"Gimana rencana kamu?." Tanya seorang gadis cantik.
Sedangkan seorang lelaki yang ditanya gadis itu tertawa. "Vanka, ini semua juga berkat kamu." Ucapnya.
Gadis yang bernama Vanka tersenyum bangga, ide cemerlangnya berhasil membuat dirinya mendapat apa yang dia inginkan.
"Jeffry, kamu juga hebat karena bisa meyakinkan dia, Bravo." Ucap Vanka sambil bertepuk tangan.
"Gila, ide kamu paling bagus, Van. Gak salah aku milih kamu sebagai partner kerja aku. Dengan hutangnya yang banyak ditambah bunga yang besar, yakin aja dia gak bisa bayarnya." Jeffry meminum kopinya, ide jahat milik Vanka benar-benar membuatnya bangga.
"Dengan begitu, dia bakal ngasih perusahaannya ke kita." Ucap Vanka.
"Melody bodoh banget, dia gak tahu kita cuma manfaatin dia doang demi mendapat perusahaannya, salah dia sendiri gak mau jual perusahaannya ke kita." Ucap Jeffry.
Ternyata yang sedaritadi mereka bicarakan adalah ini, mereka sengaja menawarkan pinjaman uang kepada Melody dengan bunga yang cukup besar agar Melody tidak bisa membayarnya, pada akhirnya perlahan-lahan Melody akan menyerahkan perusahaannya itu.
"Sedikit tipuan membuat kita untung, bukan?."
Zaman sekarang kita harus berwaspada kepada orang-orang disekitar, walaupun dia adalah orang terdekat kita. Mereka bisa saja menipu dengan senyuman dan omongan palsu mereka, seperti serigala berbulu domba.
"Masa bodoh dengan moral dan kejujuran, trik kotor kamu memang paling mantap. By the way, kamu bisa tidur nyenyak padahal udah banyak korban yang terjebak dalam kebohongan kamu?." Ucap Jeffry.
"Kamu tahu Daddy aku kayak gini, dia seorang kriminal yang selalu mencari mangsanya dan membuat mangsanya terjebak. Jadi, aku ikut Daddy dan aku menjadi seseorang seperti ini, criminal girl?." Vanka tertawa dengan sangat menakutkan.
"Jangan lupa untuk berlari dan bersembunyi, bau kejahatan pasti akan kecium. Aku gak mau aja kamu sendirian di sel penjara." Ucap Jeffry diiringi canda.
Benar kata Jeffry, setiap kejahatan pasti akan tercium baunya, mungkin mereka akan lebih berhati-hati lagi.
"Kamu tahu, aku selalu mikirin diri aku sendiri. So, kamu duluan yang akan masuk kedalam sel." Ucap Vanka sembari tersenyum licik.
Jeffry hanya tersenyum sinis lalu menikmati kopi hitam miliknya, setelah dia melewati hari yang begitu melelahkan, rasanya semua rasa lelah akan hilang jika menikmati secangkir kopi yang begitu nikmat.
"Jadi, gimana ceritanya sampe dia percaya sama kamu?." Vanka begitu penasaran cara Jeffry menipu Melody karena dia tahu Melody adalah gadis yang sangat pintar, susah untuk menipu gadis seperti Melody.
Malam ini Jeffry sengaja menemui Melody disebuah cafe, dia tahu saat ini Melody membutuhkan uang untuk membayar kerugian perusahaannya, jadi dia disini untuk mencuri kesempatan.
"Mel, saya tahu kamu butuh uang untuk mengganti kerugian perusahaan, gimana kalo aku pinjemin kamu uang?." Tawar Jeffry.
Melody berpikir sebelum mengambil tindakan, dia tidak pernah meminjam uang, apalagi disaat keadaannya seperti ini bisa-bisa dia tidak bisa membayar uang itu.
"Jangan kebanyakan mikir, Mel. Saya tahu kamu sangat butuh uang, terserah kamu mau ganti kapan." Secara tidak langsung Jeffry memaksa Melody agar menerima tawarannya.
"Gini, Jeff. Aku gak pernah pinjem uang sebelumnya, aku takut kalo aku gak bisa bayar." Ucap Melody.
Jeffry menarik kursinya agar lebih dekat dengan Melody. "Gini, aku kan pemilik perusahaan yang udah terkenal se-Jakarta, perusahaan aku kasih perusahaan kamu piutang dengan bunganya, jadi gampang kalo kamu mau bayarnya." Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Could Turn Back Time✔
FanfictionMelody dan Nabilah adalah sepasang kakak beradik yang tinggal tanpa kedua orangtua, ibu mereka meninggal setelah melahirkan Nabilah dan ayah mereka meninggal akibat serangan jantung. Hari-hari mereka dipenuhi dengan pertengkaran, Melody yang bersifa...