▶ Happy Reading!
***
Hari ini Guanlin dan Somi kembali ke Jakarta, ada rasa rindu yang begitu memuncak, sehingga kedua pasangan tersebut mengunjungi Jakarta.
Jum'at malam adalah keberangkatan mereka menuju kesana, karena besok kedua pasangan tersebut libur.
Jadi kemungkinan akan menginap dan kembali lagi ke Bandung pada Minggu Sore.
"Kamu kangen masa SMA ga, Lin?" tanya Somi yang duduk disebelah Guanlin.
Guanlin fokus menyetir mobilnya, "Engga, biasa aja tuh. Kenapa?"
"Aku kangen sih. Apalagi sama Yeji dan Shuhua, mereka selalu temenin aku waktu aku lagi susah, begitu juga sama Ryujin."
"Kamu ga benci masa SMA kamu?" tanya Guanlin.
Somi menundukkan kepalanya, ia tahu maksud Guanlin. Memang waktu SMA itu adalah permasalah yang begitu berat baginya, "Engga, buat apa benci?"
Guanlin tersenyum sinis, "Cacian mereka yang dilontarkan ke kamu, apa kamu terima?"
"Itu masalalu, Lin."
"Kamu ga bisa ikutan cerdas cermat, apa itu masa SMA yang indah? Kamu dikenal pinter, tapi--semua hancur karena aku."
Somi mengelus bahu Guanlin, "Gausah dipikirin, aku udah bilang, itu masalalu."
"Aku kepikiran, masa SMA kamu--buruk--karena aku."
"Itu bukan salah kamu sendiri, tapi salah kita berdua. Aku sebagai wanita ga bisa jaga diri aku, kamu sebagai lelaki ga bisa jaga nafsu kamu. Tapi, Tuhan punya rencana lain 'kan?" Somi tersenyum, gadis itu seperti memberi energi pada Guanlin dengan senyumnya.
"Maaf aku bahas masalalu." Guanlin jadi sedikit sensitif jika sudah berbicara tentang masa SMA.
Somi tersenyum, dan menyenderkan kepalanya dibahu Guanlin, "Sekarang kita udah jadi orangtua, walaupun umur kita terbilang masih muda. Ada Edward sama Ennik adalah kebahagiaan yang luarrrr biasaa." Somi menghela nafas, "Tapi mereka harus aku tinggal, mereka harus tinggal sama neneknya. Seharusnya mereka dapat air asi dengan waktu yang teratur, tapi karena aku harus kuliah, mereka jadi kurang dapat asi, padahal aku mau banget jadi ibu yang baik buat mereka, tapi aku harus lanjut ke kuliah."
Guanlin tersenyum, "Suatu saat, kalau kamu udah sukses. Anak kita bakal bangga, punya seorang ibu yang hebat."
"Benar juga kata kamu."
[BABY AND YOUNG MOM]
Sesampainya di Jakarta, Somi langsung menghampiri Ibunya, Jessica.
Jessica memeluk Somi erat, "Tambah cantik aja."
"Anaknya siapa dulu dong?"
Guanlin juga memeluk Ibu mertuanya tersebut, "Mam, apa kabar?"
"Baik, Lin. Kamu gimana?"
"Semasih bareng Somi aku selalu baik."
"Bucinnya bisa kali, nanti aja." Jaehyun ikut menimbrung, ia dengan santainya tidur di sofa tanpa menghiraukan kedatangan adiknya.
Somi terkekeh, "Jomblo sirik ya?"
"Berisik!"
Sudah 3 bulan Somi tidak mengunjungi tempat yang membesarkannya.
Terakhir mengunjungi waktu Guanlin pulang dari Taiwan, dan itu hanya sebentar. Karena Guanlin harus disibukkan mengurus pendaftaran kuliah.
"Edward sama Ennik, kemana?" tanya Somi dengan nada yang begitu sumringah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby and Young mom ● GuanSom [√]
Aléatoire[END] Hamil di usia 18 tahun? akan kah berjalan dengan baik, atau sebaliknya? Itu yang dirasakan Somi, ia bimbang dan resah, karena mengetahui dirinya sedang mengandung seorang janin. Lalu, bisakah masa depan diubah menjadi kebahagiaan, atau kesura...