Sudah 2 minggu semenjak kepergian Nabilah, Melody menjadi seorang pendiam, pemurung dan mudah sekali menangis. Bahkan Melody sering menghabiskan waktunya didalam kamar milik Nabilah, dia ingin melepas rindunya pada Adik yang dia sayangi itu. Melody merasa sangat hampa, hari-harinya seperti sudah tidak berarti untuknya tanpa Adiknya. Andai saja...... Andai saja dia bisa memutar waktu kembali, pasti dia tidak akan bersikap bodoh pada Nabilah.
"Maaf."
Melody kembali terisak sembari memeluk baju tidur kesayangan milik Nabilah, Melody menghirup wangi parfume Nabilah yang masih melekat pada baju tidur itu. Ini sungguh menyiksa bagi Melody, dia ingin Nabilah kembali lagi dan memulai semuanya dari awal.
Lidya sudah menceritakan alasan kenapa Nabilah sering pulang malam, Melody merasa tidak becus mengurus Adiknya, bahkan dia tidak tahu jika Adiknya bekerja part time demi membantu perekonomiannya. Melody merasa menjadi Kakak yang sangat bodoh, bahkan dia dengan tegannya membentak Nabilah, Melody benar-benar menyesal.
"Dek, Kakak kangen kamu. Maafin Kakak."
Melody tahu Nabilah tidak akan kembali lagi, namun harapan Melody sangat besar untuk bisa melihat kembali wajah sang Adik, mengatakan bahwa dia menyayangi Adiknya dan dia bangga bisa memiliki Adik seperti Nabilah.
Talk about our future like we had a clue
Never planned that one day I'd be losing youMelody kembali mengingat masa lalunya dengan Nabilah, ketika keduanya masih sangat dekat dan saling menyayangi. Mereka sering bercerita tentang masa depan seolah-olah mereka sudah tahu, apalagi Nabilah yang begitu semangat menceritakan tentang masa depannya.
"Katanya kamu ingin menjadi seorang Dokter dan membanggakan kita, mana buktinya, Dek. Padahal Kakak udah percaya sama omongan kamu itu." Melody tertawa miris, padahal Melody ingin sekali melihat Nabilah sukses, walaupun dia sempat tidak setuju Nabilah mengambil fakultas kedokteran.
Semua diluar ekspetasi mereka, semua diluar rencana yang mereka susun untuk masa depan mereka. Melody tidak pernah terpikir bahwa dia akan kehilangan Nabilah, ternyat benar tidak ada yang tahu tentang masa depan.
"Nabilah, aku ingin ketemu kamu. Apa boleh Kakak nyusul kamu?."
Hari ini adalah tanggal 4 November, sebentar lagi Nabilah berulang tahun seharusnya Melody bisa merayakan ulang tahun sang Adik tercinta. Tahun ini dan seterusnya akan lebih menyakitkan bagi Melody, tanpa Nabilah dan merayakan ulang tahun keduanya seorang diri saja. Memang benar, perkataan adalah doa dan Melody merasa sangat bodoh sudah mengatakan kata-kata yang menyakitkan itu.
We'd keep all our promises
Be Us against the worldMereka bahkan dulu pernah membuat janji untuk tetap bersama dan menghadapi dunia ini, berjanji untuk tidak akan terpisahkan. Mungkin Nabilah melupakan janjinya, janji yang dia katakan untuk tidak meninggalkan Melody.
"Mana janji kamu, Dek. Kakak pikir kamu bakal tepati, ternyata enggak." Tiba-tiba Melody merasakan sakit didadanya, sakit jika harus mengingat itu.
Melody mengambil foto Nabilah, dia mengelus foto itu sembari menumpahkan rasa rindunya. Didalam foto tersebut Nabilah tengah tersenyum bahagia, Melody tidak akan bisa melihat senyuman itu secara langsung.
In another life, I would make you stay
So I don't have to say
You were the one that got awayJika di kehidupan lain Melody bisa bertemu Nabilah kembali, Melody akan membuat Nabilah untuk tetap bersamanya dan tidak akan membuat Nabilah pergi lagi, tidak akan untuk kedua kalinya. Sudah cukup saat ini Melody merasakan kehilangan, suatu hari di kehidupan lain dia tidak akan merasakan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Could Turn Back Time✔
FanficMelody dan Nabilah adalah sepasang kakak beradik yang tinggal tanpa kedua orangtua, ibu mereka meninggal setelah melahirkan Nabilah dan ayah mereka meninggal akibat serangan jantung. Hari-hari mereka dipenuhi dengan pertengkaran, Melody yang bersifa...