18. Turn Back Time

1.3K 76 24
                                    

Melody terbangun saat sinar mentari menembus kaca jendela kamarnya, ketika membuka mata Melody terlihat kebingungan. Sejak kapan dia berada dikamarnya? Dia ingat kemarin dirinya tidur dikamar milik Nabilah. Apa Lidya yang memindakannya? Mana mungkin, jelas-jelas Lidya meminta izin padanya karena tidak bisa datang ke rumahnya.

"Sshh... Kok tiba-tiba pening ya." Melody memegang kepalanya yang terasa sangat pening.

Melody duduk dipinggir kasurnya lalu melihat jam di handphonenya. Pukul 7 pagi, rasanya Melody ingin tidur kembali apalagi kepalanya terasa pening seperti ini. Saat ingin kembali tidur, tiba-tiba Melody merasa janggal saat dia melihat handphone miliknya tadi, Melody segera mengeceknya kembali dan......

"Ini pasti salah." Gumam Melody.

Melody menggelengkan kepalanya, dia seperti tidak percaya apa yang dia lihat barusan. Melody mencoba untuk positif thinking, mungkin handphonenya yang salah. Melody segera mencari kontak Lidya lalu menelfonnya.

"Kenapa, Mel? Perasaan kita serumah deh kenapa kamu pake telfon aku segala?"

Melody kaget, serumah? Lidya datang kerumahnya? Melody semakin dibuat bingung.

"Bukannya kamu gak bisa dateng kerumah aku ya."

"Sejak kapan aku bilang kayak gitu, perasaan kita pulang barengan deh. Yaudah, sekarang aku ke kamar kamu ya."

Telfonnya pun mati, kepalanya sangat pening ditambah dengan ini. Jantung Melody berdebar dengan cepat, pikirannya mulai kemana-mana. Tak lama kemudian ada yang mengetuk pintu kamarnya, Lidya masuk ke kamar Melody dengan pakaian sudah rapih.

"Gak ke kantor? Tumben banget bangunnya telat." Ucap Lidya.

"Lid..." Panggil Melody.

"Iya, Mel." Lidya duduk bersebelahan dengan Melody.

Melody menarik lalu menghembuskan nafasnya, dia mencoba untuk menenangkan dirinya.

"Bukannya kamu harus ke Bandung ya, saudara kamu kan lagi wisuda." Ucap Melody.

Lidya tertawa mendengar ucap Melody. "Ya ampun, Mel. Wisudanya bulan depan, kamu ada-ada aja." Ucapnya.

Melody semakin bingung, bukannya ini bulan November? Tidak mungkin wisudanya di tunda sampai bukan Desember.

"Ini tanggal berapa?." Tanya Melody.

Jika Lidya menjawab sesuai tanggal yang ada di kalender handphonenya, maka ini akan benar-benar gila.

"Tanggal 4 Oktober." Jawab Lidya.

Jawaban Lidya membuat Melody sangat terkejut, mana mungkin jawaban Lidya sama dengan kalender handphonenya. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Melody mulai berpikir dan ingatannya kembali sewaktu dia dikamar Nabilah, sebelum tidur Melody mengucapkan sebuah harapan.

"Waktunya kembali berputar ke masa ini." Ucap Melody.

Lidya mengerutkan keningnya. "Waktu? Apaan sih." Jawabnya.

Melody menatap Lidya dengan sangat serius. "Aku bisa memutar waktu." Ucapnya.

Lidya semakin bingung. "Duh ngomong apasih, mendingan kamu mandi sana. Sarapannya biar aku yang buatin." Kemudian Lidya berjalan keluar dari kamar itu.

Melody kembali berpikir, jika dia kembali ke masa ini berarti Nabilah masih hidup, Melody mengecek lehernya dan tidak ada kalung pemberian Nabilah. Melody tersenyum senang, dia segera berlari ke kamar Nabilah. Tiba-tiba senyumannya luntur, kamar Nabilah kosong.

"Mungkin ini cuma khayalan aku." Ucap lemah Melody.

Bisa jadi ini hanya khayalan Melody karena Melody ingin sekali memutar kembali waktu. Melody tahu itu tidak akan terjadi, maka dari itu pikiran dan otaknya mulai berimajinasi.

If I Could Turn Back Time✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang