"Kak Axel."
"Kak Axel, jangan liatin HP mulu dongg." Ucap Ferlyn dengan nada manjanya.
Aku menaruh kembali handphone ku karna tidak ada notifikasi dari Aira. Sekarang aku malah terjebak dengan gadis SMA ini.
Tiba-tiba saja Ferlyn duduk dipangkuanku. Kami memang sedang berada di apartemen milikku, sejak dia tau alamat nya, Ferlyn semakin sering berkunjung tanpa diundang ke sini.
"Fe.. Ferlyn.. Kamu apa-apaan sih. " Ucapku kaget.
"Ayo dong kak, kasih perhatian kakak buat aku sedikit saja. Maka aku akan memberikan apapun untuk kakak tanpa terkecuali. "
Ferlyn meminta dengan tatapan sensual nya padaku.
Dan
Dia masih mengenakan seragam sekolahnya, sial. Ini persis seperti adegan di video bokep yang pernah aku tonton sekali, ingat ya, sekali.
Ceklek
Pintu apartemenku tiba-tiba terbuka. Memperlihatkan seorang wanita cantik yang melihatku dengan pandangan kaget, lalu setelah itu digantikan dengan senyum jahil di wajahnya.
"Jadi kamu suka nya sekarang gadis SMA, Ax?? " Ucapnya menahan tawa.
"Tidak, tidak seperti yang kamu lihat." Ucapku, kemudian memaksa Ferlyn untuk turun dari pangkuanku. Untungnya dia nurut aja.
"Kamu kapan balik dari Belanda? Kenapa gak bilang, biar aku jemput." Ucapku memperhatikan Kineta.
"Masa boss jemput manager nya, gak etis banget. " Ucapnya.
Kineta memang managerku. Sudah dua minggu ini dia ke Belanda menjenguk orang tua angkatnya di sana.
"Lagian tadi aku dijemput Dennis kok." Ucap Kineta sambil berjalan ke pantri.
"Kalian udah pacaran?" Tanyaku.
Kineta membawa tiga minuman coklat dingin dengan nampan.
"Kalau ada tamu itu di kasih minuman dong, Axel. " Ucap Kineta sambil tersenyum pada Ferlyn.
Gimana mau kasih minuman sama tamu tak diundang?
"Aku Ferlyn, kak. " Ucap gadis disebelahku sambil mengulurkan tangannya pada Kineta.
"Aku udah tau kamu, wajah kamu sering muncul di TV kok. Aku Kineta." Kata Kineta membalas jabat tangan Ferlyn dengan senyum khasnya.
"Kak Kineta manager kak Axel kan? Yang pernah dirumorkan kalau kalian itu pacaran?" Ucap Ferlyn.
Berita itu sudah sejak dua bulan yang lalu. Aku tidak mengerti mengapa media sampai merumorkan hal yang tidak penting seperti itu.
"Kami gak pacaran. By the way
kenapa kamu ada di sini? Ingin membuat rumor baru? " Tanya Kineta jahil.
"Aku inginnya sih fakta bukan hanya rumor. " Ucap Ferlyn menatap ke arahku, membuatku menghela napas lelah.
Kineta tertawa mendengar penuturan Ferlyn. Mungkin berpikir bahwa aku tak akan memberikan hatiku pada siapa pun lagi.
"Kalian lanjut ngobrol aja, aku mau lanjut latihan." Ucap ku berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Berjalan memasuki studio kecilku. Dengan instrumen-instrument musik pendukung. Aku bisa menggunakan hampir berbagai instrument, tapi aku lebih menyukai piano sebagai spesialisasi ku.
Suara lembutnya yang menghasilkan nada-nada merdu, mengalirkan ribuan lirik-lirik dari otakku.
Tuts hitam putihnya memaksaku mencari syair dan irama hingga menciptakan satu lagu utuh yang sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MUSICIAN (GXG)
Romance18+ Lgbt content Bagaimana bisa aku memberikan cintaku sama kamu yang baru aku temui. Orang yang aku kenal dan cintai bertahun-tahun saja bisa meninggalkan, apa kabar dengan kamu? Bangkit dan percaya lagi tak semudah itu, tidak setelah aku merasakan...