Matahari sore sudah hampir tenggelam. Semburat warna orange kemerahannya sudah berpendar di ufuk barat. Menandakan sebentar lagi petang mulai datang menyapa bumi.
Di sebuah taman bermain, tampak seorang gadis kecil berumur 5 tahunan dengan seorang anak laki-laki kecil yang umurnya tidak terpaut jauh darinya. Mereka sedang asyik bermain perosotan bersama meskipun mereka tahu bahwa petang hampir saja tiba. Bahkan ketika seorang wanita berumur 30'an memanggil nama anak laki-laki kecil itu, ia tetap acuh saja.
"Mari berhenti, mamamu sudah memanggil." Si gadis kecil berjaket pink dengan rambut dikucir kuda itu mengakhiri permainannya dan berdiri di depan anak laki-laki itu.
Anak laki-laki dengan sepatu boots hitam dan jaket warna biru yang baru saja menyelesaikan perosotannya berdiri.
"Kenapa?" Tanyanya.
Gadis kecil mengedik kearah jalan besar, dimana wanita itu sedang menunggu anaknya.
"Kamu sudah dipanggil mamamu."
Anak laki-laki kecil itu menghela nafas. Memandang jalan besar didepannya, dimana mamanya berdiri menatapnya. Dan di belakang mamanya ada sebuah mobil berwarna putih yang ia yakini bahwa itu adalah papanya.
"Aku masih ingin bermain denganmu." Helanya sedih.
" Besok aku sudah tidak bisa bermain denganmu lagi."
"Kenapa?"
"Besok kami akan pindah rumah."
Gadis kecil itu menatap temannya dengan sedih. Sudah beberapa bulan ini ia selalu bermain dengan anak laki-laki itu setiap sore di taman. Jika ia pindah, dengan siapa lagi dia akan bermain?
Gadis kecil itu menghela nafas, kemudian mengambil sesuatu dari dalam saku jaket pinknya. Dua buah gantungan kunci berbentuk katak yang lucu.
"Ini...." Dia menyerahkan sebuah gantungan kunci kepada temannya itu.
Anak laki-laki itu menerimanya dengan ragu.
"Buat apa?" tanyanya.
"Ini hadiah perpisahan dariku." Senyum gadis kecil itu, memperlihatkan gigi-gigi kecilnya yang rapi.
"Aku harap kamu tidak akan melupakanku."
Anak laki-laki itu tersenyum, menerima gantungan kunci itu dengan riang.
"Benda ini akan aku bawa kemana-mana, jadi ketika kamu melihatnya, kamu akan tahu bahwa itu aku." Sahutnya bersemangat.
Gadis kecil itu mengangguk.
"Baiklah, aku pergi. Sampai jumpa....." Anak laki-laki itu melambai kemudian berlari kecil menjauhi gadis kecil di tengah taman itu untuk menyusul ibunya.
Gadis kecil membalas lambaian itu, dengan tangan yang lainnya memegang gantungan kunci yang dibawanya dengan erat. Berharap suatu saat nanti ia akan bertemu sahabatnya tersebut, dan kembali bermain bersama seperti hari ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy (COMPLETE)
Teen FictionClarisa dibuat pusing dengan kehadiran 3 makhluk di dalam hidupnya. 1. Danzel. Cowok ter-menyebalkan di sekolah yang membuat hidupnya tidak tentram karena setiap hari cowok itu terus mengerjainya. 2. Aidan. Cowok pendiam yang selalu ada dimanapun Cl...