Part.30-Last (END)

2.6K 225 29
                                    


Happy reading...

🌻🌼🌹

Nyawa?"..

Ceklek

Pembicaraanku dengan Imel terputus saat seorang lelaki tiba-tiba membuka pintu dengan sedikit keras.

"Malam kakak-kakak sekalian, maaf yah baru datang. Semoga kalian ga kangen I am yah, karena itu.. berat."

Iam datang dengan setumpuk buku ditangannya sebelum akhirnya buku itu ia simpan diatas kasur tua dan iapun ikut kembaringkan tubuhnya disana.

"Santai bisa gak sih!"  Imel sedikit membentak Iam dengan nada kesalnya.

"Hehe maaf kak,I am numpang ngerjain tugas ya?."

"Semester berapa lo?" Tanya Imel saat Iam membulak-balikan halaman bukunya

"Eummm... lima!"

"Lah,waktu itu katanya lo baru lulus SMA?"

"Hehe,becanda itu."

"Kalian lucu"
Aku terkekeh melihat interaksi diantara mereka berdua. Hingga selang beberapa saat suasana kembali sepi sampai Imel menanyakan hubungan Iam dengan monsta X juga kisruh antara Seventeen dan Monsta X.
Iam menjelaskan semua dari awal sedangkan aku hanya bisa memalingkan wajahku.

Aku tahu awal dari semua permasalahan ini adalah diriku sendiri,aku yang menjadi awal dimana Wonho dan Seungcheol bertengkar. Akulah penyebab semua permasalahannya hingga bisa serumit sekarang.

Dan alasan kenapa Monsta X menyandra diriku bersama Imel,tentu mereka cukup pintar. Ibarat menangkap dua burung dalam satu tembakan.

Iam keluar setelah menjelaskan semuanya pada Imel lalu mengunci pintu kembali.

Hening,itulah yang kurasakan sekarang. Hanya suara derasnya hujan yang kudengar di hari yang mulai menjelang malam ini.

"Aisss Hujan sialan!"

Aku bisa mendengar umpatan Imel dengan jelas.

"Kenapa kau tak menyukai hujan? Bukankah hujan membawa sebuah ketenangan"
Imel duduk disampingku setelah mendengar perkataanku,dia sedikit menatapku keheranan.


"Emang ada yang suka hujan? Ketenangan? Seumur hidup gue... belum pernah ada hari yang berjalan lancar saat hujan. Dan akhir-akhir ini Hujan mengganggu Alur hidup gue terlalu jauh." Kau hanya belum merasakannya Imel.
Hujan terkadang bisa menjadi sebuah kebahagiaan.

"Kau hanya belum merasakan tetesan hujan membasahi tubuhmu dan membawamu pada sebuah sensasi yang membuatmu merasa nyaman. Seolah semua beban dalam hidupmu menghilang seketika"

"Namun lo tahu, beberapa orang bisa merasa sangat putus asa karena hujan juga. Hujan bisa menjadi ketakutan terbesar seorang manusia, medki lucu... tapi itu kenyataan."

"Pernahkah kau mendengar terkadang hujan membawamu pada sebuah kebahagiaan. Dulu aku juga tak menyukai hujan, namun aku sadar tanpa hujan semua kehidupan ini tak ada artinya. Dia,pertama kali menyadarkanku. Arti hujan yang sesungguhnya. Kau cukup merasakan tetesan hujan itu saat membasahai tubuhmu. Kau cukup membayangkan orang yang paling kau sayangi. Lalu kemudian kau akan merasakan seolah orang yang kau sayangi sedang memelukmu"
Ya,kau hanya perlu mempercayai. Bahwa setelah hujan akan selalu ada pelangi yang memelukmu.

"Apa kau benar benar menyukai seungcheol?"

Pertanyaan itu,aku hanya tersenyum sebelum akhirnya menjawab.
"Dulu seungcheol bukanlah seorang pemberontak seperti sekarang. Ia cenderung pendiam dan tak terlalu suka keramaian, ia sosok yang tenang. Berbanding balik dengan Wonho yang memang sudah terjun dalam dunia gelap sedari SMA. Awalnya aku tak tau, Namun ternyata Wonho perlahan mulai membawa seungcheol dalam bisnis gelapnya hingga seperti sekarang. Dulu seungCheol hanyalah sosok ramah yang baik hati.

Starry Night | S.coupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang