▶ Happy Reading!
***
Guanlin sibuk menatap layar laptopnya ia tidak beranjak sama sekali dari kursi kebesarannya, padahal 1 jam lalu sudah waktunya jam makan siang, tapi Guanlin enggan meninggalkan pekerjaannya.
Sudah hampir seminggu lebih Guanlin berada dikantor ayahnya, menurutnya tidak terlalu buruk.
"Permisi?" suara dari luar ruangan Guanlin, mengintrupsikan dirinya.
"Ya masuk," Guanlin sudah tahu siapa orang tersebut, karena hanya orang itu yang bisa berbicara bahasa Indonesia, diantara bawahannya.
Tyuzu, gadis itu tersenyum menatap Guanlin, "Pak, ini makan siang untuk bapak? Saya tahu bapak belum makan siang 'kan?"
Guanlin mendongak dan mengernyitkan dahinya, "Maaf, tapi saya ga pesan apa-apa." jawabnya.
"Iya, Pak. Saya tahu, tapi nanti bapak sakit kalau ga makan, kan pekerjaan bapak sangat menumpuk." Tyuzu berusaha menampilkan senyuman terbaiknya.
'Ini cewek kok baik amat.' Guanlin menjabarkan isi otaknya pada perempuan yang disebut sebagai sekretaris nya.
Guanlin akhirnya menerima pemberian dari gadis tersebut, "Makasih, maaf merepotkan." ucap Guanlin dengan wajah datar tanpa ada senyuman yang tercetak.
"Yasudah, Pak, saya permisi dulu. Kalau mau minta tolong, panggil saja saya, pasti akan saya bantu." Tyuzu berjalan keluar dari ruangan Guanlin.
Tyuzu berlari ke arah kini kubikel nya.
"Gimana? Lancar!" tanya Yuqi, gadis yang sangat kental dengan Mandarin-nya.
"Ya lancar sih, cuman Pak Guanlin ga ada senyum nya sama sekali." rungut Tyuzu.
"Semangat, Tyuzu! Aku yakin, kamu bisa naklukin hatinya Pak Guanlin."
Tyuzu mengangguk, "Ya semoga."
[BABY AND YOUNG MOM]
Guanlin beralih dari laptopnya, kini ia menatap ayahnya yang sudah berada dihadapannya, "Gimana? Kerjaan lancar?"
"Lumayan, cape."
Donghae terkekeh, "Baru juga segitu udah ngeluh."
"Ayah, aku mau pulang ke Indonesia." ucap Guanlin tanpa menghiraukan pernyataan ayahnya.
"Lin, kamu belum ada sebulan disini, masa mau ke Indonesia aja."
Guanlin menghela nafas, "Ayah ga kangen sama ibu gitu? Aku aja kangen banget sama Edward, Ennik, apalagi sama Somi."
"Padahal dulu waktu itu, kamu ga mau tanggung jawab sama Somi." sindir Donghae.
Guanlin jadi gelagapan sendiri mendengar ucapan ayahnya, "E-eh itu kan aku masih labil. Jadinya begitu, lagian ayah kok tahu masalah itu sih?"
"Lin, mana ada sih lelaki mau menikah dan tanggung jawab diusia muda? Mereka pasti bakal mikir dua kali."
Guanlin menghela nafasnya, "Tapi pada akhirnya takdir mengubah segalanya, ayah. Aku malah sayang banget sama Somi."
Donghae tersenyum, "Ujian yang Tuhan berikan ke kamu, udah selesai untuk kali ini. Yaudah lanjutin pekerjaan kamu," ayahnya menepuk pundak Guanlin, dan melenggang keluar dari ruangannya.
[BABY AND YOUNG MOM]
"Somi, Somi! Kenapa kita satu kampus lagi, dunia kan luas." Ryujin menatap Somi tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby and Young mom ● GuanSom [√]
Acak[END] Hamil di usia 18 tahun? akan kah berjalan dengan baik, atau sebaliknya? Itu yang dirasakan Somi, ia bimbang dan resah, karena mengetahui dirinya sedang mengandung seorang janin. Lalu, bisakah masa depan diubah menjadi kebahagiaan, atau kesura...