelan bawa motornya" Kallisya.

Natha tidak menanggapinya, ia terus mengendarai motornya hingga sampai ke suatu tempat.

"Kita mau kemana?" tanya Kallisya lagi.

Namun Natha juga tidak menanggapinya, membuatnya kesal sendiri, seolah di anggap angin lewat saja oleh Natha.

Natha turun dari motornya, diikuti dengan Kallisya. Mereka sedang berada di sebuah danau yang sepi namun terlihat indah.

Natha berjalan duluan meninggalkan Kallisya.
Kallisya sudah merasa jengah melihat tingkah Natha yang mengabaikannya sedari tadi.

"Tha tungguin"

ia pun mengejar Natha dan menarik lengannya, membuat Natha menoleh kebelakang dengan tatapan datarnya.

"Kamu kenapa sih?" tanya Kallisya sambil menahan air matanya yang siap turun.

Sungguh Kallisya sangat tidak suka bila diacuhkan seperti ini.

"Lo tanya gue kenapa? harusnya gue yang nanya, lo ngapain sama Kavin dibelakang taman sekolah?" Bentak Natha mulai emosi.

Kallisya tidak dapat lagi membendung air matanya, karena baru kali ini Natha membentaknya.

POSSESIVE NATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang