9🎼

5.3K 442 60
                                    


"Kamu kenapa pergi ke Paris gak bilang-bilang sih Ax!? "

Aku menutup telinga mendengar teriakan Kineta dari balik telpon.

"Iya, Ini mendadak Kina. "

"Walaupun mendadak harusnya kamu kasih tau dong, aku ini maneger kamu, kalau kayak gini aku susah ngatur jadwalnya!! "

Aduhh ini cewek kalau nyanyi aja suaranya merdu banget. Coba kalau dalam mode jutek, nyaring nya minta ampun.

"Iya maaf."

"Terus kamu balik ke sini nya kapan?"

Maunya sampai datang bulannya Aira selesai sih. Tapi aku nggak mungkin kasih alasan itu kan.

"Lihat situasi dan kondisinya dulu."

"Gak bisa gitu Axelle!, nanti aku ngatur jadwalnya gimana? "

"Yaudah, atur jadwal aku yang di Paris aja biar bisa sekalian." Jawabku, karna aku pikir setiap bulan biasanya aku akan tampil di sini.

"Nggak ada, bulan ini kamu nggak ada jadwal di Paris. Akhir bulan ini kamu ada jadwal di Singapure, jadi jangan main-main Axelle Pranata! "

Tuuttt
Tuttt

Sambungan telpon diakhiri sepihak oleh Kineta.

Aku beranjak dari balkon menuju kamar dan aku melihat wanita super nakal itu.

Main-main apaan, orang aku di sini yang dipermainkan Aira.

Lihat saja gadis cantik itu. Setelah mandi pagi dia membereskan kopernya.

Dan dia dengan santainya cuma menggunakan hot pants dan teentop putih dengan potongan rendah dibagian dada.

Dia pikir aku wanita yang tertarik dengan pisang dibalik celana dalam pria beserta otot-otot kekar di tubuh mereka?

Oh Came'on girl, i like vagina and your boobs


"Buruan mandi kak Axelle." Ucap Aira setelah melihat aku yang memilih duduk di kasur sembari memandang nya.

"Memang kita mau kemana? "

"Neraka!! "

Aku tersenyum mendengar perkataan ketus dari Aira. Entah kenapa akhir-akhir ini aku menyukai sikapnya yang seperti itu.

"Aku nggak mau balik sebelum kita melakukan nya di sini, kita harus sedikit bersenang-senang Aira. " Ucap ku membuat Aira berbalik melihatku, aku tau dia mengerti maksud kata 'melakukan' itu.

Aira berdiri, lalu menggeleng.

Kalimat yang dia ucapkan setelahnya benar-benar membuatku terluka.




"Aku bukan wanita murahan seperti yang kamu pikirkan dan ingat aku bukan pacar kamu. "






Lalu Aira mengambil beberapa pakaiannya.

Perkataan nya benar-benar merusak egoku. Andai saja dia tau, seberapa besar kata-kata itu melukaiku mungkin Dia akan memilih kata-kata lain.

Aira berjalan menuju kamar mandi, sebelum dia memasukinya aku mengatakan sesuatu.

"Yang perlu kamu tau, aku tidak pernah menyukai wanita murahan bahkan aku tidak pernah tertarik dengan wanita seperti itu. Soal kamu bilang aku bukan pacar kamu, itu benar aku sadar posisi aku siapa di sini. "

Aira berbalik menatapku, aku berjalan ke arahnya dengan ekspresi tenang.

"Aku memang terluka mendengar kata-katamu barusan, tapi jika kamu pikir aku menyerah? "

LOVE MUSICIAN (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang