"Jong Suk-ah! Cepatlah cari pacar dan menikahlah!"
"APA?!!"
Teriakan mengejutkan itu terdengar begitu nyaring yang berhasil menggema diseluruh sudut rumah milik kediaman Tn.Byun. Dan pemilik suara itu tak lain tak bukan adalah milik Ny.Byun. Teriakan melengking dari wanita paruh baya itu tentu tak ayal mengejutkan diri sang pemilik nama. Lee Jong Suk yang baru saja ingin meneguk segelas air putih harus terkejut sekaligus tercengang usai kedua telinganya mendengar teriakan dari ibunya itu.
"Apa maksud ibu? Kau mengagetkanku," protes Lee Jong Suk seraya menghapus sisa air yang mengalir di dagu indahnya menggunakan bajunya.
"Kau tidak bosan sendirian? Umurmu bahkan sudah 30, nak. Kau ingin adikmu menikah lebih dulu darimu?" Ny.Byun mengomel pada putra kesayangannya saat dirinya memasuki area dapur.
Lee Jong Suk menjatuhkan rahangnya, tak percaya pada sang ibu yang memberinya sindiran keras. Lidahnya kelu, terasa berat untuk sekedar membalas ucapan ibunya.
"Ibu kasihan padamu. Kau tidak iri melihat adikmu yang setiap hari memamerkan kemesraannya di depanmu?" tanya Ny.Byun ditengah kesibukannya menyeduh segelas kopi yang nantinya akan ia berikan pada suaminya.
"Yak! Ibu! Kenapa ibu menyudutkanku seperti ini? Aku tidak ingin terburu-buru," protes Lee Jong Suk angkat bicara. Menatap ibunya sedikit kesal.
"Baiklah-baiklah, kalau begitu ibu akan menyuruh Chanyeol untuk cepat-cepat menikahi adikmu saja," ucap Ny.Byun, berlalu meninggalkan Lee Jong Suk seorang diri di dapur dengan tatapan bodohnya.
.
.
.
.
Malam semakin larut, semakin larut dan larut hingga malam kini berganti menjadi pagi hari. Sang mentari muncul dari ufuk timur, mulai menampakkan dirinya sedikit demi sedikit. Kicauan-kicauan burung terdengar menyambut datangnya pagi yang baru. Suara ciutannya terdengar cukup merdu hingga suara ciutannya berhasil mengusik tidur seorang gadis yang memiliki mata bulat. Dan itu adalah D.O.Gadis itu terbangun dari tidurnya, menguap sesaat kemudian merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa begitu kaku. Cukup dengan peregangan otot, tubuh mungil berisinya ia angkat dari tempat tidur, merapikan sedikit sprai serta bantal gulingnya yang berantakan untuk ia tata kembali ke tempatnya semula hingga kini tempat tidurnya tampak bersih dalam sekejab.
Setelahnya, D.O menghuyung tubuhnya memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang kemungkinan memakan waktu sekitar setengah jam. Selama setengah jam berlalu, D.O telah selesai dari urusan kamar mandinya. Dengan sebuah balutan bathrobe yang menutupi tubuhnya, ia berjalan ke arah lemari. Memilah-milah beberapa baju yang akan dirinya kenakan hari ini. Sebuah baju berlengan panjang dengan jahitan kain berbahan rajut yang lembut ia ambil untuk ia kenakan, tak lupa sebuah celana jeans yang memiliki ukuran pas yang kini telah melekat di kaki-kaki jenjangnya.
Dan ini merupakan kebiasaan seorang D.O Kyungsoo setiap harinya. Menjadi seorang pemilik cafe dengan beragam macam masakan terkenal merupakan cita-cita D.O ketika gadis bermata bulat itu masih menjadi seorang pelajar. Jika kedua sahabatnya memilih karir sebagai CEO di perusahaan terkenal, maka ia memilih karirnya dalam bidang kuliner. Bakat memasaknya telah mengalir dalam dirinya sejak kecil. Tangan-tangannya selalu berkreasi, selalu, menciptakan, menyuguhkan serta menghidangkan beragam macam makanan unik yang tentunya dapat menggugah selera semua orang. Dan seorang D.O Kyungsoo tak pernah menyesali keputusannya untuk terjun ke dunia kuliner.
Setengah jam kembali berlalu, D.O kini benar-benar telah siap dengan beberapa riasan make up natural yang telah menghiasi wajah cantiknya. Setelah dirinya telah selesai, D.O segera meninggalkan kamarnya, menuruni satu persatu anak tangga, dan disuguhkan oleh pemandangan dimana beberapa Maid telah menyambutnya dengan hangat dipagi hari. Sebuah senyum simpul D.O tunjukkan pada mereka, sebagai balasan untuk penyambutannya. Sebenarnya D.O tak benar-benar menyukai akan kehadiran para Maid yang berada dirumahnya, namun dikarenakan adanya sebuah paksaan dari kedua orang tuanya yang terlalu menghawatirkan putri kesayangan mereka yang tinggal seorang diri dikota besar, maka mereka pun memutuskan untuk mempekerjakan beberapa Maid untuk merawat sekaligus menjaga D.O.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐋𝐔𝐅𝐅𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄
عاطفية"𝘚𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵-𝘬𝘶𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪, 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩-𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢, 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪�...