Hai hai 🧤
Mau ngingetin aja, udah baca part sebelumnya? Kalo udah Alhamdulillah, tapi kalau belum baca dulu deh, soalnya ini masih sambungannya 😊.
Typo manusiawi 📌
-Happy Reading-
***
Aya benar benar di buat kebingungan sekarang, karena bagaimana bisa tiga orang menjemputnya sekaligus tanpa harus di komandai?.
"Aya, lo harus berangkat sama gue." Ucap Devon pada Kinaya.
"Nggak bisa! Dia harus sama gue!" Sela Edgar, di tengah pembicaraan.
"Aya, ikut gue Lo pasti lebih nyaman, tanpa harus kepanasan, iya kan?" Adam berbicara dengan begitu manisnya, dalam hati Aya berbicara mungkin jika Ody dalam posisi nya kini, pasti ia sudah pingsan, karena ucapan manis Adam.
"UDAH STOP! Gue naik angkot!" Teriak Aya.
Edgar mulai turun dari jok motor yang ia duduki sebelumnya, dan berjalan menghampiri Aya. "Udah sama gue!"
"Gak, lagian lo pemaksaan banget sii!" Aya berkata seperti itu karena memang Edgar menggenggam pergelangan tangan Aya dengan kekuatan agak sedikit kencang.
"Eh! Lepasin tangan kamu Edgar!" Adam berucap, sembari menegakkan dirinya yang sebelumnya bersandar di body depan mobil.
"Lo siapa? Mentang mentang lo ketua OSIS bisa ngatur ngatur seenaknya?" Ucap Edgar dengan sinis.
"Udahlah, Aya Lo sama gue aja, Lo mau gue kasih tau kan, Tetang sesuatu itu??" Tanya Devon yang sebenarnya membuat Aya menjadi penasaran, tetapi kini ia buang jauh jauh kata penasaran itu.
Aya semakin kesal karena, mereka semua bertengkar di hadapannya, karena hanya berebut untuk mengantarkan Aya?.Kini Aya berpikir, sebenarnya sepenting apa dirinya bagi mereka bertiga ini?.
"Gue mau dia sama gue!"
"Gue!"
"Gue!"
"Gue!"
"Gue!"
Tin tinn....
Suara klakson motor Scoopy merah terdengar sangat nyaring di pelataran depan rumah Aya.
"Aya!!! Loh? Ngapain kalian semua ke sini?" Tanya Keylan dengan memasang muka cengo.
Jangan di kira Keylan ini cowok model am kayak Budi!. Ya, walaupun saat ini Keylan membawa motor bebek miliknya. Sebenarnya keluarga Keylan mempunyai dua mobil, tetapi karena satu mobilnya di bengkel, dan satu lagi mobil kesayangan nya harus di bawa kedua orangtuanya ke Bogor.
"Gue mau berangkat sama Aya." Ucap Adam
"Enak aja! Aya itu maunya sama gue!" Devon menyela.
Aya yang melihat kali ini Keylan datang, perasaannya kini berubah menjadi senang bukan main karena Keylan lah satu satunya sahabat yang sangat care padanya, yaa walaupun bagaikan pahlawan kesiangan sih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Effect Love Bad Boys
Fiksi Remaja- Effect Love Bad Boys - "Terkadang seseorang berperan menjadi antagonis bukan karena kemauan, melainkan karena keadaan yang memaksa." Dua manusia, dua kepribadian, seperti halnya Edgar Grady Abasya seorang Famous di SMA Nusa Bangsa, yang menyukai a...