33 - Closer

631 39 0
                                    


Selamat Hari Selasa Semuanya.....

[Baca: Jangan lupa vote untuk kelangsungan hidup azka dan luna. Satu vote dari kalian akan sangat membantu. Terakhir, jangan lupa tinggalkan jejak juga di kolom komentar :) ]

•●•

     "Udah lama gue gak dengar kabar dia lagi," laki-laki itu meletakkan secangkir teh hangat yang sudah habis disesapnya keatas meja.

"Kita sama-sama gak tahu kabar mereka sekarang, yang gue tahu Azka selalu nolak buat ketemu gue lagi"  Gadis dihadapannya tersenyum pahit. Mengenang masa lalu yang sudah lewat. Tergantikan perasaan sedih, marah, dan kesal yang kini menggorogoti dirinya semakin dalam dari hari ke hari.

"Harusnya gue gak pernah ninggalin dia, Dion..."

"Ya, harusnya gue juga lebih berusaha untuk merebut Luna waktu itu..."

Keduanya, Dion dan Livi akhir-akhir ini menjadi perbincangan panas warganet. Usai film yang melibatkan mereka berdua laris di pasaran, para penggemar yang berasal dari banyak kalangan selalu berusaha menjodoh-jodohkan mereka. Tidak sedikit yang membanding-bandingkan Dion dan Azka--mantan pacar Livi. Ada yang merasa Dion lebih baik, ada yang merasa bersyukur Azka meninggalkan Livi beberapa tahun lalu. Kedekatan kedua orang ini kemudian menjadi salah satu topik yang sedang digandrungi masyarakat saat ini. Maka tidak akan heran menemukan mereka disatu tempat yang sama. Selain pada dasarnya keduanya memang berteman, dilain sisi mereka memaksakan kedekatan atas tuntutan dari agency mereka masing-masing. Bisa dibilang sebuah permainan pasar yang mengendalikan oponi publik dengan jalan untuk menaikkan pemasukan bagi perusahan dibelakang kedua artis tersebut. Sehingga tidak sedikit tawaran drama dan film yang datang agar keduanya menjadi pemeran utamanya.

"Gue bodoh biarin Azka lepas dari tangan gue, " akuh Livi kembali.

"Tidak ada yang bodoh Livi, mungkin bukan takdir kita untuk berjodoh dengan mereka," jawab Dion yang lebih pasrah dengan keadaan yang dialaminya.

"Sakit memang rasanya, namun jika memaksakan Luna bersama laki-laki yang tidak dicintainya, itu lebih buruk buat gue."

Livi tersenyum sinis. Merasa tidak terima dengan perkataan Dion. Alasan dia tidak pernah berusaha mendekati Azka lagi adalah karena Dion yang selalu mengawasinya. Laki-laki itu benar-benar menjaga semua hal yang berhubungan dengan Luna. Termasuk mengawasi Livi. Tidak habis pikir, Livi benar-benar merasa kalau Dion sudah jatuh terlalu dalam akan cintanya pada Luna. Hal yang membuat laki-laki itu selalu merasakan sakit setiap harinya. Bodohnya adalah Livi merasa kalau tindakan Dion benar. Terkadang seseorang yang benar-benar berarti untuk kita tidak harus berada disatu perahu yang sama dengan kita. Bisa saja ia berada di perahu yang lain, dengan presentase kebahagian yang lebih besar dibanding bersama kita.

      Suasananya canggung. Mereka berdua duduk disatu sofa yang sama dengan kakek disofa yang lain sembari memakan kacang mette kesukaan kakek. Sejak tadi suara TV ruang keluarga bergema keras, memenuhi seluruh ruangan dengan tawa membahan kakek yang menyaksikan acara komedi favoritnya. Sudah tidak terhitung berapa kali kakek melemparkan kacang-kacang tersebut kedalam mulutnya, namun tak satupun perbincangan yang tercipta diantara Luna dan Azka. Padahal sore tadi hubungan keduanya mulai menjadi lebih hangat, hanya saja Luna tiba-tiba merasa malu sendiri dengan tingkahnya pada Azka sore tadi. Hal itu membuat Luna merasa seolah menawarkan dirinya pada Azka dan berujung pada perasaan canggung yang kini dirasakannya.

What a Beautiful Disaster [Book #1 Dirwanaka Series]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang