Sudah seminggu aku uring-uringan sejak makan malam minggu lalu, semua ini karna perempuan itu. Aku belum sempat berkenalan dengan gadis bernama Aira itu karna selesai makan dia langsung pamit pulang. Kata Keno dia salah satu junior nya di salah satu komunitas yang diikutinya di kampus.
Kertas-kertas partitur berserakan di dekat pianoku. Aku terus mencoba fokus untuk projek lagu yang akan aku buat, tapi hanya sampai di bait dan nada pertama pikiranku kacau lagi.
Aira itu siapa sih!!
Baru ketemu sudah bikin aku kacau!
Lihat saja nanti. Mau dia suka nya cowok, atau dia sudah tunangan bahkan udah nikah atau pun punya anak lima. Aku tidak peduli. Dia harus jadi milik aku. Masa bodo.
Aku memandangi nomor ponsel Aira yang baru saja diberikan Keno. Cowok itu bilang, di kampus Aira sangat jarang dekat sama anak cowok kecuali satu komunitas dengannya. Informasi yang menarik.
Akhirnya aku memutuskan mengirimkan pesan terlebih dahulu.
'Axel : hai.. Aku Axel'
Tak ada balasan sama sekali darinya. Ya, mungkin dia lagi sibuk sekarang mengingat sekarang jam dua siang.
Ting
Cepat-cepat aku melihat notifikasi.
'Ferlyn : kok kakak nggak datang lihat aku latihan? '
Aku mendesah kecewa karna ini bukan balasan chat dari Aira.
'Ferlyn : kak'
'Ferlyn : aku bosan tau, nggak ada kakak.'
'Axel : kamu latihan nggak harus ada aku setiap saat. Banyak kerjaan yang harus aku selesaikan Ferlyn, fokus latihan. Jangan chat aku lagi.'
'Ferlyn : kak Axel jahat :(
Aku mengabaikan pesannya.
'Aira : Axel kakaknya kak Keno ya. '
Aku sumringah menerima balasan dari Aira. Ini tidak akan pernah aku abaikan.
'Axel : iya, sekarang kamu sibuk nggak? '
'Aira : nggak sih kak, aku baru aja selesai kuliah mau pulang ke rumah. '
'Axel : tunggu aja di kampus, jangan kemana-mana. Sekarang aku jemput. '
Aku buru-buru menuju kamarku mengambil jaket dan maskerku. Menyisir rambut pendekku dan menyemprotkan sedikit parfum. Keluar dari basement apartemen dengan mobil range rover milikku.
Kenapa aku nekat sekali? Padahal garapan lagu yang aku buat masih belum selesai, belum lagi latihan untuk pertunjukan orkestra bulan depan. Di waktu super sibuk ku ini, sempat-sempat nya aku mendekati perempuan yang aku belum kenal sama sekali tanpa memikirkan konsekuensinya. Kemungkinan terburuk yang paling tidak aku harapkan adalah kena tolak mentah-mentah.
Di puncak karir ku saat ini. Tidak pernah sekalipun aku memikirkan tentang cinta untuk hidupku sendiri. Aku memikirkannya hanya untuk ciptaan-ciptaan lirik laguku dan perempuan yang bernama Aira itu sudah membuat jalan pikiranku berubah seratus delapan puluh derajat hanya dalam semalam tanpa dia melakukan apapun.
Betapa hebatnya wanita yang aku sukai itu.
Setelah aku sampai di kampusnya, aku melihat Aira berdiri bersama tiga orang temannya sedang berbincang-bincang. Tidak ingin mengambil resiko, aku menelpon nya dan mengatakan kalau aku sudah sampai, lalu aku menyebutkan nomor plat mobilku.
"Kakak ngapain jemput aku?"
Good!! Dia gadis yang to the point.
Sekarang aku bingung harus menjawab apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MUSICIAN (GXG)
Roman d'amour18+ Lgbt content Bagaimana bisa aku memberikan cintaku sama kamu yang baru aku temui. Orang yang aku kenal dan cintai bertahun-tahun saja bisa meninggalkan, apa kabar dengan kamu? Bangkit dan percaya lagi tak semudah itu, tidak setelah aku merasakan...