❤ 33

19.5K 2.3K 372
                                    

"...dia istri saya."

Jangankan para audience, jantungku hampir berhenti berdetak saking terkejutnya saat mendengar pengakuan Changbin barusan. Suasana ruang aula langsung ramai. Semuanya mulai membicarakan tentang diriku, seorang karyawan biasa yang bahkan tak memiliki jabatan penting apapun diperusahaan, ternyata seorang istri dari CEO mereka.

Mulai dari tatapan aneh, bingung, sampai tak suka, semuanya tertuju padaku. Bahkan kedua senior yang berdiri disampingku sampai menatapku tak menyangka. Keduanya diam, sama terkejutnya dengan mereka.

"Dia adalah perempuan yang saya nikahi. Untuk kalian yang sering kali mempertanyakan sosok istri seperti apa yang saya nikahi, dia orangnya. Saya tidak ingin dia mendapat perlakuan khusus apapun disini hanya karena dia istri saya. Tapi bukan berarti kalian dapat membully dan memperlakukan dia dengan tidak wajar. Tegur dia bila melakukan kesalahan, puji dia dengan segala prestasinya. Dengan begitu, saya anggap kalian telah membantunya disini." Changbin menatapku sekilas sebelum melanjutkan kalimatnya. "Semoga kalian dapat berteman baik dengan Yena."


00

Aku langsung menuju ruangan Changbin yang berada di lantai sepuluh setelah acara selesai. Begitu banyak yang ingin aku tanyakan. Salah satunya tentang alasan Changbin mengumumkan hubungan kami. Bukannya aku tidak senang, tapi aku rasa waktunya tidak tepat.

Tapi ternyata Changin tidak ada diruangan karena dia harus bertemu dengan rekan bisnis diluar kantor. Sekretaris barunya mengatakan kalau Changbin mungkin akan kembali ke perusahaan pada sore hari.

Berita yang diumumkan Changbin di ruang aula menyebar dengan cepat. Beberapa karyawan yang bertemu denganku langsung menyapa dengan ramah, namun tak sedikit pula yang melempar pandang tak suka kearahku. Yang tadinya tidak terlihat, kini semua mata berpusat padaku.

"Yenaa!" aku terkejut ketika Senior Ryuna memanggil setibanya aku memasuki ruang divisi. Dia bangkit lalu berlari untuk memelukku yang masih terdiam menatapnya bingung.

"Kamu kenapa nggak cerita sama kita sih?" tanya Senior Ryuna ketika dia merenggangkan pelukannya. Kedua mataku mengerjap, apa ini pertanyaan terkait berita yang tadi?

"Aku kaget banget tadi pas tau kalau ternyata kamu udah menikah," suara Senior Jehoon juga terdengar, ia muncul dari belakangku bersama Senior Eunho.

"Bener, aku juga kaget. Tapi lepas dari itu semua aku senang. Walaupun terlambat, tapi aku mau ngucapin selamat atas pernikahan kalian!" ucap Senior Ryuna lagi, dia kembali memelukku lebih erat kali ini.

Aku tidak tau harus bereaksi seperti apa, semuanya memberikanku ucapan selamat, termasuk Senior Eunho. Dia tersenyum, namun terlihat janggal ketika aku memerhatikannya lebih lama.

Setelah merayakan pernikahanku dengan kue yang mereka beli, aku mengajak Senior Eunho untuk berbicara diluar. Aku ingin meluruskan sesuatu karena aku tau, hatinya saat ini pasti sangat terluka karena diriku.

Aku tak bermaksud untuk membuatnya kecewa, tapi aku sadar aku telah melakukannya. Aku melukai hatinya secara tidak langsung karena sempat memberinya harapan. Untuk itu aku merasa bersalah.

"Apa yang mau kamu omongin, Yena?" tanya Senior Eunho setelah aku membawanya ke taman belakang.

"Aku minta maaf untuk semuanya," ucapku pelan. Rasanya aku tak mampu menatap Senior Eunho.

Meski dia tak bertanya untuk apa aku meminta maaf, tapi aku yakin dia mengerti. Laki-laki itu terdiam, cukup lama sampai akhirnya membuatku mengangkat kepala untuk menatapnya.

Barulah saat itu dia tersenyum. "Aku juga minta maaf."

"Untuk apa? Aku yang salah."

"Karena telah mencintaimu."

somebody to love • changbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang