37 - ObaTercinta -

45 6 1
                                    

Happy Reading 🧒👧

<3
***

"Oke, gue bakal lepasin dia, dengan syarat, kaki kiri lo harus gue patahin, karena lo udah matahin kaki kanannya Karina." Ucap Devon dengan nada yang di pelankan.

"Oke." Edgar mengangguk sedangkan Aya melotot terheran-heran, dan sontak saja Devon mengambil kayu yang berada di bawah dan langsung memukulkannya ke kaki kiri Edgar.

Untuk kedua kalinya Edgar jatuh ketanah, dan langsung saja Aya menolongnya.

"Ed? Edgar?...."

"STOP!" Teriak Januar dari luar.

"Cih, ngapain kalian Dateng kesini? Liat! Bos kalian udah jatuh, udah balik aja sana!"Devon menjawab dengan santainya.

"Kalau bos kita jatuh, berarti lo juga harus jatuh! Lagian kita bertiga dan lo?" Ancam Varrel.

"Oke, gue terima tantangan lo!" Devon menepuk kan tangganya dua kali dan langsung saja, muncul segerombolan preman-preman dari belakang.

Varrel, Januar, dan Aryo sontak saja bertatapan dan mengangguk bersamaan.

"Berhenti, berhenti, berhenti!" Muncul Galaksi dari belakang kotak kayu berisi jaring net.

"Nggak usah lanjutin, kalian nggak denger ada suara apa dari luar?" Ucap Galaksi tenang.

*Uwiiiiiiiu wiiiiiiiiiu

Sirine mobil polisi, menggema dari depan gedung olahraga, sontak preman-preman yang baru saja muncul langsung pergi berlarian jauh-jauh, dan disusul lari oleh Devon.

"Hati-hati! Awas jatoh! Oiya nanti gue kirim videonya ya!" Teriak Galaksi, seolah mengejek mereka.

Kepala Edgar masih berada ditangan Aya, dan ia mencoba dengan sekuat tenaga untuk membantunya agar bisa berdiri, dan langsung saja mereka membantu Edgar untuk berjalan keluar Gedung.

***

Kini mereka sudah duduk didepan gedung olahraga, tak banyak, hanya beberapa dari mereka, anak geng yang lain sudah Galaksi pinta untuk jaga markas.

"Jan, beliin gue minum tolong. " Pinta Edgar dengan baik-baik, tanpa ada nada kasar sedikitpun kali ini.

"Yaudah."

"Eh, jan,, beli dua buat Aya satunya."

"Ngga usah, gue masih ada air kok di tas." Sela Aya, yang langsung mendapatkan tatapan dari Edgar. "Eh,, yaudah deh." Akhirnya dengan berat hati Aya mengangguk.

"Aryo, Varrel, kalian balik aja deh." Ucap Edgar, yang kawannya tau, ini hanyalah modus belaka supaya bisa berduaan tanpa ada gangguan.

"Yaudah kita balik dulu, nanti gue bilang ke Januar biar nusul balik." Jawab Varrel, dan Aryo menyusul berjalan dibelakangnya. Galaksi yang melaporkan kejadian tersebut kepada pihak polisi, ikut kekantor polisi untuk menunjukan barang bukti dan sebagai saksi mata kejadian tersebut.

Suasana didepan GOR yang sepi, menambah kesan canggung antara kedua manusia ini, entah apa yang ada didalam pikiran mereka kini.

Effect Love Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang