Prolog

206 32 11
                                    

Dulu sekali, ketika alam semesta baru tercipta ... dunia masih berupa materi gelap.

Tidak ada apapun di dunia ini selain kegelapan dan kehampaan, hingga akhirnya diutuslah 4 malaikat terkuat dari surga, untuk membentuk dunia menjadi suatu sistem yang sempurna.

Para malaikat itu dianugrahi kekuatan luar biasa yang masing-masingnya berbeda.

Malaikat pertama memiliki elemen air, untuk mengalirkan sungai dan lautan yang menjadi kebutuhan utama bagi seluruh kehidupan.

Malaikat kedua memiliki elemen api, untuk menyalakan inti bumi dan matahari yang menjadi sumber energi terkuat bagi seluruh negeri.

Malaikat ketiga memiliki elemen angin, yang meniupkan udara dan angin sejuk, agar dapat dihirup oleh seluruh makhluk hidup.

Sedangkan Malaikat keempat memiliki elemen tanah, yang menjadi wadah dan penopang bagi seluruh elemen lain yang tercipta.

Keempat malaikat saling bekerja sama, hingga terciptalah suatu tatanan dunia yang layak, dan nyaman untuk dihuni oleh seluruh kehidupan.

Ketika dunia sudah tercipta. Manusia pun lahir bersamaan dengan tumbuhan dan hewan, yang diutus untuk menjadi penduduk di dunia yang baru, sementara para malaikat diperintahkan untuk kembali ke tempat asalnya, di surga.

Sebelum kembali ke asalnya, keempat Malaikat menitipkan sepercik kekuatan mereka pada empat manusia yang terpilih, yang ditugaskan untuk menjadi pemimpin dari seluruh umat manusia yang lain.

Keempat manusia yang terpilih, akhirnya memiliki kekuatan pengendalian elemen sesuai dengan malaikat pemberinya, dan dijuluki sebagai 'Elinar'.

Elinar tetaplah manusia. Mereka juga bisa memiliki keturunan dengan menikahi manusia biasa, ataupun dengan sesama elinar, dan mewariskan kekuatan pengendali pada keturunan mereka.

Aku adalah seorang elinar murni pengendali air yang tinggal di negeri Airial, negeri yang menjadi pusat elemen air di seluruh dunia.

Ayahku seorang raja yang memiliki keturunan langsung dari elinar pertama. Hal itu membuatku jadi seorang pangeran, yang mau tidak mau harus meneruskan tahta ayahku sebagai seorang raja, tapi ...

Ada satu hal yang menjadi masalah yakni, selain mampu mengendalikan elemen air, aku juga mampu memercikan api dari tiap jemariku .... 

.

.

.

Makasih ya udah baca cerita saya :)

Cerita diupdate (inshaallah) 2/3 hari sekali.

Jangan lupa kasih bintang, dan juga komentar yang baik dan membangun.

Terus ikuti cerita saya sampai akhir, dengan menambahkan 'Eleminar: The Prince of Airial' ke dalam daftar bacaan kalian.

Sekian terimakasih, Wasallamualaikum, Wr. Wb.

 Wb

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eleminar : The Prince of AirialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang