21🎼

4.6K 365 79
                                    

Entah sinar dari mana yang mengusik tidurku. Dengan sangat enggan aku membuka mata.

Hal pertama yang aku lihat adalah Aira sedang membereskan kamarnya dengan pakaian lengkap tentunya, berharap saja aku dia tidak pakai apa-apa.

"Bangunnn keboo!!"

Teriakannya membuat ku kembali menarik selimut. Aku tidak mau kemana-mana, aku hanya ingin dia di kasur sekarang juga karna kegiatan semalam benar-benar tertunda, dia cuma menggoda ku. Wanita nakal.

"Bangun Axell. Mandi, terus kita sarapan."

"Kamu udah mandi?"

"Udah, aku udah rapi gini."

"Mandi lagi."

"Ihh nggak mau."

"Ayoo mandi lagi Aira, masa aku mandi sendiri."

"Ihh jangan sok manja."

"Mandi lagi sama aku atau aku perkosa kamu sekarang juga."

"Nanti aku telat Axell."

"Siapa yang peduli." Ucapku cuek.

"Maju sini kalau berani."

Aku berdiri dari tidurku dan berjalan mendekat ke arahnya.

Bukan nya takut tapi Aira malah balik menatapku dengan berani.

Sepersekian detik kami bertatapan.

"Coba aja." Ucapnya menantang ku.

Karna aku lebih tinggi darinya, dia sedikit menengadah untuk menatapku.

Tatapan berani dari mata cantiknya itu benar-benar membuatku luluh. Demi apapun aku tidak akan membiarkan hujan turun dari mata itu. Dia terlalu berharga untuk di sakiti, olehku atau siapapun itu. Jari tengah untuk mantannya.

Aira terkaget begitu aku mencium keningnya, lalu mengusap rambutnya.

"Aku mandi dulu. Kamu sarapan duluan aja nggak usah tungguin aku, nanti kamu telat. Kalau sempat aku jemput pulang kuliah."

Ketika aku hendak berjalan ke kamar mandi, Aira menahan tanganku dan dengan cepat mencium bibir ku. Melumat sebentar sebelum melepasnya.

"Aku berangkat dulu."

"Siap."

Aira berjalan keluar dari kamar nya, ketika sampai pintu dia berbalik memanggilku.

"Jangan lakuin hal tadi pada wanita lain selain aku!"

Lalu dengan wajah memerah, kali ini dia berlari keluar kamar.

Hah? Hal apa??




***

"Coba ulang satu kali lagi."

Rena mengulang bagian reff yang di instruksi kan Axell padanya. Dia tau kalau Axell daritadi kesal melihat nya karna dia tidak kunjung fokus bernyanyi.

Axell mengiringinya bernyanyi dengan piano dan dia berdiri di sebelah Axell, orang yang dikaguminya dari dulu. Bagaimana mungkin dia bisa berkonsentrasi dengan baik.

Tapi ini kesempatan nya, pikir Rena. Dia harus bisa membawakan dengan baik lagu yang diciptakan Axell.

"Rena."

"Iyaa."

Wanita itu sedikit tertegun karna Axell memanggilnya, dia terlalu asik melamun dengan pikirannya.

"Kamu sudah paham nada nya kan?, karna saya hanya bisa mengiringi sampai kamu mengerti lirik dan nada dari lagu ini, setelah ini kamu akan di iringi oleh pengiring instrument."

LOVE MUSICIAN (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang