'Pada jaman dahulu ... dulu, dan dulu sekali ketika dunia masih berusia sebiji labu. Ketika ombak-ombak pertama kali tergulung, ketika matahari baru saja memancarkan sinar terangnya, ketika angin yang penuh akan oksigen mulai berhembus di penjuru langit, dan ketika permadani tanah dibentangkan hingga menutupi seluruh daratan ....'
"Hey-hey! Aku hanya ingin tahu tentang kisah eleminar, bukanya tentang penciptaan dunia." Aku menyela cerita Toni yang terlalu out-of-topic.
"Sabar dulu lah, gak asyik tau kalau tiba-tiba langsung intinya,"
"Maaf, tapi aku tidak suka basa-basi."
Aku mendesak Toni agar mau menceritakan kisah yang to-the-point.
Toni pun melanjutkan ceritanya, sesuai dengan yang aku minta ....
'Ada empat orang manusia terpilih, yang dianugerahi kekuatan pengendalian elemen dari para malaikat terkuat. Mereka adalah Reina Ravendra, Antoine Alexis, Roy Redford, dan juga Arin Alamein. Sang Reina yang memiliki kekuatan elemen air, adalah satu-satunya wanita di antara mereka. Yah ... tentu saja nenek buyut dari buyut-buyutmu itu menjadi rebutan bagi elinar lain, dan harus memilih elinar mana yang cocok untuk menjadi pendamping hidupnya ...'
"Toni, aku serius!"
Aku sangat muak hingga membuat air-air dalam gelas dihadapanku meletup-letup.
"Hey, aku hanya menceritakan kisah yang sebenarnya tau," balasnya dengan ekspresi sebal.
"Raka, jika kau memang ingin tahu apa itu eleminar ... atau lebih tepatnya siapa itu, maka diam saja dan dengarkan ceritanya Toni," ucap ayah, berusaha meyakinkanku.
Aku pun mengalah, dan mencoba untuk mendengarkan cerita Toni dengan sepenuh hati.
Setelah meneguk beberapa tetes minuman, Toni pun melanjutkan ceritanya ....
'Ketiga elinar pun memutuskan untuk bertarung, dan membuktikan siapa yang pantas untuk mendapatkan hati sang elinar air. Merasa bahwa ia benar-benar harus memilih, Reina pun akhirnya memutuskan untuk memilih Roy Redford sebagai pendamping hidupnya, karena ia tahu bahwa Roy adalah elinar terkuat, dan yang paling berpotensi untuk berbuat kerusakan ketika hatinya tersakiti ...'
Toni menghentikan ceritanya sejenak, menghela nafas sebentar, memandangiku yang terlihat penasaran, lalu melanjutkan ceritanya beberapa saat kemudian ....
'Sang Reina akhirnya menikahi Roy Redford, lalu mereka pun memiliki keturunan yang disebut sebagai 'Eleminar'. Elinar lain yang sakit hati, akhirnya mendeklarasikan perang pada mereka berdua, dan membuat seluruh dunia menjadi kacau balau. Untuk menghindari peperangan dan kehancuran dunia, Reina pun membuat keputusan untuk memisahkan keempat elinar, dan meminta agar mereka membuat negeri mereka masing-masing, untuk menciptakan keadilan dan kedamaian dunia seperti sedia kala ....'
"Jadi itu penyebab mengapa keempat ras elinar tidak pernah hidup berdampingan?" tanyaku.
"Begitulah yang kutahu," ucap Toni sambil meraih semangkuk besar sup ikan tuna. Sepertinya dia masih belum kenyang dengan kepiting raksasa itu.
"Jadi eleminar merupakan keturunan langsung dari dua elinar yang berbeda elemen? Kalau begitu apa bedanya dengan elinar campuran?" tanyaku pada mereka semua di meja makan.
"Ah ... ijinkan aku untuk menjelaskan," ucap Profesor Hardi sambil menatap mataku.
"Kau tahu kan, bahwa ada 3 macam elinar di dunia ini?" tanya profesor padaku.
"Tentu aku tahu. Ada elinar murni sama sepertiku, elinar setengah manusia, dan juga elinar berdarah campuran."
"Kau tahu kan, apabila ada dua elinar yang berbeda elemen menikah, maka akan menghasilkan elinar campuran, yang memiliki elemen kombinasi dari kedua orang tuanya. Misalnya saja, elinar air yang menikah dengan elinar angin, maka keturunanya akan menguasai elemen es, yang merupakan kombinasi antara angin dan air, begitu pula seterusnya," ujar profesor itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eleminar : The Prince of Airial
Fantasi#Just a story tale about the fourth elements. Kalian kira, jadi pangeran itu gampang? Haha ... lucu, karena mungkin cuma aku, satu-satunya manusia (atau mungkin bukan) yang sudah muak hidup di kerajaan. Lagi pula apa enaknya? Kemewahan tidak seband...