"Tumben mau di ajak ke sini."
"Nggak apa-apa, lagian aku nggak minum dan malas aja langsung pulang ke apartemen."
Ucapku sambil melihat orang-orang yang asik meliuk-liuk di depanku mendengar dentuman musik.
"Nggak jalan sama pacarmu? "
"Nggak, dia lagi sibuk buat persiapan sidang akhir. Dua bulan lagi dia wisuda."
"Wahhh.. Habis itu bisa langsung dinikahin tuh."
"Enak aja main nikah-nikahin anak orang." Ucapmu meminum lemon soda yang dari tadi ku anggurin.
"Tapi yang penting udah pernah kawin sih."
Jerry tertawa disebelah ku dengan ucapannya sendiri. Aku tau dia lagi galau karna habis ditolak Ferlyn. Gadis SMA itu masih saja mengejar-ngejarku.
"One night stand yuk."
Aku menoleh cepat mendengar perkataan pria jangkung yang memiliki nama panggilan persis seperti nama tikus dengan musuh Tom di sebuah film kartun animasi. Yang membedakan nya tikus di kartun itu mempunyai otak cerdas sedangkan dia? Aku tidak tau otaknya masih ada di kepalanya atau tidak sekarang.
"Tenang boss, tatapan mu seperti akan menelanku hidup-hidup. Aku cuma becanda." Ucap Jerry sebelum aku membalas perkataan nya.
"Lagi ada masalah apa?"
Pertanyaan Jerry membuatku mengingat kembali kejadian tadi malam.
"Kineta suka sama aku."
"What the fuck! Dia nggak terlihat seperti suka sama kamu."
"Dan dia udah suka dari lama. Aku bingung, perbincangan seperti apa yang akan cocok kita lakukan sekarang."
Jerry terlihat berpikir mendengar penuturan ku, ternyata otaknya masih di kepala.
"Sebaiknya kalian bersikap biasa aja, lagian Kineta nggak menuntut apa-apa kan. Dia nggak menuntut hubungan lebih diantara kalian. "
Aku mengangguk setuju membenarkan perkataan Jerry.
"Kalau aku jadi Kineta, aku akan menuntut hubungan, biar seorang Axell pranata kebingungan." Ucap Jerry kemudian disusul ledakan tawa olehnya.
"Tapi bagaimana pun juga, kamu tetap akan memilih pacarmu yang cantik itu kan. Tapi aku nggak tau, kan Kineta juga tidak kalah cantik."
"Itu tidak perlu diragukan lagi, semua orang juga tau jawaban nya apa."
"Aira kan?"
"Udah ah, aku mau ke rumah Aira dulu. Mumpung dia lagi sendirian di rumah."
"Katanya nggak bisa jalan sama Aira malam ini."
"Aku cuma bilang nggak bisa jalan-jalan, tapi di rumah kan bisa."
Aku buru-buru keluar dari club sebelum Jerry menyumpahi ku dengan kata-kata nya yang kurang ajar.
Dan aku sengaja tidak memberitahu Aira kalau aku akan berkunjung ke rumah nya.
Sebelum sampai di mobil yang akan aku kendarai sendiri, aku memakai dulu masker penutup muka. Aku tau didepan Club ini cukup banyak wartawan yang berkeliaran.
Sebenarnya besok pagi ada jadwal latihan untuk Rena dan Pak Robert meminta ku untuk mendampingi dari awal sampai selesai karna dia tidak bisa hadir memantau. Aku tau informasi ini tentu saja dari Kineta, walaupun malamnya kita berdebat habis tapi pagi-pagi dia sempat memberitahu jadwalku ke depannya. Dia gadis yang profesional, dan aku menyukai sikapnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MUSICIAN (GXG)
Romance18+ Lgbt content Bagaimana bisa aku memberikan cintaku sama kamu yang baru aku temui. Orang yang aku kenal dan cintai bertahun-tahun saja bisa meninggalkan, apa kabar dengan kamu? Bangkit dan percaya lagi tak semudah itu, tidak setelah aku merasakan...