✨𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟔 🌼

6.1K 549 24
                                    

Dihari berikutnya, di pagi hari. Seseorang dengan beraninya mengganggu tidur pulas Chanyeol. Ponselnya tak berhenti berdering, bahkan ini sudah memasuki hitungan ke-10 benda berbentuk persegi panjang itu terus berbunyi. Chanyeol dengan terpaksa terbangun dari tidurnya, mengacak rambutnya dengan kasar kemudian mengambil ponselnya. Amarahnya meledak saat ia melihat keterangan nama yang tertera pada layar ponselnya, dan pelakunya adalah Kai. Pria berkulit tan seksi itu dengan lancangnya telah membangunkan tidurnya.

"BRENGSEK! KAU TIDAK TAHU INI PUKUL BERAPA? BERAPA BANYAK NYAWA YANG KAU MILIKI KIM JONGIN!!" bentak Chanyeol dengan suara barithonenya yang membuat Kai langsung bergidik ngeri di sebrang sana.

"Hyung, tolong maafkan aku. Jangan bunuh aku. Aku hanya ingin minta bantuanmu," jawab Kai dengan tergagap. Dirinya dibuat ciut di pagi hari.

"Apa?!" ketus Chanyeol.

"Mobil kami rusak. Bisa kau jemput dan antarkan kami ke kantor, Hyung? Sekali ini saja," mohon Kai dari sebrang, memasang wajah melasnya meski dirinya tahu Chanyeol tidak akan melihatnya.

"Bersiap-siaplah. Aku akan menjemput kalian dan mencekik leher kalian," ucap Chanyeol geram dan langsung mematikan sambungan telpon. Membuat Kai menelan ludahnya kasar dan segera menyuruh Sehun agar bergegas untuk mempersiapkan diri mereka sebelum Chanyeol datang untuk menjemput.

Chanyeol bangkit dari tempatnya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Berkali-kali dirinya mengutuk dan menyumpahi kedua sahabatnya. Sungguh, ia benar-benar akan mencekik leher keduanya saat ia tiba disana nanti. Butuh waktu sekitar 25 menit Chanyeol selesai membersihkan dirinya, kemudian memakai pakaian kerjanya dan turun menuju ke lantai bawah. Hal pertama yang selalu ia dapatkan saat pagi hari ialah sambutan hangat dari para Maid. Namun lagi-lagi ia tak perduli, langsung saja Chanyeol melangkahkan kakinya keluar, menuju ke mobil dan mulai melajukan mobilnya ke rumah Sehun.

Berbeda dengan sisi yang lain. Sehun dan Kai tengah kalang kabut mempersiapkan diri mereka. Keduanya harus menyiapkan mental mereka karena sebentar lagi Chanyeol akan menyemprot keduanya dengan omelan atau mungkin leher jenjang keduanya akan berada di dalam cekikan tangan Chanyeol. Sungguh, itu bukan hal yang bagus untuk mereka dapatkan di pagi hari. Masih sibuk untuk mempersiapkan diri, suara klakson mobil terdengar dari luar rumah. Membuat kedua pria muda itu menegang ditempatnya masing-masing. Chanyeol baru saja tiba dirumah Sehun. Pria itu sudah rapi dengan pakaian kantornya. Chanyeol turun dari mobilnya, menunggu kedua sahabatnya keluar dari rumah mewah itu. Ia berdiri disamping mobil, kedua tangannya ia silangkan di depan dada bidangnya. Matanya memandangi sekitarnya untuk sekedar menghilangkan rasa bosan. Dan saat itu pula dirinya seolah mematung. Ia membulatkan kedua matanya, menatap tak percaya pada apa yang tengah ia lihat saat ini.

"Baekhyun? Akhirnya aku menemukanmu." Ya, matanya menangkap sosok Baekhyun yang tengah membuang sampah di luar rumahnya. Chanyeol baru percaya pada ucapan Sehun mengenai rumahnya dan rumah Baekhyun tak berjarak jauh. Dan itu terbukti. Chanyeol masih berdiri ditempatnya, menatap lekat gadis mungil itu yang perlahan kembali memasuki rumahnya kemudian menghilang dari pandangannya.

"Chanyeol, Hyung. Maaf membuatmu menunggu lama," ucap Sehun saat dirinya baru tiba.

"Hyung, maafkan kami," timpal Kai. Ia menundukkan kepalanya, tak berani menatap wajah Chanyeol. Merasa tak ada respon, ia memandang wajah Chanyeol yang rupanya tengah menatap ke arah lain.

"Hyung, kau baik-baik saja?" tanya Sehun. Ia melambaikan tangannya di depan wajah Chanyeol.

"Aku menemukannya," lirih Chanyeol pelan. Namun masih bisa terdengar jelas ditelinga keduanya.

"Menemukan? Siapa?" tanya Kai tak mengerti.

"Bukan urusan kalian. Cepat masuk!" Chanyeol kembali berujar dingin, menatap tajam Kai dan Sehun. Membuat nyali keduanya menciut seketika. Dengan segera memasuki mobil Chanyeol dan berlalu.
.
.
Seperti pada hari biasa, Baekhyun kembali pada pekerjaannya di kantor usai membantu ibunya sedikit dengan membersihkan rumahnya. Meski dirumahnya memiliki banyak Maid, Baekhyun tetap tidak melupakan tugasnya sebagai seorang anak yang harus berbakti pada orang tuanya. Dan hari ini, di kantor miliknya, Baekhyun menjadi orang yang sibuk. Ia menerima banyak kertas laporan yang bertumpuk. Dan juga sibuk berkeliling untuk memeriksa kinerja pegawainya. Untuk kali pertama ia mendapati beberapa kelalaian serta keluhan dari beberapa pegawainya mengenai kinerja mereka. Baekhyun bisa merasakan kepalanya terasa sedikit pening. Ia kembali pada ruangannya, duduk dengan tenang disana, tangan kanannya ia gunakan untuk memijat sedikit bagian keningnya yang terasa pening itu.

𝐅𝐋𝐔𝐅𝐅𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang