"Ax."
"Hmm."
"Axell."
"Apa Bee? "
Perempuan di sebelah ku ini tidak henti-henti nya memanggil namaku dari tadi.
"Pulang yuk, udah pagi loh. Nanti mama aku nanyain."
"Bentar lagi, aku malas pulang."
Bianca merapatkan tubuhnya untuk memelukku. Tubuh telanjang kita saling bersentuhan, dinginnya pagi menjadi hangat.
"Kamu janji nggak bakalan ninggalin aku kan, Bee? "
Aku merasakan gelengan kepalanya di bahuku.
"Aku udah ngasih semuanya ke kamu, mana mungkin aku ninggalin kamu Axell. "
"Aku hanya takut kamu tiba-tiba pergi, karna tidak ada lagi orang yang bisa aku percayai selain kamu."
Aku sekarang berbalik untuk memeluk pacar ku ini.
"Hei, kamu masih punya keluarga yang selalu ada buat kamu, kamu jangan bicara seperti itu. "
"Mereka memang selalu ada, tapi untuk sesuatu yang tidak aku inginkan."
"Apapun pilihan kamu, aku akan selalu mendukung." Ucap Bianca. Perempuan yang aku pacari satu tahun lalu.
Darrttt
Drrttt
DrttttAku terbangun dari tidur begitu mendengar alarm dari ponselku. Mataku memandang ke sekeliling, hanya sebuah kamar mewah, tapi bukan kamarku.
Ah iya aku ingat. Aku sekarang masih berada di Singapore, setelah bermain piano di salah satu event besar dan melakukan wawancara yang melelahkan kemarin aku menginap di salah satu hotel bintang lima di sini.
Kineta tidak bisa ikut karna memang dia sedang pergi berlibur dengan veronica.
Aku tertidur dengan mimpi dari kejadian masa laluku. Aku benci mengingatnya.
Semalam setelah selesai acara, secara tiba-tiba adik perempuan ku menelpon dan kita sudah lama sekali kita tidak berkomunikasi satu sama lain, sejak aku pergi dari rumah.
Dia adalah satu-satunya alasan yang memberatkan keputusan ku saat itu untuk pergi, tapi jika aku masih tetap berada di rumah yang terasa asing itu pasti aku tidak akan bisa seperti sekarang.
Zeta mengatakan kalau kakak laki-laki ku mengalami kecelakaan tragis dan masih koma hingga sekarang.
Walaupun sudah sangat lama aku tidak pulang dan juga sudah memiliki keluarga angkat sekarang, tapi tetap saja mereka lah saudara sedarah denganku.
***
"Kalian udah pacaran? "
Setelah menyeruput kopi di depanku. Aku menggeleng mendengar pertanyaan Dennis. Jerry, Dennis dan Hana saling melemparkan tatapan tak mengerti satu sama lain.
"Kalian kenapa?" Kali ini aku yang bertanya.
"Bukankah kamu dan Aira udah tidur bareng?"
"Iya."
"Lalu kenapa tidak resmi pacaran." Kata Jerry.
"Tenang aja, mungkin Aira butuh waktu." Jawabku.
"Kamu masih ditolak?" Tanya Hana.
Aku mengangguk. Tapi sebanyak apapun Aira menolakku, dua kali lipatnya aku akan berjuang.
"Kalau Aira nggak mau sama kamu, Aira nya buat aku aja ya. "

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MUSICIAN (GXG)
Roman d'amour18+ Lgbt content Bagaimana bisa aku memberikan cintaku sama kamu yang baru aku temui. Orang yang aku kenal dan cintai bertahun-tahun saja bisa meninggalkan, apa kabar dengan kamu? Bangkit dan percaya lagi tak semudah itu, tidak setelah aku merasakan...