2. Sayap Mark

3.7K 546 47
                                    

Siapa lagi ini?

Seorang lelaki tua dibalut pakaian emas dengan sayap putih berkilauan pada punggungnya.

"Lagi-lagi kamu yah bocah!" dia menatap Xerglow dengan geram.

Xerglow menunduk takut.

Mungkin dia orang tua Xerglow karena dari bentukannya sama. Ah, apaan sih bahasaku tidak sopan. Maksudku mereka sama-sama memiliki sayap putih nan indah.

Tunggu dulu! Sudah sejam lebih aku disini. Tidak mungkin aku kembali tanpa mengabadikan satupun pemandangan aneh nan ajaib ini.

Aku merogoh handphone dipakaian emasku.

Yes! Ketemu.

Lelaki tua itu masih memarahi Xerglow. Entah kesalahan apa yang dia perbuat.

Aku membuka fitur kamera, kumatikan blitz agar tak ketahuan jika aku mengambil video mereka diam-diam.

Aku meletakan handphone sejajar di bawah pinggangku. Dan pura-pura tak melakukan sebuah dosa. Aku diam saja menatap lelaki itu terus memarahi Xerglow.

"Hei kau! Apa yang kau lakukan?" gertak lelaki tua itu di depanku.

Aku kaget setengah mati.

"Aku? A a aku tidak melakukan apa-apa" entah ini keberapa kali aku jadi gagap begini.

Aku cepat-cepat menyembunyikan handphone di belakang tubuhku.

"Itu! Berikan padaku!" gertaknya lagi.

Aku takut. Keringat dingin bercucuran dari dahiku. Jika ketahuan aku pasti dihempaskan ke dunia lain lagi.

Entah dunia berikut itu bentuknya seperti apa. Selama ini yang kutahu hanya ada tiga dunia. Dunia nyata, dunia maya, dan dunia akhirat.

"Cepat berikan!"

Lelaki tua ini sangat kasar, pasti dia ini jodohnya Wexlyn.

"Ini pak!" aku menyerah. Kusodorkan handphoneku di depannya. Sebuah benda berharga bagiku. Alasannya, karena salah satu benda berharga dari ayah yang kini sudah berada di surga, diberikan saat aku meraih juara umum di sekolah sewaktu SMP dulu saat masih bersama ibu juga.

"Peraturan ke seratus dua puluh dua. Dilarang mengabadikan dunia ini dan penghuninya dengan benda apapun untuk disebarkan kepada dunia lain!" ujar lelaki tua itu saat sudah menggenggam handphone.

Selesai sudah. Aku tidak bisa mengabari mereka di rumah.

"Dan kamu Xerglow! Kembalilah ke kelasmu!" lelaki itu mengetuk tanah dengan tongkat di tangan kanannya.

Seketika Xerglow menghilang.

Kemana dia? Ini bukan sulap kan?

Saat aku masih bingung dengan apa yang terjadi, lelaki tadi mendekatiku.

"Kau murid baru?" tanyanya.

Pertanyaan yang sama dengan Xerglow sejam yang lalu.

"Bukan. Begini pak, aku tersesat lalu-"

"Oh, rupanya murid baru!" potongnya cepat.

Benar-benar jodoh Wexlyn. Ah, andai Wexlyn bertemu denganmu pasti dia tidak akan menikah dengan ayahku karena kalian pasangan yang cocok.

"Mendekatlah!"

Apa lagi ini? Dia menyuruhku mendekat?

Walau ragu aku mencoba menurut, takutnya aku bisa dihilangkan seperti Xerglow barusan.

"Kenalkan putri! Aku ketua penjaga kerajaan golden student! Panggil saja aku Mark!" ujarnya sambil mengulurkan tangan di depanku.

Dia tersenyum. Sosok menyeramkan seperti tadi menghilang saat dia tersenyum. Senyumnya hangat seperti senyum ayah. Ah, aku rindu ayah. Juga ibu.

"Kemarilah, lebih dekat lagi! Aku akan membawamu ke kerajaan golden student sekarang!"

"Tapi pak! Ada yang ingin kutanyakan!" aku hampir lupa. Ini waktu yang tepat untuk menanyakannya bagaimana cara keluar dari tempat ini. Aku harus kembali.

"Aku tahu apa pertanyaanmu. Aku akan menjawabnya setelah aku membawamu ke kerajaan golden student sekarang.  Kemarilah!"

Aku mendekat. Kali ini tidak ragu lagi.

Sayap dari punggung Mark terbuka lebar. Sayapnya terlihat lebih kuat dari sayap Xerglow.

Sayapnya seperti memelukku.

Dia mengetuk tanah dengan tongkat.

Cahaya putih bersinar, aku menutup mata, cahayanya terlalu menyilaukan.

***

Come Here! (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang