Matahari perlahan-lahan mulai tenggelam, hari semakin gelap sehingga bulan dan bintang-bintang menampakkan diri mereka. Nabilah memasuki rumahnya secara perlahan-lahan agar tidak diketahui oleh Melody, biasanya jam begini Melody berada di kamarnya. Nabilah melihat kiri dan kanan, dia menghela nafas lega karena tidak menemukan keberadaan Melody.
"Huftt.. Aman." Ucapnya.
Nabilah menaiki tangga rumahnya lalu memasuki kamar miliknya itu. Nabilah merebahkan badannya diatas kasur empuknya itu, setidaknya untuk saat ini dirinya aman dari amukan Melody.
"Darimana aja kamu?."
Nabilah kaget mendengar pertanyaan dari seseorang, Nabilah sangat hafal siapa pemilik suara ini, siapa lagi kalau bukan Melody. Nabilah menoleh kearah pintu kamarnya, disitu sudah ada Melody dengan kedua tangan yang dilipatkan ke dada dan tatapan tajam.
Nabilah berdiri dari tempat tidurnya lalu menatap Melody dengan tatapan ketakutan. "P-pulang sekolah aku langsung ngerjain tugas kelompok bareng temen, jadi pulangnya jam segini." Ucap Nabilah sedikit gugup.
"Jangan bohong kamu, jawab yang jujur!." Bentak Melody.
Nabilah semakin ketakutan, jantungnya saat ini berdetak lebih cepat.
"Beneran, Kak. Aku gak bohong." Nabilah terus saja berbohong, dia tidak ingin Melody tahu bahwa dia hari ini membolos.
"Jangan bohong, kamu tau kan aku gak suka orang yang suka berbohong." Melody memang sudah diajarkan untuk tidak berbohong, makanya dia sangat benci seseorang membohonginya.
Nabilah terdiam lalu menundukkan kepalanya, jika dia terus-terusan membela diri itu tidak akan ada hasilnya, dia selalu kalah jika beradu mulut dengan Melody.
"Tadi siang wali kelas kamu nelfon aku, dia bilang hari ini kamu bolos sekolah, ngaku kamu." Melody sedikit berteriak, dia benar-benar kesal.
Nabilah kaget, dia tidak menyangka bahwa wali kelasnya akan menelfon Melody. Kali ini riwayatnya akan tamat.
"I-iya, Kak. Tapi cuma sekali doang kok, serius deh." Ucap Nabilah bersungguh-sungguh agar Melody mempercayainya.
"Bohong lagi, kamu pikir aku gak tau kalo kemarin-kemarin kamu juga bolos?! Aku tau ini bukan pertama kalinya kamu bolos, masih mau bohong lagi?!." Emosi Melody semakin menjadi-jadi, ingin rasanya dia memarahi Nabilah habis-habisan.
Nabilah sadar jika saat ini emosi kakaknya sudah tidak bisa di kontrol lagi, ini salahnya tidak mau jujur. Jika sudah seperti ini untuk membuka mulut pun Nabilah sangat takut.
"Kamu...." Melody menunjuk Nabilah. "Kalo gak mau sekolah bilang ke aku, buang-buang duit aja." Melody keluar kemudian membanting pintu kamar Nabilah.
Nabilah hanya menatap sendu kearah pintu yang sudah tertutup rapat itu, dia juga tidak ingin seperti ini. Semenjak hubungannya dan Melody rusak, Nabilah sudah seperti ini.
***
Melody berdiri diatas balkon kamarnya sambil memandang langit malam, sudah berada kali Melody menghembuskan nafas. Untuk saat ini dia sedang mencoba meredakan emosinya dan memperbaiki moodnya. Ini bukan maunya, bersikap seperti itu kepada Nabilah hanya membuatnya merasa bahwa itu bukanlah dirinya yang sebenarnya.
"Aku sadar, aku sangat jahat."
Kalian bisa mengatakan bahwa Melody adalah seorang kakak yang jahat, namun Melody harus seperti itu. Dirinya dan Nabilah tidak mungkin bersama selamanya, suatu saat nanti mereka akan terpisah dan menjalani kehidupan mereka masing-masing, Melody hanya ingin Nabilah menjadi gadis yang mandiri dan tidak bergantung terus padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Could Turn Back Time✔
ФанфикMelody dan Nabilah adalah sepasang kakak beradik yang tinggal tanpa kedua orangtua, ibu mereka meninggal setelah melahirkan Nabilah dan ayah mereka meninggal akibat serangan jantung. Hari-hari mereka dipenuhi dengan pertengkaran, Melody yang bersifa...