▶ Happy Reading!
***
"Ayahhhhhh." pagi-pagi, Guanlin sudah membuat keributan dikantor, lebih tepatnya kini ia telah berada di ruangan ayahnya.
"Guanlin! Cepet bangun! Ngapain sih duduk di lantai kaya gitu?!" Donghae tidak habis pikir mengapa putranya seperti anak-anak yang ingin jajan es krim.
Guanlin tetap pada posisinya, duduk dibawah lantai. Benar-benar seperti anak kecil, "Aku mau pulang ke Indonesia! Sekarang!"
Donghae menatap tak percaya pada putranya, "Kamu kenapa sih? Tiba-tiba pingin pulang?"
"Kangen... Somi."
"Kan bisa video call, Lin."
"Semalam aku mimpiin Somi, terus pas pagi aku kepikiran dia." Guanlin mengerucutkan bibirnya.
"Bucin." Donghae memutar bola matanya dengan malas.
Guanlin terus merengek, tanpa henti. Dan Donghae masa bodo dengan itu.
"Ayahhhh, pliss."
"Belum waktunya!"
"Ayah mau bikin Somi sengsara, karena suaminya ga pulang-pulang?" kini Guanlin beranjak dari lantai, ia beralih duduk disofa.
Donghae menghela nafas, "Heh? Yang sengsara itu 'kan kamu. Kamu yang kurang belaian, sabaran dikit coba. Lagian kita disini ga sampai setahun,"
"Yaudah deh! Ayah ngeselin, aku mending kerja aja."
Donghae melepas sepatunya, "Daritadi juga udah disuruh kerja! Tapi kamu malah kaya bocah. Ini sepatu bisa aja melayang di muka kamu!"
Guanlin menyengir, "Hehehehe, Guanlin keluar dulu deh."
[BABY AND YOUNG MOM]
Ryujin menatap tak percaya ketika melihat loker milik Somi, "Loker lo ga dikunci?"
Somi menggeleng, "Ga pernah dikunci, lagian ga ada yang penting."
"Tapi... Lo liat deh, itu surat cinta pada numpuk didalem."
"Nanti juga gua buang kok." Somi mengambil surat-surat yang berada di lokernya, dan dimasukkan didalam tasnya, "Dibuangnya juga ga di sini kok, paling gua buang dirumah. Soalnya ga enak, entar ada yang liat."
Kini Somi jadi cukup terkenal di kampusnya, karena wajahnya yang cantik dan juga cara ia berteman.
Hampir satu kampus mengidolakan Somi, apalagi para lelaki yang banyak mengejar Somi.
"Lagian masih jaman pake surat? Sekarang kalau mau pdkt, ya tukeran nomorlah."
"Emang gua mau pdkt-an sama siapa? Kan udah punya suami."
Ryujin menyengir, "Oh iya juga ya."
Somi dan Ryujin berjalan menuju kelas mereka, sudah diprediksikan bahwa mereka mengambil jurusan yang sama.
"Som? Gua ke toilet bentar ya? Tiba-tiba kebelet, lo duluan aja." Ryujin menepuk bahu Somi dan langsung pergi meninggalkan Somi.
"Ish kebiasaan."
Pada akhirnya Somi berjalan menyusuri koridor seorang diri, dengan matanya yang sangat tertuju pada ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby and Young mom ● GuanSom [√]
De Todo[END] Hamil di usia 18 tahun? akan kah berjalan dengan baik, atau sebaliknya? Itu yang dirasakan Somi, ia bimbang dan resah, karena mengetahui dirinya sedang mengandung seorang janin. Lalu, bisakah masa depan diubah menjadi kebahagiaan, atau kesura...