37 - What a Beautiful Disaster

564 21 0
                                    

Lama tak bertemu semuanya. Baca part ini pelan-pelan saja yah!😉

••*°*••

Siaran konferensi pers itu meraih banyak respon masyarakat. Ada yang menghujat, ada pula yang mendukung. Meski begitu, Luna dan Azka merasa ini adalah keputusan terbaik yang mereka lakukan. Tidak ada hal baik dengan berusaha untuk menutup-nutupi kebenaran hubungan mereka. Bukan kah aroma parfum tak bisa disembunyikan, harum wanginya? Setiap perbuatan selalu ada konsekuensinya. Mau itu buruk ataupun baik. Kita yang melakukan maka hukumnya adalah kita pula yang harus bertanggung jawab.

Dihari yang sama pula, mereka akhirnya menemukan pelaku yang membocorkan informasi mengenai Luna kepada publik. Seorang wartawan yang cukup mumpuni di bidangnya. Tuntutan pekerjaan, mendorong nya untuk mencari berita se-baik mungkin, yang pasti bisa mengguncang masyarakat. Dan ketika akhirnya menemukan cela. Kenapa tidak jika di publikasikan dan membuat masyarakat terkejut, disamping memperoleh bonus yang besar dari tempatnya bekerja.

Pada akhirnya sang pelaku dilaporkan kepada pihak yang berwajib, atas tuduhan pencemaran nama baik dan mengganggu privatisasi seseorang.

Dua minggu berikutnya kembali berlalu semejak konferensi pers mereka. Kehidupan Azka dan Luna kembali menjadi pasangan pengantin baru pada umumnya. Seakan mereka baru saja menikah untuk satu minggu pertama, dan Azka yang tidak bisa tidak berada disamping istrinya.

Konferensi pers yang pada awalnya mendapatkan banyak respon negative masyarakat, sekarang sudah tidak beredar lagi. Kinerja Levin diperusahaan benar-benar baik, dalam menangani kasus seperti ini. Bahkan image Azka berubah. Bukan lagi playboy yang selalu dberitakan media, namun headline berita berubah menjadi Hot Dady, "Simak 10 penampilan Azka Dirwanaka yang tengah menunggu kelahiran sang buah hati", atau "Belajar dari Azka Dirwanaka, Persiapan yang harus dilakukan sebelum si buah hati lahir".

Disisi lain, Luna tiba-tiba menjadi perhatian baru masyarakat. Status sebagai istri seorang Azka Dirwanaka, membuatnya tiba-tiba memiliki banyak penggemar. Banyak yang memuji kecantikannya yang alami, bahkan selama hamil besar semakin terlihat cantik. Hebatnya, dalam waktu satu minggu, banyak akun media sosial bermunculan, bahkan satu diantaranya memiliki jumlah pengikut yang fantastis. Memiliki basis penggemar, yang sudah diikuti lebih dari 100.000 orang. Banyak pula perusahan peralatan bayi, pernak-pernik bayi, atau pelaku bisnis kecantikan yang memintanya melakukan endorsement.

"Sepertinya, sudah semakin banyak tawaran untuk mu?" Azka tiba-tiba sudah disamping Luna. Memeluk perempuan itu dari samping.

"Hmm, aku terkadang merasa tidak enak, selalu menolak mereka," suara Luna terdengar sedih.

"Hey, untuk apa sedih. Kamu bisa ambil yang menurutmu paling nyaman, selama tidak memperlihatkan lekuk tubuh berlebihan dan tidak mengganggu kehamilanmu, boleh-boleh saja. Aku setujuh!"

"Dasar posesif....." Namun tak ayal Luna tersenyum juga.

"Oh iya, seniormu yang waktu itu menelpon! Yang kupukul, "

"Senior? Kak Alvin? Kapan?"

Wajah Azka berubah datar. Luna yang tidak menyadari ekspresi itu, kembali melanjutkan pertanyaannya. "Sudah berapa bulan aku tidak mendengar kabarnya. Dia bilang apa Azka?"

"Tanya tentang kamu. Aku bilang baik-baik saja. Sudah."

"Itu saja? Tidak ada yang lain?" Luna masih tidak menyadari bahwa pertanyaan itu membuat Azka merasa semakin kesal.

"Tanya sendiri, dasar!"

Azka berbalik pergi. Setelah berkata ketus laki-laki itu menghilang dari balik pintu kamar mereka. Meninggalkan Luna sendirian didalam kamar, dengan wajah bingung yang jelas.

What a Beautiful Disaster [Book #1 Dirwanaka Series]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang