▶ Happy Reading!
***
At bedroom
Somi menenggelamkan kepalanya disisi tempat tidur, ia masih terus menangis, mengingat kejadian tadi. Ayahnya harus dibawa ke rumah sakit, dan itu karena dia.
"Hikss...gue emang bodoh!"
Ia terus menerus menyalahkan dirinya dan menepuk dadanya, rasa sesak yang begitu sulit untuk dilenyapkan, ini benar-benar sakit, dan Somi butuh penyemangat.
Ceklek
Pintu kamar Somi terbuka, menampilkan lelaki tinggi di pintu kamarnya, Jaehyun Putra Kusuma. Kakak dari Somi, ini menghampiri adiknya, dan duduk di samping adiknya dengan tangan yang mengelus surai hitam milik Somi, "Somi?"
Somi mendongak, "K-kak Jaehyun?"
Jaehyun menangis, ini pertama kalinya Somi melihat kakak lelakinya menangis didepannya, "Gue minta maaf. Karena ga bisa jadi seorang kakak yang jaga lo dengan baik."
Tangisan Somi semakin pecah, melihat kakaknya seperti ini, ia langsung memeluk tubuh Jaehyun dengan perasaan yang benar-benar sesak, "Harusnya aku yang minta maaf...aku sebagai perempuan ga bisa jaga kehormatan aku! Aku bodoh kak!"
Jaehyun membalas pelukan Somi, ia memang sangat marah dengan adiknya untuk kali ini. Tapi ia tidak bisa membenci adiknya, Jaehyun terlanjur sayang pada Somi.
"Jujur, kakak kecewa sama lo, Som. Kenapa lo harus jadi gini? Lo itu anak perempuan satu-satunya di keluarga besar kita, cuman lo anak perempuan dari keluarga papa. Tapi sekarang lo malah ngecewain banyak orang termasuk gue."
Somi merasa ia adalah orang yang sudah kotor, kini ia sudah tidak memiliki mahkota, karena mahkotanya telah hancur, disebabkan oleh kesalahan dirinya sendiri.
[BABY AND YOUNG MOM]
Guanlin, lelaki itu masuk ke dalam kelasnya dengan wajah yang masam, ia melirik ke arah bangku yang biasa di duduki Somi.
Guanlin menghela napas, 'Maaf.' Kini hanya kata itu yang bisa ia ucapkan.
Ia duduk di kursinya dengan pandangan kosong, mengapa hidupnya begitu rumit? Kini Somi tidak masuk sekolah, karena masalah yang ditimpa nya.
Guanlin mengacak rambutnya dengan begitu frustasi, untuk kali ini ia merusak masa depan orang lain. Somi, gadis yang terkenal pintar, kini mimpinya yang harus hancur, karena Guanlin. Ia benar-benar merasa bersalah, tidak seharusnya ia melakukan hal yang diluar batas.
"Woi bocah! Bengong aja sih."
Guanlin tersadar dari lamunnya, kini pandangannya beralih kepada temannya, "Apaan sih? Ganggu aja lo, Lix."
Felix, lelaki ini cengegesan, "Lagian bengong aja, kesambet, mampus lo."
"Gapapa, biarin aja gue mampus, gausah hidup sekalian."
Felix tercengang mendengar penuturan Guanlin yang terdengar sensitif, "Lo kenapa? Ada masalah?"
Guanlin mengangkat bahunya, "Iya kali, ga tahu."
"Loh, tuh bocah ngapa?" kini Jeongin, lelaki imut yang baru datang, menatap heran ke arah Guanlin yang berwajah flat.
"Kayanya sih, berantem sama Somi." bisik Felix pada Jeongin.
Jeongin mengangguk, "Dasar bucin!"
Galau ini rasanya lebih sakit dari putus cinta, atau bertengkar dengan pacar. Guanlin terus menerus kepikiran tentangnya dan Somi, untuk kedepan nanti. Apa kata orang? Seorang remaja sudah menikah dan menggendong anak, pasti itu adalah hal tabu jika dilihat kebanyakan orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby and Young mom ● GuanSom [√]
Diversos[END] Hamil di usia 18 tahun? akan kah berjalan dengan baik, atau sebaliknya? Itu yang dirasakan Somi, ia bimbang dan resah, karena mengetahui dirinya sedang mengandung seorang janin. Lalu, bisakah masa depan diubah menjadi kebahagiaan, atau kesura...