3 -Bola Basket-

322 70 20
                                    

Sehat kah hari iniii?

Vote vote!!

-Happy reading -

****

Terdengar suara riuh gemuruh di jam istirahat sekolah menengah atas Nusa Bangsa karena laki-laki pujaan nya kini tengah bermain basket di lapangan, dan kini terdengar teriakan-teriakan cewek- cewek alay yang membuat Edgar mendengus kesal.

"Edgar semangatt!!!"

"Edgar ku!!"

"Edgar pasti bisaaa!"

"Edgar i Miss uuuu!!!"

Dan masih banyak lagi teriakan teriakan yang keluar dari mulut cewek cewek tersebut yang malah membuat Edgar kesal.

Sebenarnya jika di lihat sosok Edgar adalah sosok yang memiliki gaya rambut acak acakan,jika memakai baju kerah atas selalu tak di kancing kan tapi itu tak merubah sosok Edgar di mata seorang gadis gadis.

"Edgar i love you."
Terdengar lagi suara gadis yang menyatakan cinta sebegitu mudahnya, bagaikan kasir minimarket yang mengucapkan kata 'selamat datang' pada pembelinya.

Dan lagi lagi Edgar hanya menggeleng gelengkan kepala dan mencoba fokus kepada bola yang kini telah ia pegang.

Sementara ini dari arah kantin, seorang gadis cantik yang memiliki rambut hitam legam berjalan santai menuju kelasnya dan berfokus kepada ponselnya, sebenarnya tidak ada hal yang menarik dari ponselnya karena tidak ada yang menarik baginya namun ia hanya membolak-balik balikan file menu.

Dan tiba tiba..

Bunghgg

"Arrgghhh!" Gadis itu meringis kesakitan lantaran bola yang entah jatuh darimana menyambar perutnya.

"Hey lo!" Teriak seseorang dari tengah lapangan. Gadis itu hanya merutuki dirinya dasar ngeselin.

"Hey bawa sini bola nya!" Teriak cowok tadi dari tengah lapangan.

"Sialan!"Umpat gadis itu, dan kini Gadis itu mengangkat kepalanya dan terkejut lantaran yang melemparkan bola ke arahnya adalah sosok orang yang pernah ia catat namanya di ruang lab.

Oh tunggu tunggu gadis itu ingat siapa dia?? Siapa ya ? Ed.. Edgar,, ya benar sekali laki laki itu adalah Edgar. Dan kini Gadis berjalan menuju ketengah lapangan dengan membawa bola basket tersebut.

Semua pemain basket yang hadir di tengah lapangan dan seluruh penonton yang ada menjadi hening.

Dan kini...

Bunghgg

Gadis itu melemparkan bola basket itu ke depan wajah Edgar secara langsung,yang membuat para penonton cewek menjerit histeris.

"Nih bola lo! Kalo nggak bisa main, mending nggak usah main!" Ucap gadis itu ketus.

Edgar melihat badge gadis tersebut. "Masih adik kelas aja songong."

"Eh, jangan mentang-mentang kakak kelas ya, jadi kamu bisa berlaku seenaknya!" Ucapnya terlihat begitu semangat, dan berlalu begitu saja.

Baru kali ini Edgar menemukan sosok gadis yang begitu tidak histeris melihatnya, tidak seperti rata-rata kaum hawa lainnya

Tapi kali ini rasanya berbeda.

***

"Eh gila seriusan lo Ay ngelemparin bola ke wajah kak Edgar?" tanya Ody.

"Gila Lo salut banget gue,, tapi emang Lo nggak takut apa kalo nanti tiba tiba di datengin kak Edgar dan antek-anteknya ke sini ?" Tanya Jean dengan memasang muka cemas.

"Tau ah gue pusing!" Jawab Aya sembari menelungkup kan kepalanya di dalam pangkuan tangannya yang menyilang.

"Et dah aneh bener ni anak, orang yang kena bola perut masa yang sakit kepala?" Heran Terra dengan menggeleng gelengkan kepala.

"Udahlah biarin kasian kan si Aya." Bela Jean.

"Eh diem diemm Pak Jae otw kesini!!" Teriak Budi dari luar kelas menuju dalam kelas.

Budi ini salah satu teman dari Aya, Terra, Ody, dan juga Jean, Budi ini orangnya letoy alias bisa dibilang tidak lurus untuk ukuran laki-laki normal. Ya begitulah cowok cowok pemburu gosip dan juga salon,biasanya sih bareng sama Ody kalo ke salon.

"Mampus!! Ay, aya woy bangun pak Jae Dateng" Suara Terra membangunkan Aya karena pelajaran Matematika yang super duper susah itu akan menyambutnya.

Tapi jangan salah paham Aya ini dalam hal matematika adalah jagonya, tetapi dalam pelajaran biologi dia anjlok 180° sama sekali nggak paham.

Tapi kenapa dia bisa masuk kelas XI IPA1 sungguh keajaiban dunia.

"Hah yang bener?? Wah wah mapel yang gue suka Dateng juga akhirnya, nah ini baru yang namanya mood booster!" Wajah Aya yang semulanya di tekuk kini beralih menjadi sumringah, padahal hari ini Matematika harus berlangsung selama 3 jam berturut-turut.

"Dasar aneh, makan tuh rumus!" Kesal Terra.

***

"Dasar tadi itu siapa sih berani beraninya ngelemparin bola ke muka pangeran gue!!" Kesal salah satu gadis yang berada di deretan bangku kantin.

"Tau tuh aneh banget! Cari sensasi pasti tuh cewek!" Sambung teman yang ada di sampingnya.

"Harus dikasih pelajaran tuh cewek." sambung siswi lainnya, jika di lihat itu seperti ketua dalam perkumpulan siswi siswi tersebut.

Aya dan teman temannya yang kini berada di kantin mendengar semua pembicaraan yang dikatakan oleh siswi siswi tersebut, yang membuat telinga Aya menjadi panas.

"Udah Ay nggak usah di dengerin apa kata si cewek sok kecantikan itu" Jean berusaha menenangkan Aya, karena muka Aya sudah merah padam layaknya orang yang sedang marah besar.

"Tau tuh nggak salah, harusnya kita yang beri pelajaran ke Keyrisca sama sekongkolannya itu , kalo ngomong kok nggak di asah dasar!" Kesal Budi.

"Yap bener bangat Bud ! Harusnya kita kan yang beri Meraka pelajaran?!" Sambung Ody.

"Bener banget tuh Dy, gue kepengen banget tuh masukin cabe kemulut si Keyrisca itu!" Tambah Budi.

"Woy tolol aneh aneh aja Lo ah" sambung Keylan sembari menjitak ubun ubun Budi, Keylan ini juga salah satu cowok dari gerombolan Aya dan memiliki rumah yang paling dekat dengan Aya.

"Anjir sakit bego!" Kesal Budi.

Karena Aya sudah tidak tahan lagi kini Aya beranjak berjalan kearah siswi siswi tersebut

"Eh Aya Lo mau kemana?!!" Cegah Terra.

***

To be continued gais👐

Vote and coment dongg!

Effect Love Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang