▶ Happy Reading!
***
Felix menatap arlojinya, "Eh bentar lagi, acara dimulai! Ini Guanlin kemana coba?" lelaki itu memijat pelipisnya.
"Coba lo telephone dulu deh." saran Jeongin.
Felix merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya,
Maaf nomor yang anda tuju, tidak dapat dihubungi, silakan coba lagi.
"Shit! Ga diangkat."
Wajah Jeongin langsung berubah, "Jangan-jangan... Guanlin kabur?!"
"Heh! Paan sih lo, jangan berpikir kaya gitu dong!"
Kedua lelaki itu sibuk sekaligus panik, karena menunggu kedatangan Guanlin yang tak kunjung datang.
"Felix! Jeongin!" panggil Ryujin, yang tak jauh dari hadapan mereka, "Lo berdua sini!"
Mereka berdua menghampiri Ryujin dengan wajah yang masih panik.
"Guanlin mana?" tanya Ryujin.
"Aduh, makannya itu. Dia belum datang!" jawab Jeongin.
Mata Ryujin melotot, "What?! Om Donghae sama tante Yuri aja udah datang, masa anaknya belum sih?! Coba lo pada telephone deh."
"Udah, Ryujin. Sebelum lo kasih tau, kita udah telephone dia, tapi ga diangkat." rungut Felix.
Ryujin menghela napasnya dengan gusar,
"Aduh, ini acara penting, masa mempelai prianya belum datang?! Acara bentar lagi mau dimulai."
Felix, Jeongin, dan Ryujin, masih sama-sama bingung.
Bisa-bisanya Guanlin datang terlambat, padahal hari ini adalah acara pernikahannya. Hari yang begitu sakral.
Tak lama datang mobil Sedan warna hitam, "Itu mobil Guanlin kan?" Ryujin menepuk pundak Felix.
"Eh gila, itu anak baru datang?!" Felix menatap tak percaya, melihat kedatangan Guanlin yang begitu santainya.
"Mau nikah aja masih sempet-sempetnya telat." Jeongin menggeleng tak percaya.
Guanlin turun dari mobilnya, dengan pakaian yang begitu,
"Loh Guanlin abis kecebur digot mana?!" Jeongin menatap kearah Guanlin dari atas hingga bawah, betapa kotornya lelaki itu.
Ryujin menggeleng dan menghampiri Guanlin yang sedang membersihkan tuxedonya dengan sapu tangan.
"Eh kampret, lo kecebur dimana?"
Guanlin terkejut, mendengar suara Ryujin yang tiba-tiba dibelakangnya, "Apa sih lo! Ini ada tuxedo buat ganti ga?!" rungut Guanlin.
"Ck, yaudah ayo. Lagian ada-ada aja."
"Ini tuh musibah, Ryujin!"
"Bukan musibah, tapi lo nya aja yang ceroboh, lagian kenapa bisa kecebur coba?"
Guanlin menghela napas, "Gua ga kecebur, tapi nyeburin diri." Guanlin berjalan menghampiri Jeongin dan Felix, yang diikuti oleh Ryujin.
"Lo gila ya?" Ryujin terus menghakimi Guanlin.
"Ayo antar gua ambil tuxedo, bau banget ini, sumpah!" Guanlin menarik lengan Jeongin dan Felix.
Ryujin mendengus, "Bocah bego."
Ryujin menghampiri Somi diruang gantinya, "Guanlin udah datang, tapi lagi ganti baju."
"Loh kok ganti baju? Perasaan tadi tante liat, dia udah rapi kok." balas Yuri, ibunda Guanlin. Yang sedang menggendong Ennik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby and Young mom ● GuanSom [√]
De Todo[END] Hamil di usia 18 tahun? akan kah berjalan dengan baik, atau sebaliknya? Itu yang dirasakan Somi, ia bimbang dan resah, karena mengetahui dirinya sedang mengandung seorang janin. Lalu, bisakah masa depan diubah menjadi kebahagiaan, atau kesura...