Pukul 07.00 A.M
Bunyi-bunyi kicauan burung terdengar di pagi hari. Mengiringi sang mentari yang mulai menampakkan dirinya menggantikan tugas sang bulan. Baekhyun terbangun dari tidurnya saat alarm di atas mejanya berbunyi. Dengan berat ia bangun dari posisinya, mematikan benda yang berbunyi keras itu. Ia menyibak selimut tebalnya, dan turun dari kasur dengan langkah yang terhuyung menuju ke kamar mandi dan mempersiapkan diri.
.
.
.
"Selamat pagi! Tuan Park," sebuah sambutan hangat dipagi hari Chanyeol dapatkan dari Dae-ho."Pagi!" Chanyeol membalasnya dengan singkat, membuka mantel yang ia kenakan untuk diberikan kepada Dae-ho. Sang asisten langsung menyambutnya, kemudian berjalan mengikuti langkah Chanyeol.
"Apa jadwal hari ini?" Chanyeol bertanya begitu mendudukkan dirinya pada kursi, dan menatap asistennya.
"Perusahaan Viollent akan mengadakan meeting pukul 10 nanti. Mereka mengundang semua CEO dari perusahaan lain agar datang dan memberi kesempatan bagi masing-masing CEO untuk mempresentasikan perusahaan mereka," jelas Dae-ho berucap.
"Siapkan data peningkatan saham Orscorp yang baru untukku. Kita akan berangkat," tegas Chanyeol.
"Baik Tuan, permisi." Dae-ho membungkukkan badannya, dan pergi meninggalkan ruangan Chanyeol.
Chanyeol menegakkan tubuhnya, mengambil sebuah lembar kertas dari tumpukan berkas diatas mejanya untuk ia tandatangani. Hanya perlu menunggu beberapa jam lagi ia akan berangkat menuju perusahaan Viollent. Bertemu dengan para pemegang perusahaan yang kebanyakan dari mereka sangat menyegani diri seorang Park Chanyeol. Masalah menyebarnya data peningkatan saham Orscorp, tak perlu ia pikirkan lagi. Dae-ho sudah menggantinya dengan data yang baru.
Detik demi detik, menit demi menit, hingga jam demi jam berlalu. Jarum jam terus berdetak, bergerak dari satu angka menuju angka lain. Chanyeol yang saat itu tengah berkeliling untuk memeriksa kinerja para pegawai, dihampiri oleh Dae-ho. Ia memberi sebuah amplop berwarna coklat yang diyakini isinya adalah data penting milik Orscorp.
"Berapa menit lagi meeting dimulai?" tanya Chanyeol dengan kedua matanya yang sibuk meneliti kertas yang ia pegang.
"30 menit lagi, Tuan." Dae-ho menjawab dengan sopan.
"Kita berangkat sekarang, siapkan mobil untukku," ujar Chanyeol berlalu meninggalkan Dae-ho, lalu mendapat salam hormat dari para pegawai lainnya sebelum dirinya benar-benar meninggalkan kantor.
Mobil yang akan mengantar Chanyeol telah siap. Dae-ho berdiri disamping mobil dengan pintu belakang ia buka. Chanyeol memasukkan dirinya dalam mobil dan duduk di kursi penumpang. Tak lama mobil sedan itu meluncur di jalanan.
15 menit, mereka tiba ditempat tujuan. Chanyeol turun dari mobil, berdiri dengan gagah disamping mobil, kedua matanya menatap bangunan berukuran cukup besar itu. Chanyeol berjalan dengan angkuh memasuki gedung, di ikuti Dae-ho dibelakangnya. Kedatangannya rupanya menjadi pusat perhatian bagi siapa pun yang berada disana. Siapapun merasa tertegun pada ketampanan dari seorang Park Chanyeol. Bahkan, tak sedikit pula pegawai wanita yang berkali-berkali memekik keras. Disana, ia disambut dengan penuh hormat oleh para pegawai maupun para CEO dari perusahaan lain. Dan disana pula, ia menemukan kedua sahabatnya Kai dan Sehun yang tengah berdiri menunggu Chanyeol untuk bergabung bersama mereka. Ketiganya bertemu, lalu berkeliling mengitari perusahaan Viollent, dan hanyut dalam obrolan kecil yang mereka ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐋𝐔𝐅𝐅𝐘 𝐋𝐎𝐕𝐄
Romansa"𝘚𝘦𝘬𝘶𝘢𝘵-𝘬𝘶𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪, 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩-𝘭𝘦𝘮𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢, 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪�...